27.satu hari lagi

228 38 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


sehabis mengunjungi rumah jisung winter dan jisung menuju ke tempat dimana kenangan itu sangat menyesakkan,winter sudah melarang tapi jisung tetap memaksakan kehendaknya,keduanya turun dari mobil dan menginjak pasir pantai yang begitu lembut

kedua tangan mereka berpegangan,pantai ini sudah menjadi tempat para wisatawan semenjak 2 tahun yang lalu tepatnya saat jisung masuk kuliah,kenangan bersama Ningning masih membekas dengan jelas

deparan ombak dan sejuknya angin senja mendominasi suasana hati jisung yang butuh ketenangan,keduanya duduk,banyak pengunjung di pantai ini untuk melihat senja dan matahari tenggelam yang sangat indah

winter pun bersandar pada pundak jisung,jisung memejamkan matanya kala biasanya,dulu.ningninglah yang akan bersandar di pundaknya,kenangan dulu kembali lagi,ini adalah tempat keduanya mengucapkan janji

tetap bersama, setelah ningning kembali ke tubuhnya akan kembali mengingat jisung,namun itu juga kesalahan jisung terlalu berharap kepada ningning yang sudah jelas tak akan mengingat dia lagi

jisung memejamkan matanya menahan air mata yang akan turun,apalagi di tambah keadaan dia yang sungguh miris,bibir pucat,tubuh lemas dan semakin kurus,jisung benci ini semua,kapan dia akan pergi untuk slamanya

winter berhenti bersandar jisung tentu saja terkejut dan menatap winter

"Jangan sedih sung,aku di sini buat kamu"lirih winter

Winter hancur melihat orang yang di cintainya terlihat begitu tak memungkinkan untuk hidup lagi,dia akan setia menunggu sampai jisung menerima dengan tulus dan akan menemani jisung hingga sembuh

"Makasih"jawab jisung pelan

"Jangan nangis dong sung,jelek ah"kesal Winter tersenyum berusaha menahan tangisnya

tangis jisung pecah seketika,dirinya terlihat begitu rapuh tak pantas hidup di dunia ini,jisung memeluk winter dan menaruh dagunya di pundak winter,memeluk gadis manis yang sudah setia menunggu dia selama 3 tahun

Winter juga ikut menangis dan membalas pelukan jisung tak kalah erat,rasanya begitu sesak,sungguh rasanya sakit sekali

"Please sung..hks bertahan dong,jangan nyerah"

"Maaf win"

winter melepaskan pelukan dan segera melangkah pergi,jisung menatap bingung kepergian si manis dan menunggu,tak lama winter kembali dengan membawa gitar,duduk di hadapan jisung mulai memainkan gitarnya

semua pengunjung melihat ke arah mereka berdua,bibir sang manis pun mulai bernyanyi dengan merdu

Melukis Senja

Aku mengertiperjalanan hidup
yang kini kau lalui
Ku berharap meski berat
kau tak merasa sendiri


Ghost And Love || Park Jisung and Ningning aespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang