Harry tersenyum mengingat kini umur nya sudah menginjak 14 tahun dan tentunya musuhnya sudah mengincarnya karena harry semakin kuat dan pandai memakai sihir
Harry menghela nafasnya lalu berjalan keluar dari asrama untuk menuju ke aula, perlahan ia membuka pintu itu lalu melihat ke arah sekelilingnya yang masih sepi
Ia pun berjalan menuju meja Slytherin dan duduk bersama Holand dan juga pansy yang sibuk berbicara tentang kakak Ron yang bernama george itu
"George ada disana bodoh! Dia melihat ke arah kalian" Ucapnya membuat hollande dan pansy segera melihat ke arah george, dan benar saja apa yang dibilang harry, george melihat mereka sambil tersenyum bodoh ala saudara Weasley itu
Hollande melihat itu tentu saja menjadi salah tingkah, karena mereka itu hanya saling suka tetapi tak ada yang berani mengungkapkan perasaan mereka, kalau kata draco mereka itu bodoh.
Harry melihat kearah sekeliling, tak melihat adanya remaja berambut pirang yang ia cari, entah kemana pria itu berada.
Harry melirik ke arah kepala sekolah itu, Albus Dumbledore yang cukup ia benci karena orang sialan itu hampir saja membunuh keluarga Potter
Rasanya ia ingin sekali melemparkan mantra kutukan ke orang itu, atau bahkan ia ingin memotong motong tubuh orang itu menjadi daging cincang lalu memasaknya menjadi soup Albus Dumbledore.
"Apa kalian tau dimana drake? " Ucapnya membuat hollande dan pansy mengedikkan bahunya tanda mereka tak tahu, harry pun bangkit dari tempat duduk itu lalu pergi hendak mencari draco
Namun langkah nya terhenti karena Albus Dumbledore memanggil namanya, harry memutar bola matanya dengan malas lalu menghampiri Albus sambil memaksa tersenyum
"Ada apa mr? " Ucapnya lalu ia mendapat kan senyuman dari Albus " Harry temui aku nanti di ruang kepala sekolah " Ucapnya membuat Harry hanya mengangguk
Harry lalu melanjutkann perjalanan nya mencari pria berambut pirang itu, harus mencari kemana lagi dirinya?
Entah mengapa kaki Harry menghampiri perpustakaan, dengan cepat ia membuka pintu itu dan benar saja, ia menemukan draco tertidur disana diatas sebuah buku yang harry bisa pastikan bahwa itu adalah buku tentang ramuan
"Drake bangun" Ucap Harry sambil menggoyangkan badan pria berambut pirang itu, sesekali sambil mencubit pipi pria itu, namun Draco tak kunjung bangun membuat Harry semakin khawatir
Harry menyentuh kening pria itu, badan Draco panas dengan cepat Harry membopong pria itu ke Rumah sakit milik Hogwarts
Harry mengusap pipi pria itu dengan wajah yang khawatir, bagaimana bisa ia tidak tau kalau Draco sakit? Ia adalah teman yang buruk
"Harry, Professor Albus memanggil mu, kau harus pergi agar mereka tak curiga, aku akan menjaga Draco disini" Ucap Hollande, Harry mengangguk namun saat ia pergi tangannya digenggam erat oleh Draco membuat Harry tak bisa pergi kemana mana karena genggaman itu terlalu kuat
"Harry, jangan pergi" Ucap Draco dengan lemas membuat Harry kembali duduk lalu mengusap rambut pria itu "Hollande, tolong bilang ke orang itu aku tak bisa datang karena Drake sedang sakit" Ucapnya membuat Hollande mengangguk pelan lalu pergi meninggalkan mereka berdua
"Bagaimana bisa kau sakit tapi tak memberitahu ku Drake, badan mu sangat panas" Ucapnya namun Draco hanya diam sambil mengusap tangan Harry
Harry hanya menggelengkan Kepala nya pelan, mengingat saat kecil dulu Draco selalu menggenggam tangannya dan jika Draco harus pulang ke manor nya perlu ada drama tangisan disana membuat tom stres sendiri
Waktu berlalu membuat Harry mengantuk, ia menguap namun matanya tak ingin tertutup karena melihat Draco yang tampak tertidur, rasanya ia seperti melihat surga
KAMU SEDANG MEMBACA
The hero is the enemy son • Drarry
Fiksi RemajaHarry Potter yang diketahui sebagai pahlawan dunia sihir ternyata adalah anak angkat dari seorang raja kegelapan.