Hari yang dinanti? Yah, sebenarnya mereka tidak terlalu menanti hari ini sih. Menanti tapi tidak Menanti? Ah! Apapun itu, rasanya gugup setengah mati!
Baik Jisung maupun Yujin, keduanya sama-sama rempong menyusun rencana-rencana di otak. Terutama tentang bagaimana cara membangun kesan pertama jadi menyenangkan.
Jisung sudah lebih dulu tiba di gedung MBC tepatnya di salah satu meeting room di lantai 2 bertuliskan We Got Married di pintunya, bersama Seungho sang manajer, lalu ada Mark dan Taeyong menemani. Mereka sedang menunggu tim Yujin yang katanya masih terjebak macet.
Tak lama, pintu ruang meeting di ketuk. Segala macam rencana yang Jisung bangun sejak tadi luluh lantah lantaran suara para gadis menginterupsinya.
"Anyeong hassimika..." Sapa Jinsol yang pertama kali masuk,
Keempat pemuda di dalam berdiri untuk menyambut kedatangan mereka. Tampak Jisung yang paling gugup, apalagi matanya sempat bertukar tatap sekilas dengan gadis tinggi semampai itu.
Yujin datang bersama manajer dan Gaeul. Lalu disusul dengan Nam Youngjin dan satu wanita yang dipastikan asistennya itu mengekor.
"Okey. Ini berarti pertemuan pertama buat kedua belah pihak ya?" Nam Youngjin basa-basi yang ditanggapi senyuman dari yang mendengar.
Dalam hati Jisung berkata, berasa perjodohan beneran anjir.
Asisten Nam Youngjin menaruh lembaran kertas yang sepertinya script itu diatas meja, lalu Youngjin mengambilnya,
"Karena dua belah pihak udah menandatangi kontrak yang artinya setuju dengan segala ketentuan yang tertera disana, artinya kita bisa mulai acara yang udah lama gak tayang ini. Mungkin bisa mulai dari perkenalan dari yang bersangkutan,"
Nada bicara pria berusia 38 tahun agaknya menggoda Jisung dan Yujin yang daritadi tak mau saling pandang. Lantas tak bisa menahan tawa karena para oknum sadar diri mereka yang tengah dibicarakan itu terlonjak kaget.
Reflek saling menatap canggung, lalu Jisung merapatkan kedua telapak tangan dan mengangkatnya sebatas dagu,"Anyeong Yujin-ssi,"
Yujin tak kalah kikuk, ia mengangguk sekali sebagai balasan,"Ne sunbae-nim..."
Tak lagi bisa menahan tawa, seisi ruangan terkekeh sambil menyembunyikan kepala mereka diatas lengan yang terlipat di meja. Sungguh interaksi keduanya barusan benar-benar menghibur.
Lalu sang produser bicara lagi, "Yang pertama dan paling utama itu membangun chemistry. Kalian gak boleh kelihatan canggung nantinya. Mungkin bisa dimulai dari pertemanan? Itu cuma saran dari saya sih,"
Karena seisi ruangan bergeming, akhirnya Youngjin menghela nafas sambil tersenyum geli melihat Yujin dan Jisung. Kembali mengedarkan pandang pertama pada Seungho selaku manajer NCT lalu pada Jinsol di sisi yang berlawanan.
"Ini naskah buat acara sampai setahun kedepan," Sambung Youngjin sembari menyerahkan masing-masing naskah kepada Jinsol dan Seungho,
Mereka tak lagi terkejut karena itu sudah disebutkan di kontrak. Setahun bukan berarti setiap hari mereka akan syuting untuk acara ini. Paling sepekan sekali atau bisa juga menyesuaikan jadwal kedua belah pihak. Jumlah episode yang akan tayang setiap akhir pekan itu juga lumayan; 45 episode. Belum masalah sunting video yang mungkin menghabiskan waktu dua hari untuk setiap episode.
Oke. Acara serah terima naskah selesai.
"Baik. Untuk pemanasan, gimana kalau Jisung sama Yujin ngobrol berdua dulu?" Tawar Youngjin,
Sontak keduanya melotot, lalu Jisung bersuara,"Ngobrol?"
Youngjin mengangguk, tak tersirat ekspresi bercanda di wajah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Got Married ; Jisung x Yujin
FanfictionUPDATE GAK ISTIQOMAH :) "Supaya chemistry-nya dapet, gimana kalau kita mulai berteman?" "Oke. Kalau gitu, aku panggil apa? Oppa?" "Boleh, Yujin-ah?" Berteman katanya? Kita lihat sejauh mana keduanya bisa berteman ditengah tuntutan "Membangun Chemist...