Lampu Hijau

260 33 12
                                    

cr; Newstrendz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr; Newstrendz

💕💕💕💕💕💕💕💕💕

"Emangnya lo sanggup hidup sendiri?"

Pertanyaan sarkas itu berputar-putar di kepala Jinsol layaknya kaset rusak, membuat gadis berusia pertengahan 30-an itu pusing bukan main.

"Bisa... gue bisa hidup sendiri," Gumamnya meyakinkan diri sendiri,

Agar tidak berlarut-larut memikirkan adiknya yang begajulan itu, lebih baik ia segera mencari pekerjaan. Langkah pertama supaya bisa hidup mandiri adalah tetap menghasilkan uang, maka dari itu Jinsol tak boleh jadi pengangguran.

Jarinya berselancar pada website lowongan pekerjaan, mulai dia sebar CV nya di beberapa agensi. Lagi-lagi ia melamar sebagai manajer, karena pengalamannya lebih banyak berkecimpung di dunia itu.

Sesaat kemudian, dia kepikiran sesuatu.

"Setau gue, staff yang ketauan kalo dia Sassaeng bakal di blacklist di semua agensi hiburan..." Gumamnya bermonolog, sejenak merenung, kemudian dia menggeleng kuat,

"Tapi kan gue bukan Sassaeng!"

Jinsol berusaha untuk tetap percaya diri, semoga saja kelakuan Jang Gu tidak berimbas pada nasib karirnya.

"Lagian bisa-bisanya dia main api sama agensi besar??" Jinsol masih misuh-misuh frustasi karena tak habis fikir dengan tingkah sang adik.

Bunyi denting notifikasi dari ponsel lamanya yang bertubi-tubi itu menambah denyut kepala sampai akhirnya ia mengubah ponsel tersebut menjadi mode diam, lalu melemparnya asal keatas kasur. Sesaat kemudian, gadis itu kembali terdiam. Nafasnya berhembus dengan gusar seiring wajah-wajah member IVE satu persatu muncul di kepalanya.

Bohong kalau ia tak rindu, karena menjadi manajer mereka bukan hanya setahun atau dua tahun, tapi hampir satu dekade. Hanya karena ulah satu orang, Jinsol harus membuat batas dengan orang-orang itu.

Tanpa sadar ia tersenyum getir saat jarinya dengan lihai menekan tanda love di setiap postingan tentang IVE pada laman twitter. Tadi ia juga sempat memeriksa hastag nama Yujin yang sedang trending satu.

"Takdirnya gue sama kalian cuma sampe sini," Lirihnya bermonolog lantas ia menyandarkan punggung ke pinggiran kasur,

"Semangat Jinsol, hidup lo masih panjang buat bisa leha-leha,"

Kalimatnya barusan bertujuan untuk menyemangati diri sendiri, namun nadanya malah sedemikian lesu.

"Lama-lama gue ganti profesi jadi tukang ayam nih,"

Setelah puas bermonolog, Jinsol merebahkan dirinya, ia menatap langit-langit kamar yang bertaburkan stiker bintang warna-warni itu sambil menerawang tentang apa yang akan dia lakukan setelah ini, barulah kemudian dia terlelap.

We Got Married ; Jisung x YujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang