2

27 5 0
                                    

Suatu hari nanti, setiap minggu sore
kita akan duduk bersama di beranda rumah kita.
Dengan dua cangkir teh manis hangat yang manisnya tidak lebih manis dari senyummu. Yang hangatnya tidak seberapa dibanding hangat pelukku.
Kita akan bercerita tentang bagaimana kamu dengan pekerjaanmu, apa saja yang aku lakukan di rumah, dan sesekali kita berdikusi tentang bagaimana hari esok dan hari-hari berikutnya.

Suatu hari kita akan melihat anak-anak yang wajahnya menyerupai kita. Mereka berlarian kesana kemari. Bermain didalam rumah hingga satu ruangan menjadi berantakan. Berceloteh riang dengan bahasa yang hanya dimengerti oleh mereka sendiri. Dan sesekali kita akan mendenger mereka merengek bahkan menangis. Lalu kita mengajak mereka keliling kota guna meredakan tangisnya.

Suatu hari segala semogaku akan jadi nyata.
Kau, aku, dan malaikat-malaikat kecil kita akan tinggal dalam satu atap yang sama. Membangun bahagia yang tidak akan ada habisnya.

                                                               



Indah A. Amaliya

ZaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang