Tamu

5.9K 84 9
                                    

Chapter ini sedikit mengangkat beberapa adegan yang terdapat pada chapter sebelumnya.

.

.

.

Marsha POV.

Perasaan cemburu muncul ketika Marsha mengetahui fakta bahwa ternyata David selama ini mendekati seorang siswi bernama Freyana. Marsha sama sekali tidak tahu akan hal itu, lantaran menganggap ucapan David kemarin adalah sebuah kejujuran, yang dimana David bilang tidak perlu berpacaran. Kecemburuan itu menjadikan Marsha sangat berambisi untuk merebut David dari Freya, tentu dengan cara yang sudah dia persiapkan...

Aku gak bakal biarin kamu deket sama siapapun setelah kamu curi first kiss aku!
    
  
.. 

Ekor mata Marsha menangkap sesosok tengah menuruni anak tangga dari lantai atas. Marsha sangat siap dengan rencana yang telah dibuat sedemikian rupa, dimana dirinya akan melancarkan sebuah ciuman singkat secara tiba-tiba. Rencana itu adalah bentuk kekesalannya terhadap kedekatan David dengan Freya, sekaligus sebagai bentuk kepemilikan.

Namun, ambisi itu perlahan kendur setelah aroma parfum milik David yang sangat memorable menyeruak.

"Eh, itu ice cream di kulkas, ya?"

"Iya"

"Punyaku"

Sebuah ide tiba-tiba muncul di pikirannya. Marsha mengingat perkataan entah dari siapa, yang mengatakan jika dua orang berbeda gender saling berbagi makanan satu sama lain dari mulut ke mulut sama saja dengan berciuman secara tidak langsung.

"Mau ? Nih. Ambil aja"

Marsha tidak bisa berhenti memandangi David yang sedang melumat seluruh batang ice cream yang dia berikan. Beberapa kali dia meneguk ludah lantaran lumatan itu terlihat sangat menggoda baginya.

Marsha menggeleng pelan, mengalihkan fokusnya ke arah lain. Matanya tertuju ke layar TV tapi pandangannya kosong. Seketika Marsha kaget setelah sudut bibirnya dicolek David. Dia mendongkak, melihat David dengan muka tidak bersalah sedang menyesap ibu jari.

"Kak.."

"Hmm?"

"Ehm.. Gak jadi"

"Kenapa, Sha?"

"Ngga. Gapapa"

Marsha menunduk menyembunyikan pipinya yang sedang merona.

"Nih, masih mau gak?"

"Kenapa gak diabisin?"

"Buat kamu aja"

"Uhm.. Makasih"

Ice cream itu langsung Marsha jilat merata dari ujung ke ujung. Dia menyesap sisaan air liur David yang berada di ice cream tersebut tanpa rasa jijik...

     
   

Masih dimalam yang sama, Marsha uring-uringan sendiri karena rencananya tidak berjalan sesuai keinginan. Kekaguman terhadap sikap David yang dirasanya semakin gentle berhasil mengalahkan tekat yang telah dia buat. Sesaat, sebuah ide terbesit dipikirannya, Marsha bangkit, lalu keluar dari kamar dan berjalan menuju kamar sebelah yaitu kamar David.

"Kenapa kesini ? Udah malem, aku mau tidur"

"Aku boleh tidur disini ?"

"Kamar kamu kenapa ?"

SECRET BETWEEN USWhere stories live. Discover now