"Pagi cintaakuuu" Sapa Kak Jinan seraya merangkul dari belakang
"Pagi juga cinta"
"Idih geli" Ucap marsha dengan muka sebalnya
"Napa? Gak suka?"
"Udah udah, buru sarapan nanti telat, lho"
Seperti biasa, Ciciku yang satu ini selalu melerai saat Aku dan Marsha saling mengejek.Kami berempat sedang sarapan pagi untuk bersiap beraktivitas. Aku dan Marsha berangkat ke sekolah, Kak Jinan ke kampus sedangkan Ci Shani ke kantor.
Semenjak menjadi bagian dari keluarga Wijaya, Aku dan Marsha bersekolah disatu sekolah yang sama. Tapi ironisnya, Marsha tak mau mengakuiku sebagai saudara saat berada disekolah. Entah apa motif yang membuat dia tega melakukan itu padaku.
Beberapa teman sekelasku menganggap aku sedang berpacaran karena beberapa kali mereka memergokiku pulang pergi dengan Marsha. Sebagian besar dari temanku tak percaya jika kami berdua adalah saudara.
...
Bel istirahat makan siang sudah berbunyi beberapa menit lalu, saat ini aku duduk dikursi kantin paling pojok sendirian. Dari kejauhan, aku mendengar seseorang sedang memanggil namaku.
"Woi vid" Panggil Jefri
"Apaan"
"Gue udah kirim link ke telegram lo"
"Link apaan?"
"Harem"
"Anjing! Jangan kenceng kenceng"
"Santai kali, Disini gak semua tau bahasa kaya gituan"
Jefri temanku ini mempunyai sebutan Bandar Bokep, Dia sangat terkenal dikalangan senior maupun junior dengan menjual koleksi video dewasa yang dimilikinya. Alasanku menaruh akun telegram di laptop tak lain untuk menhindari jika sewaktu Ci Shani mengecek Smartphone ku.
"Asian apa barat?"
"Barat coy"
"Bagus dah"
Selama menginjak bangku SMA, Jefri selalu sekelas denganku, itulah alasan kenapa dia memberiku akses kedalam file miliknya tanpa tarif sedikitpun.
Disaat berbincang santai dengan Jefri, mataku tak sengaja mendapati Marsha tengah memperhatikanku dari meja depan. Posisi dudukku berhadapan dengannya tapi aku tak menyadari sejak kapan dia berada disana.
"Eh kayanya harus cabut deh, mau ada urusan"
"Halah sok banget lo ada urusan segala"
"Pokoknya gue harus cabut sorry banget"
Tanpa mempedulikan Jefri, aku langsung pergi dari kantin saat itu juga.Alasanku pergi dari kantin adalah karena Marsha, aku takut jika dia tau tentang siapa Jefri dan mengadukanku pada Ci Shani. Tidak terbayangkan olehku bagaimana reaksi Ci Shani saat dia tau aku di sekolah bergaul dengan orang seperti Jefri.
...
Setelah makan malam, aku langsung kembali menuju kamarku tanpa berinteraksi lebih dengan mereka bertiga. Sorot mata Marsha yang begitu tajam menatapku selama makan malam tadi membuatku takut.
"Sial lah"
Aku menghempaskan diri di kasur, menutup kedua mataku sejenak untuk menghilangkan rasa khawatir yang berlebihan.
Tak lama setelahnya, aku terpikirkan oleh file yang dikirim Jefri pagi tadi. Sontak, aku terbangun dan berjalan menuju meja belajar untuk membuka laptopku.
"Bangsat apaan nih... "
Aku membaca judul judul absurd yang tertulis pada file yang tertera dilayar laptop.Sangat aneh, tapi cukup pintar juga si Jefri membuat judul seperti ini. Dia tau target pelanggannya kebanyakan tak bisa bahasa inggris. Jadi menurutku dengan membuat judul menggunakan bahasa indonesia adalah langkah yang cukup cerdas.
YOU ARE READING
SECRET BETWEEN US
Fiksi PenggemarSebagai laki laki, tentu amat sangat keren jika dikelilingi oleh banyak Perempuan sekaligus. Namun, apa jadinya jika Perempuan yang mengelilingi kita adalah saudara kita sendiri ?