Part. 2

96 13 0
                                    

Part. 2

Author POV.

Shen Quan menatap putrinya yang sedang merangkai bunga dengan heran sudah dua hari putrinya tidak berbuat onar, dia berubah menjadi gadis manis dan selalu bersikap dewasa, hanya pada istrinya saya Wi Guan dia bersikap manja layaknya kucing selalu ingin di perhatikan.

"Ayah menurut mu apa yang terjadi pada Yui, anak itu tiba-tiba saja menjadi anak yang manis dan manja ? Bukan hanya pada ibu dia juga bersikap manja pada Ku dan kakak Yuan" kata Shen Liu

"Ayah juga tidak tahu, tapi ayah senang akhirnya putri ku berubah menjadi gadis yang baik" balas Shen Quan sambil tersenyum.

Yuan dan Liu juga tersenyum mendengar perkataan ayah mereka.

"Ya ayah benar" balas Yuan datar.

Shen Quan menatap bangga putra-putranya, putra pertamanya sukses menjadi jenderal di pasukan inti kerajaan sedangkan putra keduanya sukses menjadi Wakil menteri di usia muda.

BRAKKK.

Shen Quan dan kedua putranya terlanjak kaget saat pintu ruang kerjanya di dobrak keras dari luar.

Shen Quan baru saja akan memaki orang sudah lancang memasuki ruang kerjanya tapi makian itu harus dia telan mentah-mentah saat melihat putrinya yang datang dengan wajah bahagia dan juga tidak lupa dengan bunga hasil karangannya di tanagn sebelah kirinya.

"Ayah coba lihat ini aku membuat bunga untuk ayah dan ibu" kata Yui bahagia sambil berjalan masuk kedalam ruang kerja ayahnya.

"Yui'er membuat ini untuk ayah ?" tanya tidak percaya.

"Ya bunga ini sangat harum dan bagus untuk ayah agar tidak gampang  pusing dan nyaman saat istrirahat malam" kata Yui sambil meletakan bunga di hasil karangannya.

"ini bunga apa Yui, ini sangat ini" puji Shen Quan tulus membuat Yui tersenyum senang.

"Ini bunga mawar, bunga angrek dan bunga lavender, ayah. Coba ayah cium bunganya dan ayah akan tenang" jawabnya manis.

Shen Quan menghirup aroma bunga yang di berikan Yui padanya dan harum bunga itu mampu membuat Shen Quan merasa nyaman dan tenang.

"bagaimana ayah ?" tanyanya tidak sabar.

"ini sangat harum Yui dan ayah langsung merasa nyama saat menghirupnya" balas Shen Quan jujur.

Yui tersenyum senang.

"aku akan menaruh satu bunga lagi kamar dan ibu, aku dengar ibu selalu pusing dan tidurnya tidak nyaman. Jadi aku akan menaruhnya di kamar ibu dengan begitu ayah dan ibu bisa tidur dengan nyaman di tengah malam" kata Yui senang dan balas tawa bahagia Shen Quan.

" Bunga untuk ku dan kakak pertama mana Yui ?" Shen Liu pada adiknya.

"tidak ada, kakak kedua dan kakak pertama kan selalu tidur dengan nyaman jadi aku tidak perlu merangkai bunga untuk kakak" balas Yui membuat Shen Quan tersenyum sombong.

"oh iya ayah, apa ayah mau ku buatkan Teh, teh ini sangat bagus untuk ayah agar ayah bisa tidur dengan nyenyak di malam hari dan bangun di pagi hari dengan segar" kata Yui membuat hati Shen Quan berbunga-bunga.

"tentu saja putri ku" jawab Shen Quan membuat Liu kesal dan Yuan menatap tajam ayahnya.

Kenapa mereka tidak mendapatkan apa yang ayahnya dapatkan dari Yui.

"baiklah aku juga akan membuat Teh untuk ibu dan kakak Yuan dan Liu" kata Yui seneng membuat Shen Quan melongo dan Liu yang tertawa lebar sedangkan Yuan hanya tersenyum kecil sambil menatap adiknya yang sudah keluar dengan wajah bahagia.

.

.

.

.

.

.

Yui membuat Teh hitam dengan lemon sambil tersenyum bahagia, jika dulu dia membuat Teh untuk Liu Sheng agar pria itu bahagia dan mau menatapnya kini dia tidak perlu lagi membuat Teh untuk bajingan sudah menghukum mati dia dan putranya.

Kini dia hanya perlu Teh untuk orang dia cintai dan mencintai juga.

"Ya ampun nona, jika anda ingin teh saja akan membuatnya untuk anda. Anda tidak perlu membuatnya sendiri" kata Yuyi.

Pelayan wanita itu muda menatap khawatir nona mudanya, sejak sikap Yui berubah para pelayan di kediaman Shen juga jadi menghormati Yui dan melayaninya dengan tulus.

"tidak apa Yuyi aku ingin membuat Teh sendiri untuk ayah, ibu dan para kakak ku. Nanti tolong bantu aku untuk membawanya saja ya" kata Yui lembut membuat Yuyi tersenyum bahagia.

"Tentu saja nona" balas Yuyi senang.

"Yuyi bagaimana dengan keadaan ibu mu ?" Tanya Yui tiba-tiba.

Kemarin dia mendengar dari para pelayan jika ibu Yuyi sakit tapi dia tidak dapat membawanya kerumah tabib karena tidak ada biaya.

Yuyi adalah anak yatin dari umur 8 tahun dia sudah menjadi pelayan di sini dan dia lah yang selalu menjadi pelampiasan emosi Yui.

Yuyi kaget mendengar pertanya Yui.

"ibu saya masik sakit nona tapi dia sudah lumayan baikan" jawabnya sedih.

Yui tahu jika Yuyi berbohong padanya dia mengeluarkan koin emas dari dalam bajunya dan memberikan 3 tail koin emas di tangan Yuyi.

"pegang ini dan bawa ibu mu nemui tabib" kata Yui.

Yuyi menatap koin emas itu tidak percaya, koin emas adalah koin paling berharga, bahkan gajinya sebula di kediaman perdana menteri saja hanya di hargai 1 taik koin emas.

"tidak nona bagaimana bisa aku menerima uang sebanyak ini" kata Yuyi menyerahkan kembali uang Yui.

"Tidak kau harus menerima Yuyi, ibu mu butuh perobatan dan pakai uang itu untuk membayar tabib dan membeli ginseng untuk ibu mu" kata Yui.

"Tapi nona.."

"jika kau tidak mau menerima uang itu, aku tidak akan mau bertemu dan bicara lagi dengan mu" ancam Yui.

Yuyi ketakutan dan menatap resah nona mudanya, dia tidak mau nona mudanya marah padanya.

"baiklah nona, terima kasih nona sudah mau menolong ibu ku" balasnya sambil menangis terharu.

Yui menghampus air mata Yuyi dengan lembut dan mengengam tangan Yuyi dengan erat.

"jangan berterima kasih Yuyi kau adalah teman dan pelayan yang paling ku percaya" kata Yui membuat air mata Yuyi tidak dapat berhenti.

"baiklah ayo hapus air mata mu dan bantu aku membawa teh ini untuk ayah, ibu dan kakak ku jika kita terus di sini tehnya akan menjadi dingin da tidak enak lagi untuk di minum" kata Yui sambil tersenyum lebar membuat Yuyi tertawa.

Mereka berjalan berdua membawa teh kearah ruang kerja Shen Quan sambil tertawa dan bercanda di sepanjang jalan.

Para pelayan dan penjaga rumah yang lewat tersenyum bahagia melihat nona muda mereka berubah menjadi gadis baik dan hangat serta berbudi luhur, sungguh dewa memberkati rumah perdana menteri dengan kebahagiaan di dalamnya.

Sejak nona mereka berubah mereka berjanji akan melayani nona muda mereka dengan tulus dan baik.

........................

TBC

Shen YuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang