Helmi Dhafian Althara Liam.
dokter muda spesialis bedah itu kini tengah membereskan barang-barang nya yang berada di ruangan miliknya itu. karena mulai hari ini Helmi akan dipindahkan tugas di rumah sakit yang lebih besar daripada sebelumnya di tengah kota.
seraya membereskan barang-barang nya, Helmi kembali memutar memori lamanya tentang bagaimana bisa ia berada di titik kesuksesan nya sekarang. sangat sulit bagi Helmi untuk mendapatkan ini semua.
terlebih tak ada seseorang yang menyemangatinya maupun memberinya sebuah sandaran dikala titik terendahnya dulu. mamah nya? bahkan ia tak peduli dengan Helmi semenjak ia menolak tawarannya untuk menjadi penerus perusahaan keluarga Liam.
dan soal pasangan, bahkan sampai sekarang Helmi belum memikirkan soal itu, walau banyak sekali diluar sana yang mengagumi nya namun Helmi lebih memilih menghiraukannya, bukan bermaksud sok jual mahal namun itu memang kenyataannya.
setelah selesai berkemas, kini Helmi berpamitan dengan para staff dan juga para suster yang ada disana, tak lupa para pasien yang bisa ia kunjungi akan ia berikan salam perpisahan juga.
Helmi merogoh sakunya lalu mengeluarkan kunci mobilnya, dan meninggalkan rumah sakit yang menjadi tempat kerja pertamanya itu sekaligus rumah keduanya, walau tak terlalu besar, namun Helmi nyaman bekerja disana.
setelah puas memandangi rumah sakit tersebut, kini Helmi melajukan mobilnya menuju ke tempat baru ia bekerja.
kini Helmi telah sampai di rumah sakit barunya, ia disambut baik oleh para staff, suster dan juga para pasien disana yang senang akan kedatangannya.
dan hal itu membuat Helmi merasa senang, karena ia merasa diterima secara baik disini.
"selamat siang dokter Liam, saya suster Thea. yang akan menjadi asisten dokter mulai sekarang, salam kenal dok" ucap suster Thea lalu menjabat tangan Helmi
"salam kenal suster Thea, saya dokter Liam. semoga kita bisa jadi partner yang baik ya" ucap Helmi lalu membalas jabatan tangan suster Thea
"baik dok mari saya antar ke ruangan baru dokter" ucap suster Thea lalu berjalan diikuti Helmi dibelakangnya menuju ke ruangan kerja milik Helmi.
dr. Helmi Dhafian Althara Liam. Sp.B
tulisan yang dapat Helmi lihat terpampang jelas di pintu yang akan menjadi ruangannya mulai saat ini.
yang kini Helmi lihat, ruangan kerja nya lebih besar daripada rumah sakit sebelumnya, sangat rapih dan juga bersih dan tentu ia akan merasa sangat nyaman bekerja disini.
"semoga nyaman ya dok" ucap suster Thea.
"iya, saya pasti bakal nyaman disini kok" ucap Helmi sembari tersenyum lalu mulai meletakkan barang-barangnya disana.
"nanti jam 1 siang kita akan ada jadwal pemeriksaan pasien dok. untuk sekarang dokter bisa istirahat terlebih dahulu" ucap suster Thea
"baik, jam 1 ya. saya bisa santai dulu berarti" ucap Helmi lalu tersenyum simpul.
"baik saya tinggal dulu ya dok. ada pasien yang harus saya rawat" ucap suster Thea
"terima kasih sus atas bantuannya"
"sama-sama dok"
Cafe Muffintie's.
kini jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, dan itu artinya Cafe tersebut sudah waktunya untuk tutup hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Getting You
Teen FictionHelmi, dokter muda spesialis bedah itu bertemu dengan seorang gadis lugu yang bekerja di sebuah cafe di sebelah rumah sakit ia bekerja. gadis yang mampu menyita perhatiannya, dan perlahan membuat Helmi menjadikan dia sebagai prioritasnya. Nathalia...