Uchiha Shisui - Love?

665 30 7
                                    

Uchiha Shisui
Amaora Yuri
Y/n as readers

2 orang yang saling melempar senyuman tampa henti seakan menampilkan perasaan masing-masing.

Apa yang akan kalian rasakan saat kalian melihat orang yang kalian sukai tersenyum kekalian?

Bagaimana menjelaskan perasaan seseorang saat orang itu sendiri juga bingung untuk menjelaskan perasaannya, jika seseorang menyukai seorang lawan jenis dalam waktu yang cukup lama apakah itu dibilang cinta? Atau hanya sebatas perasaan yang muncul sementara?

Jika kalian ingin tahu jawabannya maka kalian harus menanyakan hal itu kepada Y/n sendiri.

Bertahun-tahun menyukai seseorang dalam diam cukup menyiksa diri. Y/n menyukai lelaki berambut hitam dengan paras tampan yang memang terkenal diturunkan lewat sejarah keluarga klannya.
Shisui dikenal sebagai lelaki berparas tampan dengan sifat lembur hati hingga kebaikan diri yang tak akan terlupakan oleh semua orang termasuk Y/n sendiri.

Kedua netra itu terus memandang sang pujaan hati yang juga menatap dirinya. Berusaha meyakinkan diri dengan menguatkan genggaman tangan yang saling bertautan hingga menahan deru nafas yang membuat rona pipi bertambah merah.

Bertahun-tahun tidak mengungkapkan perasaannya pada siswi tentu saja membuat Y/n tersiksa akan perasaannya sendiri. Seperti hari ini Shisui tiba-tiba sudah muncul di halaman rumahnya pada pagi hari membuat Y/n yang sama sekali tidak ada persiapan dan tidak mengetahui maksud dan tujuan kedatangan sang pria ke rumahnya sangat kelabakan hingga ketakutan melihat penampilannya sendiri karena bisa saja memicu rasa tidak suka dari Shisui ketika melihat perempuan yang berantakan.

Degupan jantung hingga rasa berdebar di dada sangat membuat Y/n seakan melayang ketika berhasil bertatap-tatapan bersama sang pujaan hati di depannya.

"A--ada apa Shisui-kun?"

"Y/n, aku ingin mengirim undangan padamu aku harap kau bisa datang." Ujar Shisui sembari mengulas senyum lebar membuat matanya menyipit hingga memancarkan ketampanan bisa dilihat secara jelas oleh Y/n.

"Undangan? undangan tentang apa?" Y/n dibuat bingung namun tetap mencoba tersenyum di depan Shisui.

"Aku akan menikah minggu depan aku harap kau bisa hadir di sana."

Perkataan yang baru saja berhasil membuat diantar diam hingga gerakan tangan yang membuka undangan kini terhenti menatap penuh keterkejutan ke arah Shisui yang masih menampilkan senyum lebar.
Detak jantung yang awalnya berdebar kencang kini seakan terhenti ketika mendengar penjelasan yang berhasil membuat telinga yang terbuka lebar dengan mata yang kini mulai memerah menahan air mata yang akan keluar jika berkedip sedetik saja.

"M-menikah?"

Shisui yang melihat gadis di depannya berhenti bergerak dan matanya tak percaya mulai kembali tersenyum lebar dengan tatapan penuh tanya.

"Ya iya aku akan menikah sebentar lagi aku menikahi temanku yang bernama Amaora Yuri dia adalah gadis cantik dan baik hati aku yakin dia akan menjadi istri yang baik untukku, apakah percaya itu aku akan menikah sebentar lagi..."

Mendengar ujaran kata yang dilontarkan oleh Shisui membuat yn semakin mati rasa dengan air mata yang benar-benar menetes satu persatu dari netra indah miliknya.

Shisui yang melihat itu tentu saja terkejut dan langsung menghapus air mata di pipi gadis itu dengan jari jempolnya.

"Kenapa menangis?"

Y/n hanya bisa menarik nafas dalam berusaha mengatur nafas yang akan lebih teratur dan menahan air mata yang terus saja luruh. Tidak bisa menahan emosi yang bergejolak di dalam dada ketika mendengar tuturan penuh kebahagiaan dan ketulusan dari sang pujaan hati di depan nya.

Dirinya saja belum sempat menyatakan perasaan namun lelaki di depannya lebih dulu mengantarkan surat undangan pernikahan.

Y/n hanya bisa meratapi nasibnya dengan berusaha lebih tenang agar Shisui tak lagi curiga dengan apa yang terjadi sekarang.

"Ti-ti-tidak apa apa, Shisui-kun. Selamat yah..."balas Y/n sembari memaksakan senyum di balik getaran bibir dalam tangisnya.

"Kau tidak apa-apa apakah kau butuh sesuatu?"

Rasa sesak menghampiri dada hingga membuat Y/n merasa ingin menangis lebih kencang ketika mendengar tawaran penuh kelembutan hati dari Shisui yang menanyakan tentang dirinya.

Y/n sekarang benar-benar tidak bisa menahan gejolak emosinya kini ia hanya bisa menangis dengan Shisui yang terus mengusap tangannya dengan lembut, yang membuat emosi Yen bener-bener tidak terkendali karena rasa sedihnya tidak sempat membuatnya untuk menyatakan perasaannya sendiri.

"Sialan!!"


Naruto One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang