O4

696 109 8
                                    

Sudah seminggu Jaemin tinggal disini bersama Jisung, perhatian-perhatian yang di berikan Jisung untuk Jaemin membuat pemuda itu merasa nyaman hingga takut ditinggalkan.

"Kamu tidak ingin kembali ke rumah?" Tanya Jisung lembut, mengusap rambut Jaemin.

Saat ini keduanya sedang berteduh dari teriknya matahari di sebuah pohon besar nan rindang di halaman rumah Jisung. Jaemin menumpukan kepalanya di paha Jisung, menjadikan paha pelindungnya sebagai bantal. Jaemin memejamkan matanya menikmati sentuhan Jisung, Jaemin tidak menjawab pertanyaan Jisung dan lebih memilih untuk membenamkan wajahnya di perut Jisung.

Jisung hanya menghela napas panjang, sepertinya Jaemin masih enggan untuk kembali ke rumahnya. Lagipula kewajiban Jisung hanyalah melindungi dan membuat Jaemin merasa nyaman. Jadi jika rumah yang selama ini Jaemin tinggali membuat dirinya tidak nyaman maka Jisung tidak bisa meminta Jaemin kembali kesana.

"Apakah saat aku kembali ke rumahku, kau akan meninggalkan diriku?" Tanya Jaemin yang kini menatap mata Jisung.

Jisung tersenyum lembut, tatapan matanya juga melembut penuh kasih sayang, "Aku tidak akan pernah meninggalkan dirimu, karena tugasku adalah melindungi Jaemin dan juga membuat Jaemin menjadi nyaman. Selama kamu masih sendirian maka aku akan selalu bersamamu"

Mata Jaemin memancarkan binar semangat, sudah seminggu sejak Jaemin tinggal dan Jisung berhasil mengembalikan kehidupan di manik mata pemuda itu.

"Jadi kau akan ikut kemanapun aku pergi?" Tanya Jaemin semangat.

"Iya, aku akan ikut kamu kemanapun yang kamu mau!" Jawab Jisung.

Jaemin tersenyum senang, akhirnya ada seseorang yang mau menemani dirinya kemanapun. Jaemin kini bangkit dari tidurnya dan mulai mendudukkan dirinya dihadapan Jisung.

Jaemin mengambil kedua tangan Jisung menaruh kedua-nya di pipinya. Jaemin terpejam menikmati sentuhan tangan Jisung yang berada di pipinya itu, "Kalau begitu aku ingin pulang. Aku ingin menunjukkan kamu kepada semua orang, aku ingin mengatakan bahwa aku sekarang tidak sendirian. Aku memiliki seseorang yang akan selalu menemani, menghibur, melindungi diriku."

"Kamu sudah memikirkannya dengan matangkan?" Tanya Jisung.

Jaemin mengangguk, dirinya tentu paham bahwa Jisung pasti mengkhawatirkan dirinya dengan keputusan yang dia buat secara tiba-tiba.

"Aku sudah memikirkannya dengan sangat matang, aku ingin menghadapi segalanya dengan berani. Aku ingin bangkit dari keterpurukan tentunya dengan kamu yang ada di sampingku aku akan merasa lebih baik."

Jisung tersenyum, mengusap pipi Jaemin dengan lembut. Pemuda ini sudah kembali percaya diri, menjadi lebih berani juga. Sepertinya Jisung tidak perlu lagi mengkhawatirkan Jaemin.

"Baiklah, kalau kamu sudah yakin."

Jaemin langsung berdiri, menarik tangan Jisung untuk segera bangkit dari duduknya. "Sekarang ayo kita pergi!" Ajak Jaemin.

"Tentu, mari kita pergi." Jawab Jisung.

°°°°°

Bersambung...

Masalah akan di mulai saat mereka kembali ke rumah Jaemin, jadi harap sabar nunggu...

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang