POWER KITTENS

555 29 4
                                    

⚠️ : shapeshifter; hybrid-sex

Mungkin ada setengah jam Roa mengalami gejala-gejala aneh, ia memainkan kelopak mata seorang sebab berat tak tertolong. Mengambil napas banyak-banyak, mengingat kalau dia sebelumnya sempat merasa sesak disertai debaran jantung tak wajar.

Pupil membiasakan jumlah cahaya yang masuk, retina berkelap-kelip seiring pergerakan kelopak, keadaan rumah tetap sama, tapi Roa merasa lebih lelah dibanding setengah jam lalu. Dia mencoba menggerakkan kepala, kok berat juga ya, menoleh sebentar ke tempat Rey terbaring lalu terdiam menemukan sosok manusia meringkuk sambil tertidur pulas.

What.

What the actual fuck-

"Juyeon?" Roa refleks menutup mulut, mendengar suara yang keluar bukanlah meongan atau dengkuran, membuat dia keseraman sendiri melihat dirinya sekarang. "h-ha?" Kedua tangan diangkat, bukan cakaran kucing, bukan bulu-bulu oranye, melainkan digit-digit lentik selayaknya manusia kebanyakan, berjumlah 10, digerak-gerakan kesana kemari. Roa tak kuasa menahan jatuhnya rahang, tidak menyangka kalau mitos yang selama ini diceritakan oleh pengasuh mereka beneran menjadi kenyataan.

"JUYEON! WAKE UP!"

"Sshhhh!" sahut Rey berusaha mendiamkan, namun Roa tetap kekeuh membangunkan kakaknya dikarenakan sesuatu aneh bin ajaib merubah kehidupan mereka.

"Juyeon! Bangun dulu!"

"Shut up, Kevin."

Haruskah kita mulai membiasakan diri memanggil Roa dengan sebutan Kevin? Baiklah, mari kita coba. Lelaki muda berambut pirang tersebut nampak bernapas tidak teratur, menggunakan tangan-tangan baru untuk mengguncang-guncang tubuh bongsor di sebelah kanannya. "Juyeon, wake up we're human!"

Rey, atau kita panggil saja Juyeon mengerjap-ngerjapkan kelopak sesudah mendengar apa yang baru saja dikatakan adiknya. Manik hitam legam melihat sekeliling ruangan dan tidak menemukan apapun yang membuatnya tertarik. Well, semua terlihat biasa saja, sampai ia memandang ke adiknya.

Mata Kevin berkedip-kedip tanpa bersuara, netra kedua saudara saling bertemu seakan sedang membaca situasi yang dialami, Juyeon nggak munafik tapi menatap fitur manis sang adik membuat jantung seorang tiba-tiba berdebar tiada henti.

"Juyeon?" Kevin memanggil pelan, membuahkan gumaman tanpa lepasnya pandangan, "please jangan panik, nanti kita ketahuan Mas,"

"Aku nggak panik," sembur Juyeon lalu bangkit setengah badan usai mendengar suara yang ia keluarkan. Berat nan dalam secara bersamaan. "kamu kali yang panik,"

"What should we do?" ucapan lelaki lebih tua memang benar, pemuda surai pirang kelihatan berkaca-kaca karena tidak tahu penyebab perubahan mereka, pertama kali semenjak mereka terlahir ke dunia hingga berada di rumah Jaehyun. "kalau Mas tahu terus ngusir kita gimana?"

Juyeon mengendikkan bahu, selain dia malas berpikir, dia juga tipikal makhluk bodo amat, jika Jaehyun membuang mereka, dia hanya harus mencari cara supaya bertahan hidup bersama adik semata wayang dan berhenti mempercayai manusia yang akan menawarkan pertolongan. Ya mungkin Jaehyun kena gigit dulu lah, biar tahu rasa.

Di sisi lain yaitu Kevin, si Manis berulang kali bergerak penuh cemas, takut setengah mati bila manik rusa nan lembut milik Jaehyun berganti menjadi kekecewaan atau lebih buruknya, kemarahan setelah mengetahui wujud kedua mereka. Kevin sudah terlanjur sayang sama Jaehyun dan tidak mau melepaskan diri begitu saja.

"Juyeon, jangan jilat badan!" tegurnya ketika mendapati Juyeon menapakkan lidah di punggung tangan, persis kucing pada umumnya, "kita lagi jadi manusia, so act like one,"

"I'm still feeling like a cat," jawab sang kakak menaruh balik tangan kanannya di lantai, Kevin menggigiti bibir, bingung memikirkan langkah selanjutnya. Now they shift into human form with nakedness on the floor, struggling to find the next move.

ME-OW [JUKEV; BBANGMIL] 🔞✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang