Chapter 2"Mommy, aku mau main sama kaka ann, boleh?" Tanya ansara yang kemudian dia menatap pada sang ibu
"Emang belum puas? Ini udah mau jam 2 siang lho sayang, mommy hanyaa izin ke mama kamu main sama kaka ann" Ujar sisca
Ansara menatap lekat penuh haru, sisca yang merasakan tidak tega kemudian dia menatap kepada dia orang dia belakang anak itu
Sisca tersenyum simpul "kita telepon mama yah, apakah mama bolehin kamu nginep di rumah kaka ann" Ujar sisca yang akhirnya mengeluarkan ponselnya untuk mencari nomer milik shani
Tak berapa lama sambungan itu menampilkan wajahnya shani di sebrang sana
"Kenapa sayang?" Sapa shani pertama kali, ia tampak sedang berjalan menuju parkiran tempat dimana mobilnya terparkir
Ansara tanpa ragu untuk meminta izin pada shani, sisca yang melihat itu kemudian menyadari jika sang putri tengah ragu
"Ma.. Ansara mau izin katanya dia mau nginep di rumah kaka annelies" Ujar sisca
Shani menatap lekat dan tersenyum "ansara mau nginep di rumah ann? Boleh sayang. Besok kan hari sabtu besok mama jemput yah" Ujar shani
"Beneran boleeh maa?" Tanya riang milik ansara
Di dalam sambungan sana shani menganggukan kepalanya
Ansara senang bukan kepalang "Terima kasih maa" Ujar nya seraya meberikan ciuman jauh untuk shani yang kemudian ponsel itu bersalin pada wajah sisca
"Kamu kapan pulang?" Tanya sisca
"Palingan sebentar lagi sayang, kenapa? Percaya deh sama aku. Di antara aku sama kamu yang bakalan sampe duluan itu aku" Ujar shani
"Kalo yang sampe aku duluan Gimana?"
"Hal yang jarang terjadi dan sulit terkendali saat nona sisca berasa di luar pulang tepat waktu" Seloroh shani
Entah ada hal apa yang membuat keduanya tersenyum
"Udah aku mau pulang dulu. See you di rumah sayang" Tutup sisca
Shani mengangguk kepalanya dan sambungan dalam layar itu berubah menjadi warna hitam
Sisca memasukaan ponselnya, menatap ansara dan menyamakan postur dengan ansara
" Denger sayang, inget kata mama tadi kamu engga boleh nakal, jangan bikin susah mangci sama aunty chika yah, besok momny sama mamah jemput kamu"
Mereka resmi berpisah dengan ansara yang akhirnya ikut bersama dengan mobil milik ara dan chika
Setelah memastikan jika mobil yang di kendaraai ara sudah tidak terlihat, chika kemudian berjalan menuju mobilnya kemudian meninggal tempat tersebut
Sisca bersenandung bahagia dengan lagu-lagua kesukaan dirinya yang sengaja dia simpan disana, bagaimanapun juga sisca memiliki bakat untuk hal tersebut
Sesuai dengan dugaaan shani, jika dalam perjalanan maka shanilah yang akan sampai terlebih dahulu
Hingga buktinya hingga saat ini dia tidak melihat mobil yang tadi pagi terparkir tepat di sampingnya
Sisca, wanita nya itu akan lupa waktu jika susah berada di luar rumah, tapi itu bukan hal yang harus di permasalahkan oleh shani karena dia tau keseharian sisca akan fokus pada dirinya dan ansara
Dengan perlahan shani memasuki rumahnya, rumah yang bergaya minimalis itu sangat pas untuk mereka bertiga
Pada ruang keluarga shani menatap foto mereka bertiga yang ada disana "kenapa aku semakin hari semakin jatuh hati sama kamu?" Tanya shani yang kemudian dia duduk di sofa yang terletak tak jauh dari sana
Shani mengeluarkan ponselnya, ia mulai mencari satu nama yang berada di urutan atas pencariannya tersebut
Panggilan pertamanya Terlewatkan, namun shani tidak putus asa kemudian dia mencoba untuk panggilan kedua
Dan tak berapa lama....
"Iya sayang?" Ujar sisca dari arah sana
Entahlah hanya di panggil sayang saja rasanya shani sangat senang, dalam diam ia mengulum senyumnya
"Kamu dimana? Aku udah sampai di rumah" Tanya shani yang sudah bisa mengendalikan gugupnya
Dapat sisca ketahui jika kini shani sedang gugup, bahkan hanya dari suaranya saja sisca dapat mencerna itu
"Sebentar lagi sampe sayang, maaf yah kamu pulang aku belum ada di rumah" Ujar sisca
"Iya engga apa-apa sayang" Ujar shani, kemudian ia memilih untuk menemani sisca lewat sambungan telepon itu
Entah kenapa shani bagaikan orang yang di mabuk cinta sekarang ini, bahkan shani bisa mendengar semua lantunan lagu yang sisca bawakan sekarang ini
"Kangeen kamu" Ucap shani pelan, meskipun begitu tetap terdengar oleh sisca
"Sabar yah sayang, aku sampe kok bentar lagi" Ujar sisca
Sisca yang melihat jalanan kosong dia mulai untuk menaikan gasnya, sejujurnya bukan hanya Shani yang rindu tapi juga dirinya
Apalagi ini adalah moment langka dimana tidak akan ada ansara di antara mereka
Dalam senyum yang mengembang, sisca kemudian tidak menyadari jika di sebelahnya ada mobil menyalip dengan kencang hingga.....
BRAAAAKKKKKKKKKKKKKK!!!!!
Suara dentumaan keras terdengar hingga ke ponsel shani, hingga membuat gadis itu terkejut dengan cepat dia memanggil nama sisca
"Sisca... " Panggilannya
Namun sayangnya, ponsel sisca terlepas dari gengamannya dan sisca tidak bisa berbuat apapun karena ia menggunakan sabuk pengaman
Shani yang panik kemudian dengan cepat melihat location dari sisca, sambungan itu tidak mati justru semakin panik karena dengan jelas Shani mendengar suara ketukan kencang hingga sebuah pukul untuk memecahkan kaca mobil sisca tersebut
Dan dengan cepat shani mengendarai mobil untuk melihat bagaimana keadaan sang wanita.Shani nyang gusar kemudiannya dengan cepat menemukan lokasi dimana kejadian kecelakaan sisca yang ternyata tak jauh dari Kediamannya
Airmata shani kemudian luluh seraya dia melihat kondisi mobil sisca yang ternyata sudah menjadi bahan kerumunan orang banyak, dengan cepat dia turun dari sana
"Sisca....."ujar shani yang mencoba masuk kedalam kerumunan itu
" Mbak kenal dengaan orang di dalam?" Tanya salah seorang yang ada disana
Dengan cepat shani mengangguk "dia pasangan saya pak! Tolong pecahkan saja kacanya!" Pinta shani yang dengan cepat lelaki itu menuruti kata shani
Kaca mobil sisca bisa di pecahkan dengan sangat sempurna, shani semakin panik di buatnya kala kenyataan sica sekarang dalaam kondisi tidak sadarkan diri
"TOLONG ANGKAT KE MOBIL SAYA!" Pinta shani lantang kala sisca sudah dapat di keluar kan dari tempatnya tersebut
Orang yang Mengerubuninya tadi dengan sigap membawa sisca menuju mobil shani yang terletak tak jauh dari sana
"Terima kasih semunya!" Ucap shani yang panik kemudian dia dengan cepat berpamitan pada semua orang yang ada disana untuk segera bergegas membawa sisca
"Sayang! Bertahan yah kamu pasti kuat kan sayang! Maaf aku ngebut bawa kamu kerumah sakit" Liriknya dalam sebuah jalan yang bagaimanapun ia harus bisa fokus antara fikiran dan dan juga kondisi wanitanya sekarang ini.
Sungguh shani sangat takut dengan kondisi seperti ini, shani tidak ingin melihat sisca memejamkan matanya lama, dia lebih suka melihat siscak mengomel dari pada dia harus melihat sisca memejamkan matanya seperti sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARTIKAL AMNESIA
FanfictionPARTIKAL AMNESIA ini adalah sebuah kejadian dimana yang mengalami hal tersebut tidak mampu untuk mengingat memory pendek yang telah terjadi dalam kurun waktu 3-5 tahun ke belakang. "Bagaimana kaamu harus hidup bersama orang asing, tidak dia bukan o...