PARTIKAL AMNESIA

281 56 5
                                    

Shani melajukan mobilnya menuju kota Bandung, entah kenapa perasaan membawa dirinya pada kota tersebut, sejujurnya ada rasa kecewa yang Shani rasakan melihat sikap Sisca yang di tunjukkan dengan pergi tanpa pamit darinya. Shani sangat mengenali siapa Sisca dan sekeras apa wanita yang sudah dia nikahin itu

"Apapun nanti yang terjadi setidaknya aku pernah mencoba mempertahankan kamu sis" ujarnya

Sedangkan, di Bandung sana dua orang seneng menjalin cerita berdasarkan rasa rindu yang ada. Mereka sama-sama terhanyut akan nostalgia rasa masa lalu yang membuat mereka lupa akan bersama siapa mereka sekarang

Disini pada rumah oniel Sisca menceritakan semuanya apa yang dia rasakan termasuk keputusan untuk nemuin oniel berdasarkan kesepakatan dirinya bersama dengan Jinan sang sepupu Oniel

Sisca menatap lekat membasuh pipi oniel dengan sangat lembut "kamu tau? Pas aku bangun aku cari kamu karena aku tau bahwa saat kecelakaan itu terjadi kita berada di mobil yah sama bukan?" Ujarnya

Oniel mengangguk setuju "maaf tapi aku harus di pindahkan saat itu. Maaf juga aku tidak memberikan kamu kabar tentang aku" ujarnya

Sejujurnya ada sebuah kerinduan dalam diri Oniel, bagaimanpun juga Sisca adalah cerita lama yang belum usai namun di paksa untuk selesai olehnya

Oniel menatap pada Sisca "gimana kalau kita jalan sekarang? Aku yakin kamu pasti bakalan suka jalanan kota Bandung di mal hari" ujar oniel

Tidak alasan Sisca untuk menolak ajakan Oniel yang sudah pasti ia menganggukkan kepalanya dan kemudian pergi dari dari sana untuk melihat bagaimana Bandung di malam hari tersebut dan juga dia akan mencari hotel untuk tempat tinggalnya selama di bandung ini

Tidak ada yang bisa Sisca ungkapkan, ia sangat senang akhirnya bisa bertemu dengan oniel kembali apalagi dengan nuasa Bandung malam yang membuat dirinya sangat nyaman dengan ini semua lebih tepatnya suasana yang mereka coba ciptakan dengan sangat romantis tersebut













Setelah malam itu, terhitung sudah hampir 3 hari menghabiskan waktunya di kota Bandung dan juga bersama dengan oniel. Sisca kembali menuju hotel dengan perasaan senang atas pengajuan Oniel yang masih mencinta dirinya .

Laju langkah sisca terhenti kala mendapati seorang yang sungguh tak ingin ia lihat berdiri pada depan wajanya

"kamu? bagaimana bisa?!" Tanya Sisca

Sejenak kemudian Sisca mendelik pada satu nama "Jinan?" Ucapnya menaikan satu alisnya

Wanita itu tersenyum "aku kesini untuk menjemput kamu pulang. Ansara menunggu. ayo kita pulang. dia pasti senang ibunya pulang" serunya.


Namum sayang ajakan Shani itu di tolak mentah-mentah oleh Sisca yang menghempaskan tangan  bryan begitu saya membuat shani menatap Sisca bingung.

"aku tau, kamu kesini karena di kasih tau jinan kan? ah aku lupa Cindy dengan kamu adalah adik Kaka dan Jinan adalah sahabat kamu jelas dia akan memberitahu kamu dimana tempat tinggalku disni. kamu dan jinan sama aja rupanya. menyesal aku menghubungi jinan jika begini akhirnya"



Shani menghela nafas agar emosinya tidak meledak saat ini. niat awalnya membawa Sisca pulang karena Ansara yang  merindukannya.
"aku kesini menjemput istriku pulang! bukan untuk bertengkar denganmu Sisca! apalagi Ansara selalu menanyakan perihal keberadaan ibunya. dia rindu ibunya, tapi apa? ibunya justru tengah asik berselingkuh dengan masa lalunya. " seru Shani membuat Sisca emosi saat itu juga

"Shani dengar aku! aku bersama Oniel adalah sebuah impian..." seru Sisca

"........ Sedangkan bersama kamu, adalah kenyataan yang tak pernah aku bayangkan! Shani! kamu ini sahabat Oniel, tapi kenapa kamu tega mengkhianati Oniel dengan mengambilku dari sisi Oniel?! Jadi siapa yang jahat sekarang?!!" emosi Sisca seketika pecah hingga ia meluapkan semua amarahnya pada Shani  yang ternyata juga terpancing emosinya oleh ucapan Sisca

Shani mendekatkan tubuhnya pada wajah Sisca "Tapi kenyatannya kamu hidup dimasa sekarang bersamaku dan Ansara! impian kamu untuk hidup bersama Oniel selamanya akan menajdi impian di
masa lalu Sisca!"


SKAK!

Sisca terdiam dengan emosi yang masih coba Sisca  atur agar amarahnya tidak semakin memuncak  Shani mendekati Sisca  dan mencoba menggenggam tangannya


"Oniel memang kekasih kamu, tapi itu di masa lalu. di masa ini, esok dan selamanya kamu bersama aku dengan Ansara. kamu tidak bisa terus menerus terbuai akan kisah cinta masa lalu. dengan orang yang bahkan menganggap kamu sudah tidak  di hidupnya" seru Shani lembut, tekadnya bulat membawa Sisca kembali bersamanya

Namum dengan  sekuat tenaga Sisca mendorong tubuh bryan "kamu engga tau apapun tentang aku, tentang apa yang aku alami bersama Oniel....."

Sisca menatap tajam pada shani "..........Kamu adalah sekedar orang licik yang memanfaatkan sebuah keadaan aku dimana aku hilang ingatan, kamu datang seolah-olah kamu membuat kamulah orang yang aku cintai Shani.

Pernahkah kamu berfikir betapa jahatnya kamu? sekarang lebih baik kamu pergi dan pulang ke jakarta, hingga kapanpun aku takkan kembali kepada pembohong seperti dirimu.!!!" Ujar sisca lantang



BRAAAAKKKKK....




pintu itu tertutup dengan kencang, Shani berbalik dengan tangan hampa tanpa membawa Sisca kembali padanya rupanya ia masih sangat mencintai masa lalunya.


Shani berjalan lunglai meninggalkan tempat itu tanpa shani tau Sisca  pun menangis di bagian sisi pintu yang lain.

Entah apa yang di fikirkan perkataan yang mana hingga membuat Sisca  begitu terisak.

Dan fokus sekarang shani adalah memberitahukan kepada keluarga terutama ansara jika pernikahannya di ambang perceraian tersebut!

PARTIKAL AMNESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang