Perlu waktu hampir 3 jam lamanya Sisca menempuh perjalan Jakarta Bandung, iya Sisca akhirnya memutuskan untuk pergi ke Bandung.
Kota dimana ia tinggal dulu, kota dimana ia bertemu dengan cinta pertamanya dan kota dimana Sisca yakin jika oniel berada disana
Keputusan untuk pergi dari rumah menuju kota tersebut akhirnya Sisca ambil demi mengikuti kata hatinya untuk mencari cintanya, Shani yang sedang menjemput Ansara adalah sebuah angin segar baginya untuk melancarkan aksinya
"Sis?" Ujar seseorang kala Sisca baru saja turun dari mobil travel yang membawanya jauh dari rumah
Sisca menoleh kebelakang dilihatnya ada seorang yang sangat dia kenali "Jinan?"
Mereka berdua berpelukan layaknya teman lama yang sudah lama tidak berjumpa, namun pelukan itu tidak berlangsung lama karena dengan cepat Jinan mengurai pelukan itu
"Apa kabar?" Tanya Jinan
"Gua baik Nan, Lo sendiri Gimana?" Tanya Sisca
"Gua sis, Lo sendirian? Mana Shani sama Ansara?" Tanya Jinan
Sisca terdiam sejenak, kemudian dia menutup matanya sebelum dia berujar maksud dan tujuan untuk datang pada kota yang memiliki sejuta kenangan untuknya
"Gua kesini sendirian, Shani lagi jemput Ansara yang baru aja pulang dari Jepang...." Ujar sisca kemudian dia menatap Jinan dengan penuh haru
"....... Nan, kedatangan gua kesini untuk cari Oniel gua yakin nan Lo tau kan dimana oniel sekarang? Bawa gua kesana nan, tolong" ujar sisca yang memohon pada Jinan
Sontak saja ucapan Sisca membuat Jinan terkejut, namun yang lebih ia fikirkan adalah untuk apa Sisca ingin menemui sepupunya? Bahkan kedatangan Sisca sendiri tidak bersama keluarga kecilnya
"Lo pasti cape, gimana kalau kita istirahat dulu di apartemen gua? Disana udah ada Cindy yang nungguin Lo" ujar jinan, Sisca tidak menolaknya kemudian dia mengangguk tanda setuju dengan apa yang katakan oleh Jinan hingga keduanya kini meninggalkan tempat Tersebut menuju pada apartemen milik Jinan
Keduanya terlihat hening, tidak ada percakapan yang terjalin diantara kedua sahabat lama itu, mereka sama-sama hanyut dalam pemikiran masing-masing
Bagi Sisca ini adalah kali pertama setelah ia sembuh dari Amnesianya untuk meminta penjelasan dari orang yang dia anggap sebagai kekasihnya tersebut, sedangkan bagi Jinan hanya satu yang ia takutkan Sisca tidak membawanya pada sebuah malapetaka di kemudian hari yang akan merugikannya dirinya meksipun dia tau jika oniel adalah sepupunya.
Tidak butuh waktu lama hingga mobil yang dikendarai oleh Jinan tiba pada sebuah gedung tinggi tempat dimana apartemennya berada kemudian mereka turun dari sana dan berjalan menuju unit milik Jinan dimana ia yakin sang kekasih sudah menunggu dirinya
"Sisca?" Ujar Cindy kala ia melihat teman lamanya yang sudah lama tidak dia jumpai itu
Sisca kemudian memeluk Cindy dengan sangat erat, bagaimanapun mereka adalah sahabat Sisca juga pada masa bangku sekolahan dulu hingga
"Lo kesini sendiri? Engga sama Shani dan Ansara?" Tanya Cindy yang membuat Sisca mendadak diam, Jinan yang berada di belakang Sisca memberikan sebuah kode pada Cindy agar tidak lagi menanyakan hal tersebut dengan cepat Cindy mengangguk
"Masuk sis, Lo pasti cape kan perjalan Jakarta Bandung?" Ujar cindy memecah keheningan dan Sisca mengikuti kemauannya Cindy untuk hal itu
Setelah beberapa saat berada dissna, Sisca mulai menatap pada dua orang di depannya "jujur gua kesini tanpa Shani tau. Gua kesini mau minta tolong sama kalian, lebih tepatnya sama Jinan untuk gua ketemu sama oniel" ujar sisca
Cindy terkejut dengan apa yang katakan oleh Sisca "tapi buat apa sis? Ngapain lagi ketemu oniel?" Itu bukan suara ada Cindy melainkan dari Jinan
Sisca menatap pada Jinan "tolong nan, gua janji setelah ini gua engga akan libatin kalian dalam apapun masalah yang terjadi di depan" ujar sisca
Jinan menatap pada Cindy kemudian dia mengangguk setuju "oke gua bakalan bawa lo ke oniel tapi tolong setelah ini jangan libatin gua dengan apapun masalah yang terjadi di depan sis" ujar Jinan
Dengan cepat Sisca mengangguk setuju dengan apa yang katakan oleh Jinan "nanti sore jam 4 gua Anter Lo kesana yah" ujar Jinan akhirnya memutuskan dan akhirnya Sisca juga mengiyakan permintaan dari seorang Jinan yang akhirnya memilih untuk sejenak beristirahat
Setelah Sisca berjalan menuju kamarnya untuk istirahat, Jinan kemudian berjalan menuju kamarnya juga yang dimana sudah ada Cindy disana.
Jinan membuka kamarnya pelan, melihat Cindy sedang mencoba untuk menidurkan buah hati mereka yang tampaknya menuju lelap dalam tidurnya
"Udah tidur sayang?" Tanya Jinan kala dia melihat Orion yang tengah terlelap itu
Cindy tersenyum "belum, tapi bentar lagi kayanya gimana Sisca? Dia istirahat? Ada apa sebenarnya nan?" Tanya Cindy
Jinan mencoba membantu mempercepat tidur orion dengan mengusapnya pelan dan cara itu ampuh terbukti
"Nan?"
Jinan mengela nafasnya pelan "aku engga tau cin, apa yang terjadi antara Sisca juga ci Shani yang kamu tau sendiri mereka baik-baik aja bukan? Tapi ada satu hal yang selama ini baik aku, ci Shani dan keluar Sisca tutupi adalah kondisi sisca" ujar Jinan
Cindy hanya menatap penuh tanya pada Jinan, hingga dia hanya bisa diam saja
"....... Beberapa tahun lalu Sisca mengalami kecelakaan dengan oniel di dalamnya, mereka bertengkar cukup hebat karena Sisca mau oniel segera menikah dengannya tapi Oniel tidak. Bukan tidak mau tapi kedua orang tua Sisca yang tidak setuju karena oniel adalah seorang yang memiliki pekerjaan tetap saat itu. Sedangkan kamu tau sendiri keluarga Sisca seperti apa. Mobil yang dikendarai oniel menabrak pembatas jalan membuat Sisca terlempar beberapa meter kedepan, hingga pada saat dokter memvonis dia amnesia saat itulah keluarga memberikan ingatan baru pada Sisca dengan mengahdirkan ci Shani dan mereka akhirnya menikah dan memiliki Ansara" ujar Jinan dengan tatapan kosongnya
Cindy terkejut tentunya, bagaimana mungkin ini semua menjadi sebuah kebohongan tentang keadaan seseorang, dan sekarang lihat siapa yang egois disini? Sisca yang ingin masa lalunya kembali atau Shani yang ingin Sisca berada di sampingnya?
"Nan? Tapi ini udah lama lho, dan kita tau oniel sekarang engga sendiri nan" ujar Cindy. Iya bagiamana pun oniel adalah sepupu Jinan
"Aku engga tau apa yang akan terjadi kedepan entah salah atau engga hal yang aku lakuin ini tapi harapan aku satu semoga benang kusut akan segera teruruai dengan sendirinya secara perlahan" ujar Jinan yang kemudian merebahkan dirinya di samping sang putra yang nyata sudah terlelap Sempurna itu
Cindy hanya bisa diam menatap Jinan yang sedang merebahkan tubuhnya tersebut, dalam doanya dia meminta agar jalan yang Jinan pilih adalah bener
Sejenak ia melihat pada jam yang ada di atasnya menunjukan pukul 2 siang tepat dimana ia harus beristirahat sejenak bersama dua orang yang sangat dia sayangi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARTIKAL AMNESIA
FanfictionPARTIKAL AMNESIA ini adalah sebuah kejadian dimana yang mengalami hal tersebut tidak mampu untuk mengingat memory pendek yang telah terjadi dalam kurun waktu 3-5 tahun ke belakang. "Bagaimana kaamu harus hidup bersama orang asing, tidak dia bukan o...