"Berlelah lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang".
Adzan subuh berkumandang, aku terbangun dari tidurku untuk melaksanakan perintah Allah. Di setiap sujudku aku selalu memohon ampunan, memohonkan kebahagiaan dan tak lupa untuk keluarga ku. Selepas shalat aku bergegas ke dapur membantu ibu ku yang sudah sibuk memasak.
"ibu Nia bantuin ya!", ujar ku"astagfirullah, Nia ngagetin aja deh hampir aja jantung ibu copot", balas ibu yang masih kaget.
"maaf bu gak sengaja",
"yaudah kamu tolong bantuin ibu potong sayuran aja ya",
"iya",
Setelah selesai memasak aku pun segera bersiap siap untuk mandi, namun ternyata aku sudah di dahului oleh kakak.
"ih kak cepet dong mandinya, Nia juga mau mandi!", sahutku sembari mengetuk ketuk pintu"ish bentar dong!, kakak baru mau gosok gigi", jawab raka ketus.
"cepet gak pake lama titik!",
"iya, ish bawel lo!",Selepas beberapa menit Fania dengan kesal masuk kamar mandi, pasalnya kakaknya itu sudah 30 menit berada di kamar mandi dan menyita waktu nya.
🌸☀🌸☀🌸☀🌸Pagi ini sangat gelap, awan hitam nampak menyelimuti langit dan diwaktu bersamaan perasaanku tak mengenakan entah apa yang akan terjadi nanti. Saat berjalan menuju sekolah tiba tiba sang langit sudah menurunkan rahmat dari Allah, hujan pun mulai deras dan sulit bagi ku untuk tetap berjalan di bawah hujan, dan sialnya hari ini Fania tak membawa payung. Akhirnya aku pun memutuskan untuk berteduh sejenak hingga hujan pun mereda.
🌸☀🌸☀🌸☀🌸
Di lain tempat Kinan sedang bersiap untuk berangkat sekolah, namun hujan menyegah nya. Di saat itu pun Rehan__ayah Kinan__ menyuruh sopirnya untuk mengantar Kinan ke sekolah. Di perjalanan menuju ke sekolah tanpa sengaja kinan melihat Fania yang tengah berteduh di sebuah toko kelontongan, Kinan pun menyuruh untuk sopir nya menepi ke toko tersebut.
"assalamualikum, fan", sapa kinan"walaikum salam, eh kinan kok kamu disini?", tanya ku
"tadi aku ngeliat kamu lagi berteduh jadi aku kesini",
"kamu kesini naik apa?",
"naik mobil, ayo bareng bareng ke sekolah nanti telat kalo mau nungguin hujan nya sampe reda", ajak kinan
"iya, makasih ya kinan",
"gak masalah", ujar nya sembari menggandeng tanganku.
Setelah di dalam mobil, aku takjub ini pertama kalinya aku menaiki mobil karna seumur hidup ku aku tak pernah menaiki mobil hanya sebatas melihat karna kami adalah keluarga yang kurang mampu untuk memiliki semua ini. Di tengah ketakjuban ku tiba tiba saja Kinan mengajak ku bicara
"Fania, kamu punya adik?", tanya nya"ng..ngak sih tapi aku cuman punya satu kakak laki laki", jawab ku
"wah keren",
"apanya yang keren?, nyebelin tau punya kakak tuh",
"tapi justru lebih nyebelin jadi seorang kakak karna harus mengihklaskan untuk menduakan kasih sayang kepada adik, ditambah buat yang orang tuanya kurang waktu buat anak nya sendiri", keluh kinan
"tapi kan kamu punya semua kekayaan ini", sahut ku
"harta tak akan berarti jika sudah menggantikan kasih sayang",
Aku pun tertegun mendengarnya, aku berfikir mungkin tak semua orang mendapat apa yang mereka butuhkan, aku bersyukur karna masih memiliki kasih sayang dari keluarga ku dan selalu memiliki waktu untuk ku.
🌸☀🌸☀🌸☀🌸Sesampainya kami di sekolah, aku dan Kinan bergegas untuk memasuki kelas namun ternyata kami dihalang lagi oleh Seyna.
"heh! Lo mau kabur ya", seru Seyna yang menahan kami
"Seyna maaf aku lagi gak ada uang, tapi aku ada kotak bekal", jawab ku yang gemetaran
"alah alesan lo! Udah ikut gue", ucap Seyna yang hendak meraih tangan ku namun tiba tiba Kinan menepis kasar lengan Seyna.
"buat apa Fania ikutin perintah lo!, lo bukan TUHAN BEGO, tapi lo cuma manusia TOLOL yang gak punya etika!", sahut Kinan mengangkat suara dan membelaku.
"berani banget orang GO**OK kek lu ngomong ke gue kayak gitu ya, lu akan nerima balesan dari perbuatan lo itu!", ancam seyna tak ingin kalah
"lu bego ya bukan nya kebalik tuh harus nya lo yang dapet balesan dari tindakan sampah lo ini!", bentak Kinan sambil mengarahkan telunjuk nya ke arah Seyna.
Plak
Seyna pun menampar Kinan hingga sudut bibir nya terluka, tak mau kalah Kinan pun menampar Seyna lebik kencang hingga ia terpental. Terlihat darah segar mengalir dari bibir Seyna
"BANGSAT! Lo berani banget AN**NG!", sahut Seyna yang mulai tak bisa menahan emosi dan merasa ingin membunuh Kinan
"ya gue berani karna gue emang ngelakuin hal bener!, lo pantes dapetin semua ini karna sifat lo yang sombong dan angkuh", jawab Kinan yang kemudian berbalik dan menghampiri ku.
"kamu gak papa kan Fania?", tanya nya yang cemas dengan keadaan ku
"eh gak papa kok tapi itu bibir kamu..", ucap ku yang juga mencemaskan Kinan
"ck, kecil lah gak sakit kok", ucapnya menyakinkan ku.
Kemudian Seyna yang mulai emosi dan menahan nangis pun bangkit kemudian pergi, tak lupa ia pun mengancam kembali
"liat aja lo BRENGSEK! Lo gak akan hidup tenang seumur hidup lo!", ancam Seyna yang bergegas pergi dari tempat itu.
Kami pun melihat datar kepada Seyna, menatap punggung Seyna yang sudah mulai menghilang.
Aku pun masih tertegun tak percaya atas apa yang telah terjadi , seakan akan orang tadi yang melawan Seyna bukan lah Kinan, ia seperti orang lain dan sadis. Kemudian Kinan mengulurkan tangan nya dan aku pun menerima uluran tangan nya dan bersama sama memasuki kelas
"kamu yakin gak mau ke UKS Kinan?", tanya ku yang masih agak khawatir
"tenang aja Fan, ini kecil kok udah ah nanti telat lagi, ayo lebih cepet jalannya", balas nya
"iya, ngomong ngomong makasih ya, ini kali pertamanya ada orang yang ngebela aku di kala aku ditindas",
"no problem, kita kan teman, teman senantiasa saling menjaga kan?",
"hehe.. Of course", ujarku yang terkekeh mendengar perkataan Kinan.
"Tetapi orang orang yang membela diri setelah dizalimi, tak ada alasan untuk menyalahkan mereka",
QS: Asy- syura.
KAMU SEDANG MEMBACA
precious friendship
Novela JuvenilFania Resya Anindiya, seorang perempuan yang terlahir dari keluarga sederhana. Namun ia tak pernah menyerah atas keterbatasan dan atas ketidak adilan yang melanda nya di sekolah SMA Nuansa Harapan, tetapi pada suatu hari akan ada seorang teman yang...