"Appa."
"Hhmm."
Donghae yang sedang sibuk dengan tv di depanya langsung mengalihkan perharhatianya.
"Sudah siap berangkat ?"
"Ne."
"Tapi hari ini Appa dan Eomma tidak ikut mengantar."
"Arra, memang tidak ada orang tua yang datang kan."
"Kesal sekali aku, padahal dulu tidak ada aturan seperti itu ! Orang tua kan ingin mengantar anaknya pindah ke tempat tinggal sementaranya, mengecek ruanganya, membantu membereskan kamar dan barang - barangnya."
"Ya mau bagaimana sayang, namanya juga sudah aturan baru."
Tiffany mendekati Jeno dengan kesal, tapi tanganya tidak berhenti membenarkan pakaian yang Jeno kenakan. Tidak lupa juga merapihan rambut Jeno dengan jari tanganya sendiri.
"Hyung kan ikut denganku, Eomma tidak perlu khawatir."
"Tetap saja terasa kurang ! Kalau ada barang yang kurang atau tertinggal, langsung telfon Eomma. Kalau ada yang rusak di unitmu, langsung beritau Sehun."
"Iya Eomma. Sudah ya, jangan marah - marah terus."
"Hati - hati juga dengan pergaulan disana Jen. Caritau dulu latar belakang orangnya, kau tau sendiri sekolah disana punya pesaingan ketat."
"Ne, Appa."
"Satu lagi ! Jangan pernah dengarkan omongan buruk yang tidak masuk akal dari orang lain, mau itu seumuran denganmu, kaka tingkat, bahkan guru sekalipun ! Biarkan aja mereka berbicara sampai berbusa sendiri. Mengerti ?!"
"Ne, Eomma."
"Sehun !"
"Ya Tuan."
"Jaga anakku dengan baik disana. Urus semua kebutuhanya. Urus juga orang - orang yang mengusiknya."
"Appa ..."
"Orang seperti itu harus di buat jera dalam sekali tindakan."
"Appamu benar."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Strongest
FanfictionOrang lain menganggap kami seegois itu. Orang lain menganggap kami selalu berbuat kecurangan. Orang lain menganggap kami hidup dengan kemudahan. Tapi mereka tidak tau, kalau kami menanggung beban yang begitu berat. Secara tidak langsung banyak hal y...