# ENVIRONMENT #

343 44 1
                                    

"Kau membuat sarapa ?"

Yeji baru saja keluar dari kamarnya dan melihat Karina sibuk di meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeji baru saja keluar dari kamarnya dan melihat Karina sibuk di meja makan. Padahal niat hati tadi Yeji mau membuat cereal.

"Hanya ini yang bisa aku buat untuk sarapan."

"Beruntung ada yang ingat membuat sarapan."

Tidak lama penghuni lain di unit itu keluar dari kamar mereka.

"Sarapan dulu." Titah Karina

Semuanya langsung duduk di meja makan, dan menyantap sarapan sederhana yang Karina siapkan.

Hari ini akan jadi hari pertama mereka bersekolah di akademi. Entah akan jadi hari yang menyenangkan atau melelahkan nantinya.

"Jarak dari asrama ke gedung sekolah bukanya lumayan." Ucap Hyunjin

"Makanya kita harus berangkat lebih awal." Timpal Jeno

"Tidak di sediakan transportasi ?" Tanya Yeji

"Kau bisa terbang dengan burung apimu." Ucap Hyunjin

Yeji memutar bola matanya malas mendengar ucapan Hyunjin. Dari awal mereka masuk kedalam asrama pun sebenarnya belum ada percakapan yang berarti. Antara canggung, bosan, malas, seperti hal yang aneh menjadi satu. Tapi sepertinya akan mengalir begitu saja nanti.

Selesai sarapan mereka langsung kembali ke kamar untuk bersiap berangkat sekolah. Dari mandi, mengganti baju, dan mengecek kembali barang bawaan mereka ke sekolah.

 Dari mandi, mengganti baju, dan mengecek kembali barang bawaan mereka ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa seragam sekolahnya begitu aneh. Mereka tidak mengikuti fashion masa kini ?" Gerutu Hyunjin

"Kau terlalu banyak mengeluh." Cibir Yeji

"Kajja, nanti kita bisa terlambat." Ucap Karina

Mereka berempat langsung meninggalkan asrama dan menempuh perjalanan cukup melelahkan untuk sampai ke kelas. Diminta sekalian olahraga di pagi hari memang sepertinya mereka. Tentu di perjalanan banyak sekali murid - murid yang sedang melakukan hal yang sama seperti mereka.

"Perasaanku saja, atau orang - orang berjalan sambil menatap kearah kita." Ucap Yeji

"Abaikan saja." Ucap Jeno

The StrongestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang