1

603 42 0
                                    

“Appa…” Sebuah suara cempreng yang begitu dikenalinya, membuat senyuman terbit di bibir Taeyong. Ia merentangkan tangannya dengan lebar saat melihat sang putra berlari ke arahnya.

“Minhyung… pelan-pelan larinya, nak. Nanti kamu jatuh.”

Minhyung melemparkan sebuah cengiran lebar pada sang ayah. Taeyong tidak tahan untuk tidak merasa gemas dengan putranya itu, diusaknya pelan rambut Minhyung.

“Appa…. Rambut Minhyung jadi berantakan.” Protes Minhyung.

“Tadi kan udah berantakan gara-gara kamu lari-lari.”

“Nggak, appa….”

“Iyaaa, Minhyuuunggg…” Minhyung merengut, bibirnya ia majukan dengan lucu. Taeyong kembali tertawa melihat hal tersebut.

“Iya, iya. Maafin Appa ya. Sini Appa rapiin rambutmu.” Minhyung pun berjalan mendekat kearah Taeyong, dan membiarkan ayahnya tersebut merapikan rambutnya.

“Appa.”

“Hmm???”

“Minhyung boleh minta sesuatu nggak?”

“Mau minta apa emangnya?”

“Minhyung boleh nggak, hari ini nggak ke rumah nenek?” Taeyong menatap mata sang putra, ia mengerutkan keningnya bingung.

“Emang Minhyung mau kemana? Habis ini Appa masih harus balik ke kantor.”

“Minhyung mau ke rumah Sungchan, appa. Kata Sungchan, Paman Jaehyun baru beliin Sungchan mobil baru. Minhyung mau liat.”

“Boleh dong… Minhyung boleh ke rumah Sungchan.”  Itu bukan Taeyong yang menjawab, tetapi Jungwoo yang berjalan menghampiri keduanya sembari menggandeng Sungchan dan si kecil Eunseok yang ada di gendongannya.

“Nanti apa nggak ngerepotin kamu, woo? Kamu kan udah harus ngurusin Sungchan sama Eunseok. Takutnya Minhyung malah ngerepotin.”

“Ngerepotin apa sih, hyung. Nggak ada namanya aku kerepotan jaga Minhyung. Lagian Minhyung tuh anaknya nggak neko-neko. Jadi nggak masalah.”

“Boleh nggak, appa?” Tanya Minhyung lagi dengan wajah memelasnya. Ah, Taeyong mana bisa mengatakan tidak untuk putra kesayangannya ini. Terlebih jika ja sudah memasang wajah memelas itu.

“Tapi Minhyung harus janji dulu ya, jangan nakal di rumah Sungchan. Dengerin apa kata Paman Woo, bantu jagain adek Eunseok juga ya?”

“Hyuunggg…nggak usah berlebihan deh. Minhyung nggak usah dengerin apa kata appa ding.”

“Woo… ”

“Hyung… Minhyung tuh anaknya pinter, dia tau situasi. Nggak perlu lah Taeyong Hyung ngasih tau dia segitunya. Biarin aja dia main sama Sungchan, nggak usah sampe bantuin aku jagain Eunseok.”

Taeyong menghela nafas berat, rasanya agak berat memperbolehkan Minhyung untuk pergi ke rumah Sungchan. Ia takut merepotkan Jungwoo dan Jaehyun.

“Hyung…percaya deh sama Minhyung.” Jungwoo berusaha meyakinkan Taeyong yang tampak ragu.

Akhirnya dengan berat hati, Taeyong pun mengangguk.

Kembali PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang