2

87 9 1
                                    

"Soobin!"

Pergerakannya terhenti saat ada yang memanggil namanya. Tadinya lelaki itu hendak berdiri, menuju kantin karena istirahat telah tiba. Seorang gadis dengan rambut pendek mendekat, duduk di bangku depannya.

Gadis dengan nametag Kim Chaewon di seragamnya tersenyum. "Buat pelajaran sejarah, kita satu kelompok kan?" Soobin mengangguk, membuat gadis itu kembali tersenyum.

"Nanti bisa nggak, sehabis pulang sekolah kita kerja kelompok?"

Mendengar itu, Soobin sedikit termenung. Setelah pulang sekolah nanti, dirinya masih harus kerja part time.

"Kenapa? Bisa nggak?" Tanya gadis itu karena melihat wajah Soobin yang menatapnya dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan.

"Maaf ya, pulang sekolah nanti gue ada urusan," ucap Soobin dengan perasaan tak enak.

Raut wajah gadis itu berubah, seperti agak kecewa. "Ah gitu ya, tapi tugasnya kan dikumpulin besok."

Lelaki itu terlihat berpikir. "Gini aja, Lo kasih tugas yang harus gue kerjain, nanti gue kasih ke Lo."

Chaewon agak terkejut mendengarnya. Dia tak bermaksud membuat lelaki itu kesusahan. "Eh sebenernya tugasnya dikit sih, gue bisa sendiri." Chaewon terkekeh pelan.

"Gak bisa gitu, gue nggak mau makan nilai buta, kasih aja bagian yang harus gue kerjain." Soobin berucap serius.

"Ya udah deh, nanti gue chat Lo tugas bagian Lo apa, padahal gue sendiri juga bisa kalo Lo sibuk," ucap gadis itu lirih diakhir kalimatnya.

"Oke, gue ke kantin dulu." Soobin beranjak, melanjutkan niatnya menuju kantin.

Bagi Soobin, menghasilkan banyak uang saat ini sangat penting baginya. Ada banyak kebutuhan hidup yang memerlukan uang. Pekerjaan apa saja selagi tidak dari hal buruk akan Soobin lakukan untuk mencukupi hidupnya dan neneknya. Pamannya? Soobin tak peduli sebenarnya. Entah apa yang menyebabkan perilaku pria itu menjadi bejat. Kadang juga Soobin yang harus menanggung beban masalah yang dibuat oleh pamannya itu. Terkadang membuat Soobin muak sendiri.

Soobin cukup pandai membagi waktu. Hingga dirinya mencoba mencari beberapa tempat yang membutuhkan pekerja paruh waktu untuk pelajar sepertinya. Dan sepulang sekolah nanti, lelaki itu baru akan mulai bekerja part time di tempat ayam goreng dekat rumahnya. Jadi, jika dirinya izin untuk tidak masuk hari ini, tentu saja tidak bisa.

Soobin melangkahkan kakinya menuju rooftop sekolah setelah membeli roti dan minum di kantin. Dirinya sempat ke kelas terlebih dahulu, membawa beberapa buku miliknya. Lelaki itu berniat mengerjakan tugas bagiannya di waktu istirahat ini. Agar nanti bisa diberikan pada Chaewon langsung.

Seperti biasa, keadaan rooftop selalu sepi. Soobin berjalan ke beberapa tumpuk kursi dan meja yang tidak dipakai. Dibiarkan begitu saja tergeletak di rooftop. Lelaki itu mulai mengerjakan tugasnya sambil sesekali memakan rotinya.

Ternyata benar kata gadis itu, tidak banyak tugas yang harus dia kerjakan. Setelah selesai mengerjakan tugasnya, lelaki itu membuka buku yang sering dia pakai untuk menulis lagu. Mumpung masih ada waktu sebelum masuk.

"Soobin!" Pintu rooftop terbuka, ada Mark disana. Soobin menoleh saat namanya dipanggil.

"Tadi di depan ada yang nyariin Lo, ngakunya dia om Lo."

Soobin terkejut mendengarnya, pamannya? Untuk apa mencarinya sampai datang ke sekolah? Dengan buru-buru lelaki itu membereskan bukunya. Berjalan cepat melewati Mark yang masih berdiri di pintu begitu saja. Mark yang melihat teman kelasnya itu terlihat buru-buru hanya terlihat keheranan lalu ikut kembali ke kelas. Karena Soobin buru-buru, dirinya sampai tak sadar jika ada salah satu buku yang tertinggal.

Lovesong || TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang