O.3

71 19 6
                                    

—★—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
—★—

Hari minggu pagi yang cuacanya mendung ngebuat Wonyoung makin betah bergelut dengan selimut warna pink miliknya.

Padahal jam udah nunjukin jam 9 yang di mana acara makan pagi alias sarapan di keluarga Lee ini udah selesai setengah jam yang lalu, yang berarti Wonyoung udah ngelewatin sarapan paginya.

Soalnya Bunda Ayu itu disiplin banget kalau soal makan, kalau udah lewat jam makan biasanya makanannya udah di bersihin.

Tok tok

Wonyoung menggeram mendengar ketukkan yang awalnya pelan hingga kini semakin brutal dengan kesal ia sibak selimut yang menutupi tubuhnya “Sebentar!” teriak Wonyoung mencoba mengumpulkan nyawanya, padahal dirinya tadi lagi asik-asik berpelukan dengan sang pangeran berkuda.

Dengan malas Wonyoung bangkit guna membukakan pintu “Kalau ga penting gue jedotin kepala lo di tembok kak, sumpah gue ga boong” sembur Wonyoung menggaruk rambutnya asal.

Heeseung yang melihat hal itu hanya meringis geli, gaada anggun-anggunnya batin Heeseung. Mulut menguap lebar, rambut berantakan, baju acak-acakan bener-bener beda sama yang dibilang orang-orang.

“Gue mau ngajak nyari sarapan di luar, kalau mau ikut cepetan siap-siap. Kalau ga yaudah” setelah mengatakan hal itu Heeseung langsung berbalik meninggalkan Wonyoung yang kini komat-kamit merampalkan kalimat kekesalannya.

“Mau makan apasih lo? Udah setengah jam muter-muter ni taman, lo mau makan apa ngajak gue joging sih kak?” Ucap Wonyoung yang akhirnya menyuarakan kekesalannya, ya gimana engga mereka ini udah setengah jam muter-muter rin taman yang lumayan gede bahkan tukang bubur yang tadinya lagi tiduran gara-gara gaada yang beli aja sekarang lagi sibuk ngelayanin pelanggan.

Heeseung melirik sekilas ke arah Wonyoung tapi mulutnya tetap diam seperti enggan menjawab ucapan sepupunya itu, sebenernya Heeseung ini sengaja soalnya kata Om Jong suk atau kita panggil aja Om Jo alias papa Wonyoung ini selalu bilang kalau Wonyoung itu jarang banget jalan-jalan keluar yang literally bener-bener jalan kaki.

“Gatau ah, gue males jalan lagi. kaki gue pegel” keluhnya sembari jongkok ngebuat Heeseung berbalik sembari berkacak pinggang “Yaudah lo mau sarapan apa?”

“Lah kan elo yang mau sarapan” bales Wonyoung, Heeseung kini menggigit bibir bagian dalamnya merasa bingung soalnya dia tadi udah sarapan. Niat awalnya itu ya cuma mau buat Wonyoung jadi pejalan kaki yang baik dan benar aja.

“Udahlah makan bubur aja noh, yang lain mau tutup soalnya” ucap Wonyoung pada akhirnya, menjulurkan tangannya mengkode Heeseung untuk menariknya namun naasnya Heeseung yang emang dasarnya tak peka merepet tak peduli langsung jalan ke gerobak bubur ninggalin Wonyoung yang kini mengumpati kelakuan Heeseung.

About Her || Jang Wonyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang