O.8

28 0 0
                                    

—★—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
—★—

“Pokoknya bunda besok-besok gaboleh maksain diri lagi!” ucap Wonyoung yang sekarang tengah memijat lengan sang bunda “Bunda aja selalu bilang sama Wonyoung kalau belajar secukupnya, misal udah ngerasa capek ya udah istirahat. Tapi apa?”

“Bunda sendiri malah ngelewatin batas energi bunda, sampai drop gini” sudut bibir bunda Iu terangkat melihat anaknya yang bawel soal kesehatannya.

“Iya, maaf ya sayang.” ucapnya mengelus surai Wonyoung yang sedikit kusut.

Cklekk

Kedua wanita beda usia itu dengan serempak menoleh ke arah pintu yang di mana ada sang ayah yang datang dengan mententeng 2 plastik sedang warna putih.

“Dek, sini makan dulu” panggilnya setelah meletakkan seluruh plastik ke atas meja yang memang di sediakan di ruangan itu.

Jadi Bunda Wonyoung sadar sekitar jam 12, nah sebelum sadar tepatnya pas Wonyoung sama Haruto lagi di kantin buat ngisi energi tadi, ayah Wonyoung minta pihak rumah sakit buat mindahin istrinya ke tempat yang lebih private.

Soalnya kan ruang IGD itu umum ya, nah ayah Wonyoung itu gamau kalau istrinya ke ganggu.

Biasa makhluk-makhluk bucin sama istri, ya gitu deh.

“Adek udah makan tadi” tolaknya.

“Kan tadi, sekarang udah masuk jam makan siang. Ayo makan dulu” ucap Ayah Wonyoung tegas sembari mengeluarkan makanan yang ada di dalam kantong plastik agar sang anak bisa langsung makan.

Wonyoung dengan cemberut menatap sang bunda “Makan dulu ya, jangan sampai sakit” dengan pasrah Wonyoung mengaguk lalu menghampiri sang ayah.

“Good girl”

“Adek mau spaghetti yang bolognese atau carbonara?”

—★—

Tante gimana?” Tanya Heeseung yang di  berada sambungan telpon. Wonyoung menoleh kebelakang, di mana bundanya sedang makan dengan di suapin oleh ayahnya.

Awalnya Wonyoung sendiri yang mau nyuapin, tapi karena ayahnya ini kekeh jadilah Wonyoung yang ngalah.

“Bunda gapapa kak” jawab Wonyoung yang hanya di bales 'oh' oleh Heeseung.

“Nyo, cara goreng ayam gimana?” Wonyoung mengerutkan keningnya “Kenapa kak Hee ga beli makanan di luar aja?” Bisa Wonyoung dengan decakan dari Heeseung “Biar irit Nyo”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Her || Jang Wonyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang