Part Four.

749 20 0
                                    

Catatan 4 :

Wanita itu ingin menyerahkannku kepada anak iblis? Yang benar saja. Dia tak akan bisa melakukannya! Bertahun-tahun sudah cukup bagiku berdiam diri dengan perjanjian konyol itu sekarang sudah saatnya. Tak perduli meski ada yang harus dikorbankan, karena yang penting aku dapat bersama saudara kandungku, Laura.

Catatan 5 : 

Aku harus segera menemui Laura, tapi mengapa akhir-akhir ini Ia susah sekali ku temui. 

Catatan 6 :

Waktu semakin sempit! Aku takut wanita itu sudah bernegosiasi dengan Iblis itu.

***

"Dia semakin berusaha mendekati Laura. Bagaimana ini?"

"Kurasa kita tidak dapat melarangnya lagi, sayang. Mereka itu saudara."

"Kenapa kau ini? Aku tidak mau Marsha merusak kebahagiaan Laura."

"Tidak kah kau lihat Laura sama sekali tak merasa seperti itu. Ia bahkan senang memiliki teman baru."

"Mengapa kau membelanya? Laura anak kita."

"Marsha juga anak kita, sayang. Jangan lupakan itu."

"Dia bukan anakku!"

"Sudahlah istriku, cukup. Aku sudah berusaha mengerti semua sikapmu tapi kau malah semakin menjadi. Tak ingat kah apa yang telah kau perlakukan dulu terhadap Marsha?"

*FLASHBACK* 

*17 tahun yang lalu* 

"Sayang lihatlah, calon bayi kita kembar."

"Benarkah? Aku sangat senang."

"Aku juga istriku sayang."

"Bagaimana jika anak kita nanti di beri nama Laura dan Marsha."

"Baiklah aku setuju, itu nama yang bagus."

Sepasang suami istri itu tampak sangat bahagia setelah mengetahui bahwa calon bayi mereka akan kembar, keduanya sangat menanti saat kelahiran itu. Sang ibu selalu berusaha makan-makanan yang bergizi untuk melengkapi kebutuhan nutrisi Ia dan bayinya sedangkan suaminya selalu berusaha untuk memenuhi apa yang menjadi kemauan istrinya tercinta demi membahagiakan wanita yang dicintainya tersebut. Setiap bulan perempuan itu memeriksakan kandungan ke rumah sakit untuk mengetahui bagaimana perkembangannya kandungan serta bayinya, apalagi calon bayi yang di nanti tersebut adalah anak pertama. 

Sampai akhirnya tibalah waktunya saat bayi itu lahir, namun kebahagiaan yang harusnya mengelilingi kedua orang calon ayah dan ibu itu sekejap pun sirna saat mereka mengetahui bahwa bayi mereka ternyata kembar siam. Organ tubuh bayi tersebut satu namun kepala bayinya dua. Sang istri yang tadinya berbahagia seketika terdiam tanpa ekspresi, Ia tidak percaya bahwa bayi yang sangat dinantinya selama ini ternyata kembar siam. Hatinya terpukul mengetahui hal tersebut suaminya pun juga tampak tidak bisa berkata apa-apa melihat kenyataan yang amat pelik di hadapannya. 

Setelah proses persalinan selesai dan bayi sudah dibersihkan dari sisa darah persalian juga dimandikan, suster pun memberikan bayi itu kepada sepasang suami istri yang sedang menanti bayi. Namun, saat bayi tersebut sudah diberikan kepada ibu dari bayi tersebut Ia hanya diam tidak mengulurkan tangannya untuk meraihnya. Melihat hal tersebut suster pun heran tapi segera suaminya mengambil bayi yang ada di gendongan suster.

"Biar saya saja yang menggendongnya sus, mungkin istri saya masih lelah setelah melahirkan."

Suster pun menyerahkan bayi tersebut kepada laki-laki itu dan berlalu pergi.

KembarWhere stories live. Discover now