4. Awal Kita Bertemu

75 9 1
                                    

Flashback On
Di istana yang megah... Tetapi.. Berbagai jenis es yang tajam mengelilingi istana itu.. Orang-orang Snezhnaya mengatakan. Itu istana milik Archon Cryo, yaitu Yang Mulia Staritsa,. Entah bagaimana sang Archon jarang keluar dari istana.. Orang-orang Snezhnaya juga mengatakan, Yang Mulia Staritsa sedang sakit, Seperti sakit itu adalah kutukan yang tak bisa hilang, ternyata tidak, Yang Mulia sengaja menutup dirinya dari publik., entah apa alasan Yang Mulia itu. Dan hanya para Eleven Fatui Harbingers yang tahu alasan sang Mulia.

Yang Mulia Staritsa memerintahkan Eleven Fatui Harbingers berpencar keberbagai bangsa untuk mengambil Gnosis para dewa, Entah apa alasan Sang Mulia Staritsa, tetapi alasan itu sangat terikat dengan Abyss order, dan para Eleven Fatui Harbingers juga tak tahu apa alasan yang jelas dari Sang Ratu,,

Childe. Salah satu anggota Eleven Fatui Harbingers. Sedang pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki menuju rumah keluarganya untuk pamit,. "Sepertinya misi ini sangat seru" pikir Childe...
Saat Childe berjalan menuju Snezhnaya City. Saat diperjalanan, Childe sempat bertemu dengan rubah yang ada di depannya., entah kenapa Childe mengakat Rubah itu, biasanya Childe hanya menatap saja rubah-rubah yang ada di Snezhnaya.. Childe mangamati rubah itu. Tiba-tiba.. "Halo" ujar si rubah "AHH!! Siapa kau?!" Childe terkejut dan langsung menjatuhkan rubah itu. "Bagaimana rubah bisa bicara seperti manusia?!" Childe "aku sebenarnya roh, tetapi aku mati dengan tak wajar dan aku jadi hantu, aku hanya bisa merasuki rubah saja" Rubah "jadi kau mau apa?" Childe "berkerja sama denganmu" Rubah itu tersenyum "berkerja sama untuk apa? siapa nama mu?" Childe mulai tak panik "aku dengar kamu di utus oleh Sang Mulia Staritsa ke liyue untuk mengambil Gnosis Geo yang ada di tubuh Tuan Rex Lapis" Rubah "Kenapa kau tahu tentang misi privat ini?! Dan siapa Rex Lapis itu?" Childe "Oh ya nama ku Ajax, salam kenal, ohh ya Tuan Rex Lapis itu sebutan dari warga liyue sendiri, menghormati Sang Dewa yang menjaga mereka dari langit,, mereka lebih menyukai sebutan Rex Lapis dari pada nama asli Sang Dewa, Morax" Ajax menjelaskan panjang lebar "ohh.. Jadi kau tahu tentang Morax?" Childe "iya.. Selama niat mu baik, aku akan memberi tahu tentang Dewa Geo tuan Childe." Ajax "APA?! kenapa kau tahu namaku?!" Childe "hahaha itu rahasia" Ajax "Jadi maukah kamu berkerjasama denganku?" Ajax menawarkan untuk terakhir kalinya "hmm.. Kalau di pikir-pikir, itu akan membantu untuk misi ini." Batin Childe "baiklah. Aku terima kerja samamu." Childe "Baik, terima kasih Childe" Ajax
"Jadi bagaimana kau bisa menjadi hantu yang tidak tenang?" Childe memangkat Ajax dan membawanya sambil berjalan menuju rumah keluarganya. "Aku mati karena kejatuhan batu besar, saat itu sedang perang archon --- tahun yang lalu, aku juga adalah-... Anak adopsi Tuan Morax..." Ajax mengecilkan suaranya "Huh?! Jadi kau anak adopsi Morax yahh??" Childe "Iya" Ajax "bagaimana ceritanya?" Childe "ceritanya panjang tuan Childe..." Ajax "ohh oke"Childe " bagaimana kerja sama kita? Apa yang harus ku lakukan?"Childe "saat di liyue tuan akan bertemu dengan orang yang berbeda tampilan, dia ciri-cirinya berambut panjang, warna rambutnya belang hitam dan cor lapis, mata berwarna emas,.. Itu ciri-ciri Tuan Morax. Tuan hanya perlu menyapanya dan berkenalan, sesudah berteman lama, Tuan bisa menjalankan misi Tuan dengan baik, mungkin aku berfirasat akan ada kontrak yang harus Tuan jalani dengan Tuan Morax" Ajax "Ohh ya begitu?" Childe "Iya.. Ohh ya,, Aku tidak sekarang meminjam tubuh mu. Nanti," Ajax "Baiklah" Childe

"Nah sudah sampaiii" Childe dan Ajax sudah berada di depan rumah keluarga Childe,. "Aku akan menunggumu diluar." Ajax melompat turun dari gendongan Childe, "Baiklah" Childe...

------------S K I P-------------
"Semoga selamat di jalan ya nak.." ibu Childe
"Hiks.. Kakak.. Kakak ga bakal lamakan?" Tonia menangis
"Ga lama kok Tonia" Childe mengelus rambut Tonia sambil tersenyum
"HUAAA!! KAKAK" Teucer memeluk kakaknya "NANTI SIAPA YANG BACAIN DONGENG MALAM KE KAMI?!" Teucer "kan kalian sudah besar.. Masa sudah besar masih di bacain dongeng?" Childe

"Yasudah.. Aku berangkat dulu ya.. Dadah semua!" Childe melambai ke arah keluarga yang ia cintai sambil berjalan

"Dadah!"

Merindukan Bocah RubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang