#1 Kepingan Rindu

142K 18.6K 8.9K
                                    

Hai hai hai!!!

Absen hadir duluuu!!!

Selamat menjalankan ibadah puasa buat temen-temen muslimmm 💙💙💙

(。◕‿◕。)

Orang bilang, jika ada yang hilang darimu, Tuhan akan menggantinya dengan yang lebih baik. Namun, Aily tidak pernah tertarik dengan orang baru. Ia hanya ingin orang lamanya kembali menjadi milik perempuan itu seutuhnya.

Dan katanya, ikhlas yang paling berat adalah ketika kehilangan sesuatu yang baru saja dimiliki. Namun, bagaimana dengan orang-orang yang kehilangan bahkan sebelum mereka sempat memilikinya?

Aily sudah muak dengan kehilangan. Saat umurnya baru menginjak lima tahun, Tuhan juga sudah mengambil ayahnya. Butuh waktu yang lama untuk berdamai dengan rasa iri ketika anak-anak lain masih tertawa gembira dengan cinta pertama mereka.

Dan kemarin, Aily kembali kehilangan. Saat usianya baru akan menginjak angka tujuh belas tahun, ia kembali berduka dengan lenyapnya seseorang yang tertimbun leburan tanah.

Aily, langit kalau lagi biru-birunya tuh cantik banget, serius.

Senyuman simpul kini menghiasi wajah Aily. Dia mengusap scrapbook yang memperlihatkan halaman paling awal. Di sana, sang pemilik scrapbook itu sedang menceritakan langit. Potongan-potongan gambar langit tampak ditempel acak menghiasi halaman itu. Yang Aily tahu, si pemilik buku itu tidak pandai menggambar. Tulisannya juga terlihat seperti cekeran ayam. Aily tidak menertawakannya, justru menyesalinya. Perempuan itu kecewa karena tak sempat bertemu secara langsung dengan manusia unik pemilik buku cokelat itu.

Setahun belakangan ini, Aily banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, melihat, meniti setiap coretan yang tertoreh di sana, juga pada diary biru yang selalu dia bawa.

Tahun-tahun berikutnya, kamu harus tetap semangat.

Bagaimana bisa? Cara seperti apa yang harus Aily terapkan untuk memenuhi permintaan itu? Dia bahkan kehilangan sinar mentari yang kembali menerangi hidupnya. Lalu, alternatif apa yang harus dia gunakan selain pura-pura bahagia?

Aily tahu kalau dia egois. Setahun bukanlah waktu yang sebentar. Bukannya bangkit, dia malah asyik berkecimpung dalam kesedihan. Untuk apa juga dia merasa senang? Tak ada yang menarik lagi dalam semestanya. Semuanya sudah direnggut. Hanya kepingan sendu menyayat hati yang tersisa.

Di mata kamu... mungkin gaada aku, Aily.

Tapi, jika nanti yang kamu lihat itu dunia, maka dunia itu adalah aku.

Anggap saja seperti itu.

Jadi, jangan takut.

-Blublu

Aily sekali lagi menitikkan air matanya. Sesak kembali bergemuruh dalam dadanya. Hatinya bak dirajam dengan sadis tanpa memberikan kesempatan untuknya mengobati luka.

Pandangan sendu perempuan itu terlempar jauh ke depan sana. Menyaksikan gelapnya malam tanpa cahaya dari rembulan. Mendung. Langit seakan tahu kondisi hatinya saat ini. Berdiri di depan jendela kamar dan merenung dalam waktu yang lama sudah menjadi kebiasaan Aily setiap pulang ke rumah. Jendela yang dulunya menjadi saksi bagaimana sosok baik itu mengajaknya bertemu secara diam-diam.

"Tanpa kamu... untuk apa aku di sini?"

"Kalau pada akhirnya harus berpisah, lantas mengapa semesta mempertemukan kita tiga tahun lalu?"

ECCEDENTESIAST 2: After Losing HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang