Mimpi yang pergi ke antah-berantah. Guncangan hebat bukan berasal dari lempeng bumi yang berbenturan atau meteor yang saling bertabrakkan. Guncangan hebat berasal dari kenyataan. Mimpi yang menarik diri dan diri yang membiarkannya pergi. Atau mungkin diri sendiri yang menjauh pergi menanggalkan mimpi-mimpi yang dianggapnya susah untuk dijalani, susah untuk didekati. Laiknya hewan buas yang sulit untuk dijinakkan. Diri sendiri ternyata lebih liar dan sulit untuk ditaklukkan.
Beralih dari satu mimpi ke mimpi yang lain. Jejaknya berujung membentuk bangunan-bangunan yang tidak terselesaikan. Tak satupun membuatnya bisa bernaung. Apa harus Membangun kembali mimpi baru? atau meneruskan yang sudah terdahulu? Terasa mungkin dan tidak mungkin. sehingga dirinya kembali masuk dalam sesuatu yang tidak pasti.
Seperti anak yang yang ditinggal mati ibunya, Separuh jiwanya hilang bahkan tidak tahu akan menjadi seperti apa hidupnya sekarang. Rasa kehilangan yang mendalam. Satu persatu warna hidupnya berubah menjadi abu-abu. Bagai sayur tanpa garam. Bagai siang tanpa matahari. Bagai malam tanpa bintang-bintang. Bagai lautan dalam yang penuh dengan tekanan. Gelap, Dingin, dan menyesakkan. Di titik saat ini dia bannyak terdiam. Apakah dia mampu menjalani hidup? Atau lebih baik jika dia mengakhiri hidupnya saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMONSTRASI EMOSI
AventuraTulisan-tulisan yang dibuat merupakan demonstrasi emosi yang tidak bisa tersampaikan.