4. Kabut yang Memabukan

637 76 4
                                    

Note: banyak yang kuskip dibagian ini karena cerita ini lebih fokus ke hubungan Chu WanNing, MoRan Ama (Y/n). Maaf kalo membingungkan

~~~•••~~~

MoRan menatap lekat tengkuk yang terekspos itu tanpa berkedip. 'Cih, benar-benar tidak ramah, tunggu saja sampai nanti saat aku mendapatkan kekuatanku kembali, mari kita lihat apa kau berbicara seperti itu dihadapan Yang Mulia ini.'

゚。•*.゚☆~~~~☆゚⁠.⁠*•。゚


Gelap...

"A-(Y/n)," wanita itu memanggilnya dengan lembut sambil mengelus kepalanya, "Anakku yang cantik." Seketika cahaya menyinari ruangan itu.

"Ma...- mama?" (Y/n) mengucek matanya. wanita itu tersenyum, "Sudah bangun?"

PLAK

"Dasar anak kurang ajar!!!!!!" (Y/n) yang waktu itu masih berusia 6 tahun tidak mengerti kenapa wanita yang ia sebut mama, tiba-tiba mengamuk dan memukulinya.

Padahal ia sudah melakukan apapun yang ia minta. Wanita itu menjambak rambut panjangnya, menyeretnya ke bak mandi dan menceburkannya ke dalam air dingin begitu saja.

(Y/n) kecil meringkuk didalam bak karena tidak berani melawan, ia diam beberapa saat sebelum wanita itu kembali dan mengangkatnya dari bak menggunakan handuk.

"A-(Y/n), mama baru saja memikirkan sesuatu." Ia memeluk anak itu dipangkuannya, "Bagaimana jika kau membantu mama?" Jika orang lain yang melihatnya, wanita itu terlihat sangat mengerikan dengan senyuman diwajahnya. Tapi (Y/n) membalas senyuman itu, ujung bibirnya sangat perih saat tersenyum karena terluka akibat tamparan tadi.

Ruangan sederhana disekitarnya berubah menjadi ruangan mewah dengan singgasana ditengahnya. Sang ibu berubah menjadi seorang wanita yang sama sekali tidak ia kenal, ia masih duduk dipangkuannya, membelakanginya. Wanita itu memerintah dengan kasar para bawahannya.

(Y/n) tiba-tiba merasa pinggangnya dipenggangi dan diremas, wanita itu pun berbisik ditelinganya dengan nada yang begitu menggoda, "Apa yang terjadi jika Yang Mulia melihatmu melakukan itu dengan banyak orang?"

***

"HAH?!!!!!" (Y/n) akhirnya terbangun, dadanya naik turun dengan cepat karena mengambil napas dalam-dalam.

Untuk beberapa saat, (Y/n) berdiam diri sangking shocknya. Tidak menyadari air mata mengalir dari ujung kelopak matanya. Setelah tenang ia bangkit dari tempat tidurnya dan pergi mandi.

Sadar ini jam sarapan (Y/n) langsung bergegas ke kantin, ia sangat jarang untuk bangun sepagi ini. Mungkin karena ia....- langkah kaki (Y/n) berhenti, pipinya memerah saat mengingat ia tidur di kamar Chu WanNing dan terbangun membentak MoRan yang berada diatasnya.

'Mo....- MoRan membawaku kembali ke kamar?!!!'

Wajah (Y/n) semakin memerah, ia bahkan menutupi wajahnya yang terapa panas dengan kedua telapak tangannya.

"(Y/n)...?"

Suara Chu WanNing....

"Shi....- Shizun!!! Selamat pagi!!!" (Y/n) membungkuk hormat padanya.

Black Cat Disciple (Male Reader X 2Ha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang