Huit

14 3 0
                                    

Enjoy the story~♥️

"I-ini maksudnya gimana?"

"Waktu itu kan kamu minta dikasih hadiah cincin nikah. Sekarang, aku lagi wujudin harapan kamu" - Mark.

"Y-ya, t-tapi ini serius? I-ini gue lagi dilamar, Kar?"

"Ya iya lah. Itu Mark bela-belain ngejar tiket buat penerbangan ini tau," - Karina.

"Y-ya t-tapi ini tiba-tiba."

"Gak tiba-tiba kok. Aku suka kamu dari zaman kamu masih sekolah, kalo gak salah waktu kamu masih di kelas IX SMP. Aku belum berani bilang karena kamu belum cukup umur waktu itu dan aku juga masih belum yakin sama perasaan aku. Tapi makin hari, aku malah semakin mikirin kamu" - Mark.

"Aku kepikiran mau nembak kamu pas kamu lulus SMA, tapi ternyata kamu malah daftar di sekolah pramugari. Jadi, aku urungin lagi niat aku dan mutusin buat nunggu sampe kamu bener-bener jadi karyawan tetap. Karena sekarang kamu uda jadi karyawan tetap, karir kamu juga udah bagus, kamu udah mapan, aku juga udah mapan. Sekarang waktunya aku buat laksanain keinginan aku yang tertunda buat jadiin kamu pacar aku," - Mark.

"Tapi kita kan udah sama-sama dewasa, kayaknya udah gak cocok kalo kita pacaran. Aku mau langsung ngelamar kamu, Bel. Kamu mau kan jadi istri aku?" Mark berdiri terus natap mata gue.

"Yah nangis deh. Gak biasa diromantisin dia mah," - Karina.

"K-kamu nunggu aku berapa lama?"

"Berapa ya, Kar? Mungkin 4 taun?" - Mark.

"Lebih, Mark. Ada kali 5 taun. Nah, sekarang giliran lo nih. Dia udah nunggu lo lama loh, Bel. Sekarang dia rela ninggalin urat malunya di rumah buat ngelamar lo di depan 365 penumpang. Masa lo gak mau terima dia?" - Karina.

"Aku serius, Bel. Kamu bisa tanya sama Sungchan begitu sampe Jakarta besok," - Mark.

"Kalo itu aku percaya, tapi apa kamu yakin mau langsung ngelamar aku?"

"Yakin 100%. Aku gak mau nunda lagi, takut kamu diserobot sama orang" - Mark.

"Emangnya aku antrian apa?" Gue ketawa.

"Jadi gimana, diterima atau gak?" - Mas Yunho.

"Mas tau??"

"Ya tau lah. Orang itu bunganya saya yang pilihin," - Mas Yunho.

"Lo juga tau, Kar?"

"Tau. Itu cincin kan gue sama Sungchan yang milih," - Karina.

"Jawab dulu, Bel. Kasian itu tangannya pegel," - Mbak Tiffany.

Gue gak jawab pake kalimat, tapi langsung pakein cincinnya ke jari Mark. Dia senyum terus makein cincinnya ke jari gue dan langsung meluk gue. Semua penumpang termasuk crew yang ada di pesawat ini tepuk tangan.

Setelah acara lamaran yang gue gak tau ini, kita balik ke tempat duduk masing-masing. Pesawat landing tepat waktu. Gue langsung balik ke hotel setelah urusan di bandara selesai.

"Mark ke sini cuma buat ngejar penerbangan kita doang?"

"Gak. Dia ada shooting juga di hotel kita ini," - Karina.

"Serius lo?? Berarti banyak penggemarnya dong di bawah??"

"Banget. Lo kan liat sendiri tadi, kita hampir gak bisa masuk lobby" - Karina.

"Duh gawat. Kalo mereka nyerbu gue gimana??"

"Gak bakal. Mereka udah lama penasaran sama first love Mark yang sampe sekarang masih jadi rahasia, dia pasti bakal nerima lo. Apalagi lo cantik dan karir lo juga gak kalah bagus dari Mark," - Karina.

Announcement My Feeling From 10.000ft - Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang