TAKEN_05

79 4 0
                                    

Heeseung benar-benar ada disini, di kamar yang cukup luas dalam kediaman Jake, ralat pamannya. Dia tidak mau rugi, dia harus tau banyak tentang ilmu yang dimaksud oleh Jake kemarin jika tidak mau mati.

Setelah Jake mengantarnya kemari, ia tidak mengatakan apa-apa selain pergi meninggalkannya sendirian dalam kamar bernuansa hitam putih itu.

Setelah kepergiannya pula, Heeseung tanpa ragu bergerak mengunci pintu serapat mungkin.

Dia butuh waktu sendiri.

Namun setelah ia benar-benar memastikan pintu terkunci, perasaannya kembali terasa hancur. Matanya mulai berkaca kaca, mencerna nasib hidupnya yang kini berubah. Kejadian demi kejadian di hari kemarin jadi bayang-bayang buruk untuknya.

Cukup lama pemuda itu terdiam di balik daun pintu.

Kalau kau masih keras kepala, aku bisa membuatmu sama seperti ibumu..

Hingga suara temannya itu kembali menghantui, rasa kecewa yang semula menjalari dadanya berubah menjadi rasa kesal. Tangannya mulai terkepal erat. Jari jemarinya meremas kuat-kuat, seolah kini pandangannya itu bukan lagi menyiratkan rasa sakit dan kekecewaan. Yang tersisa hanyalah dendam.

"Jake.."tekannya dengan suara yang pelan.

"Kau bukan temanku lagi!"ucapnya dengan kalimat menekan.

"AKHHHT!!!"teriaknya sambil melempar vas bunga di meja.

Tak butuh waktu lama, suara Jake terdengar dari balik pintu.

"Hee? Kau kenapa? Buka pintunya, aku bawa makanan untukmu."begitu katanya, dibalik pintu sudah membawa senampan makanan dan minum, yang menu nya tentu saja agak sedikit berbeda kali ini.

Namun saat ia tadi kembali, Jake justru mendengar teriakan temannya disertai pintu kamar yang terkunci.

Di dalam sudah tidak ada sahutan lagi, mau tak mau Jake hanya bisa menghela napas pasrah.

Awas kau Jake.. aku berjanji akan membalas semuanya, hidupku hancur karenamu, maka kau juga harus hancur juga. Suatu saat kau akan berakhir ditanganku.

Kira-kira begitu batin Heeseung dengan mata yang merah padam, hanya memandangi pintu putih yang sedari tadi sudah tidak ada tanda-tanda suara lagi.

***

"Park Jongseong, panggil saja Jay"

"Heeseung"balas Heeseung seraya berjabat tangan dengan pemuda di hadapannya.

"Wow, singkat"kekeh Jay sempat dibuat melongo, pemuda itu hanya mengangguk angguk mengerti.

Heeseung, singkat sekali.. bahkan dia tidak menyebutkan nama panjangnya.

"Nama ku memang singkat,"begitu jawab Heeseung.

Jay dibuat melongo tak terkecuali dengan Heeseung. Kebetulan pria disebelah Jay juga hanya menatapnya penuh selidik.

"Bukannya, semua orang punya marga? Hey ini kau hidup di negara mana?"tanya Jay dengan sisa tawa kecilnya, dia tau anak itu berbohong.

"Itu memang nama ku, Heeseung"ucap Heeseung santai.

"Lee Heeseung"timpal Jake membenarkan.

"Itu dulu, sekarang namaku hanya Heeseung."sela Heeseung.

Jake terhenyak namun belum sempat ia membalas lagi perkataan Heeseung, ucapannya lebih dulu disela.

"Tapi-"

"Sekarang aku tidak punya keluarga, aku bahkan bukan manusia lagi, aku tidak butuh marga itu."begitu katanya dengan nada yang signifikan.

Suasana jadi hening, meski semuanya terdiam, beberapa detik kemudian Jay kembali menyeletuk..

"Kau teman baiknya Jake, sekarang kau juga tinggal disini, kita yang berada dibawah atap yang sama, sekarang kita jadi keluarga,"begitu katanya, dengan senyum tipis yang hanya dipandangi Heeseung untuk sebentar saja.

Keluarga? Ia bahkan malas sekali untuk hidup, keluarga dari mana nya? Caranya memandang Jake sudah tidak sama lagi, sahabat dekatnya itu seperti bukan Jake yang pernah dia lihat dahulu, tiba-tiba dia ditemukan dengan James, si pria dengan auara nya yang menyeramkan, di ajak untuk tinggal disini dengan statusnya yang sudah berubah.

Tapi pada akhirnya, dengan perasaan yang muak tiap kali bertatap pandang dengan Jake, Heeseung akhirnya tersenyum lebar pada Jay.

"Terima kasih,"katanya, harusnya bukan ini yang ia ucapkan, melainkan sumpah serapah yang tinggi.

"Tentu saja, sekarang kau temanku juga,"ujar Jay menepuk pundak Heeseung.

Ini baru awal, setidaknya tidak terlalu buruk jika dia bersandiwara seperti ini, nanti di waktu selanjutnya akan dia atur strategi untuk membayar semua derita yang selama ini ia rasakan.

Tamat.

Lee Heeseung    ||     Jake Shim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Heeseung    ||     Jake Shim

Singkat daan gitu aja. Nanti rencananya mau ku lanjutkan dengan sequel baru saja, karena disana bukan hanya ada Heeseung doang.

Kebetulan disini ada Jongseong. Masih ingat Cursed Park Sunghoon? Bisa di cek di profil! JungRinnLee027 disana ada Jay dan yaps mereka tokoh yang samaa, nanti sedikit ada plot twist karena di buku sebelumnya (hanya cerpen) Park Sunghoon juga diajak tinggal bersama Jay.

Aku tidak mau bilang buku ini berhubungan dengan judul sebelumnya, karena alurnya dari sudut pandang tokoh yang berbeda. Tapi nanti akan kusatukan.

Huhuu, jangan lupa tinggalkan Vote★ terima kasiih!

TAKEN || Lee HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang