...( flashback 5 tahun yang lalu )..."Yunhooo! Cepan bangun! Kita terlambat!"
"Mmmh biar saja.. tidak usah datang.."
"Ah nanti kita tidak tahu harus bagaiamana waktu hari H! Ayo cepat! Tidak usah mandi!"
"Tidak mau.. tinggal saja.. aku masih mau tidur.."
"Aiisshhhhh!"
"Yak! Apa yang kau lakukan?!!"
Yunho terbangun sambil mengusap-ngusap betisnya.
"Ada rambut putih di betismu."
"Bulu kaki tidak memutih! Aaaah betisku bisa gundul kalau begini caranya~"
"Cuma itu cara yang efektif untuk membangunkanmu. Sudah ayo berangkat. Tenang saja, bulu-bulumu kusimpan kalau-kalau kau mau menanamnya lagi."
"Menjijikkan! Buang saja!"
"Ini, pakai ini saja, ayo cepat!"
"Aaah malas sekali.."
Yunho mau tidak mau bangun karena sudah tidak mengantuk lagi. Dia turun dari ranjang susunnya di bagian atas, lalu memakai kaos yang di lemparkan oleh Jaejong. Yunho berjalan malas di sepanjang lorong asrama, sementara Jaejong berlari kecil, sesekali dia menggeret Yunho agar ikut berlari karena mereka sudah terlambat mengikuti gladi resik wisuda di aula kampus.
Gladi resik itu sangat membosankan, Yunho berkali-kali melempari Jaejong dengan kertas dari seberang barisan untuk mengajak Jaejong pergi dari sana. Jaejong yang terganggu hanya bisa mengacungkan jari tengahnya dari jauh. Mereka berbeda jurusan, jadi barisan mereka pun berbeda, tapi karena studi mereka selesai hampir bersamaan, mereka bisa diwisuda bersama.
Akhirnya acara itu selesai ketika siang hari. Yunho sudah sangat lapar. Dia langsung menggeret Jaejong pergi mencari makan. Mereka membeli hamburger favorit mereka. Jaejong tidak punya banyak uang, dia hanya bergantung pada beasiswa dan uang hasil kerja sambilannya ketika libur panjang, jadi dia harus banyak menghemat, hamburger pinggir jalan adalah menu paling bergizi yang cocok dengan kantongnya.
"Mau ke mana setelah ini?"
Jaejong bertanya pada Yunho sambil mangambil bawang bombay dari dalam hamburgernya dan menyodorkannya ke mulut Yunho. Yunho dengan senang hati membuka mulutnya setiap kali Jaejong memberinya makanan tambahan itu. Jaejong tidak suka bawang, jadi setiap kali makan hamburger, Yunho akan menerima jatah bawangnya.
"Tidak tahu, terserah kau saja."
"Ke bukit belakang? Aku ingin menikmatinya selagi bisa. Sebentar lagi kita tidak akan berada di sini lagi."
"Mn."
Yunho menjawab singkat sambil terus mengunyah makanannya.Di belakang asrama mereka ada sebuah bukit kecil, Jaejong suka menghabiskan waktu di sana saat tidak ada kegiatan. Jaejong suka melihat pemandangan dari atas bukit itu. Tapi untuk bisa ke sana mereka harus melompati pagar belakang asrama, jadi mereka selalu melakukannya dengan sembunyi-sembunyi agar tidak dimarahi petugas asrama.
Dulu Yunho yang pertama kali menemukan tempat itu. Yunho sering membolos, dia suka tidur siang di bukit itu saat membolos, karena kalau kembali ke kamar asrama hanya akan mendengar omelan Jaejong.Suatu hari seorang Menteri datang berkunjung untuk memberikan kelas singkat mengenai politik dan ketatanegaraan, semua mahasiswa dari berbagai jurusan diwajibkan menghadiri kelas umum tersebut. Jaejong dan Yunho berangkat bersama dari kamar asrama mereka, tapi di tengah perjalanan Yunho menghilang. Jaejong yang penasaran mencarinya lalu menemukan Yunho sedang berjalan ke arah belakang asrama, Jaejong mengikutinya diam-diam. Dia melihat Yunho melompati pagar jaring kawat lalu berjalan ke arah bukit. Jaejong yang semakin ingin tahu pun mengikuti Yunho melompati pagar. Ternyata Yunho mempunyai tempat favorit tidur siang di bawah sebuah pohon rindang, Jaejong kemudian duduk di sebelahnya sehingga membuat Yunho terbagun karena kaget. Tapi Yunho lalu melanjutkan tidurnya lagi karena Jaejong pun ternyata menyukai tempat itu. Hari itu mereka membolos bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quick Revenge
Fiksi PenggemarYunho menatap tubuh mungil itu mematung di depannya. Mata itu berkaca-kaca, dan bibir itu mulai bergetar. Yunho berjalan mendekat, lalu berhenti di sebelah tubuh mungil itu. "Bagaimana rasanya ditolak?" Yunho tidak akan menekan perasaannya lagi. Sud...