"Jadi, apakah kau sudah gay sekarang?"
Yunho menggoda setelah cukup puas merasakan bibir cherry itu.Jaejong menarik kerah mantel Yunho untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah.
"Ck. Aku bukan gay.. aku tidak tertarik pada pria.. hanya padamu.."Yunho terkekeh.
"Aku tahu. Aku juga begitu. Jangan sembunyikan wajahmu, aku kesulitan menciumnya. Mmmh..."Yunho mengangkat wajah Jaejong untuk mengecupnya lagi. Jaejong sudah semerah tomat. Kali ini lidah mereka saling beradu. Jaejong mengalungkan lengannya di leher Yunho untuk memuaskan napsunya. Kali ini dia juga tidak akan menahan diri, dia menginginkan Yunho selama 5 tahun terakhir ini. Hampir setiap hari Yunho menghantuinya lewat mimpi. Dia bahkan pernah mimpi basah bersama Yunho! Ah Jaejong..
"Yunho.. kenapa kau mengacaukan pertunanganmu..?
"Aku tidak menyukainya. Aku dijodohkan. Mereka hanya ingin menikahkan kami untuk kepentingan bisnis. Aku bahkan tidak mengenal gadis itu."
"Kenapa menerimanya kalau begitu.."
"Aku sudah menolaknya berkali-kali sebelumnya, tapi seseorang membuatku patah hati."
".............Maafkan aku.."
"Tidak apa-apa, aku sudah puas membalasnya."
Yunho tersenyum sambil memberi Jaejong dekapan erat."..."
"Aaw! Sejak kapan kau suka mencubit?!"
"Tapi kenapa mengacaukannya di tengah acara.. Kau membuat ayahmu murka.. ke mana kau pergi?"
"Aku pergi mengejar orang yang kucintai. Tapi dia tidak memberitahuku ke mana dia pergi. Jadi aku hanya bisa berlarian di bandara seperti orang gila."
"Kau meninggalkan acara itu untuk mengejarku ke bandara?"
"Aku bahkan ingin mengejarmu ke luar negeri, tapi kau sama sekali tidak memberiku petunjuk. Teman-temanmu juga tidak ada yang tahu kau kerja di mana. Ck. Kau sangat pandai melarikan diri."
"...Yunho... kenapa mengejarku.. aku sudah membuatmu patah hati.."
Yunho tersenyum.
"Karena aku yakin kau juga menyukaiku. Batu itu. Kau tidak akan memberikannya pada sembarang orang. Aku tahu aku sangat istimewa bagimu.""..."
Jaejong memeluk Yunho semakin erat."Kapan kau akan kembali ke luar negeri?"
"Lusa."
"Kapan kau akan pulang lagi ke sini."
"Secepatnya. Setelah aku mengurus pengunduran diriku."
"Kau akan meninggalkan pekerjaan itu?"
"Mn. Aku tidak perlu menghindarimu lagi.. Lagipula aku sangat kesepian di sana.."
"Ck. Siapa suruh tidak mengajakku.
Aah! Jae! Rambutku bisa rontok! Aish...
Aku bisa ikut pindah ke sana menemanimu kalau kau mau.""Tidak, aku ingin di sini."
"Kau yakin?"
"Mn. Apa kafemu membuka lowongan koki? Hehe.."
"Hm.. aku harus bertanya pada pemiliknya dulu."
"Eh? Bukankah kau yang membuat kafe itu? Teman-temanmu yang bilang."
"Ya, memang aku yang membuatnya, tapi itu bukan milikku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Quick Revenge
FanficYunho menatap tubuh mungil itu mematung di depannya. Mata itu berkaca-kaca, dan bibir itu mulai bergetar. Yunho berjalan mendekat, lalu berhenti di sebelah tubuh mungil itu. "Bagaimana rasanya ditolak?" Yunho tidak akan menekan perasaannya lagi. Sud...