Bagian 4

291 52 0
                                    

Kaira yang bersikeras berlindung di balik selimut putih tebal sambil menggunakan airpods karena masih terbayang-bayang akan peristiwa yang begutu banyak hari ini, dimulai dengan kaira yang ingin membawakan kakak kelasnya bekal karena telah menolong nya kemarin, hingga pada akhirnya dia diantarkan pulang karena cuaca yang tidak mendukung.

"kenapa gue masih kepikiran sih?" monolog kaira terhadap dirinya sendiri "padahal kan lo yang tiba2 ngedeketin dia, kenapa lo yang baper sih kai, aneh banget sih lo kai kai"

Tidak lama dari itu kaira mengecek ponselnya yang ternyata berisikan teks dari nomer tidak dia kenal.

"siapa lagi sih ada aja yang ngchat, gtau apa orang lagi salting atas kebodohan sendiri" begitu monolog kekesalan yang keluar dari mulut kaira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"siapa lagi sih ada aja yang ngchat, gtau apa orang lagi salting atas kebodohan sendiri" begitu monolog kekesalan yang keluar dari mulut kaira

"siapa lagi sih ada aja yang ngchat, gtau apa orang lagi salting atas kebodohan sendiri" begitu monolog kekesalan yang keluar dari mulut kaira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hah anjir demi apa? ini bohongan kan? anjir anjir anjir ngapain dia ngchat gue😭" semakin gila saja tingkah dan bahasa kaira karena tara.

"ini juga ngapain anjir dia nanya gua pulang sama siapa?"

"ini juga ngapain anjir dia nanya gua pulang sama siapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ya tuhan ini gimana???" teriak kaira

Tok..tokk...tokk...

"ci are you okey?" suara ketukan dan pertanyaan itu sudah jelas berasal dari mamah kaira.

"im fine mom"

"really?"

"yeah I think so"

"okeyy, good night. Sleep well kaira"

"yes mom, night too"

"si Bumantara ini kenapasi anjir bisa-bisanya bikin jantung gua ga aman"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"si Bumantara ini kenapasi anjir bisa-bisanya bikin jantung gua ga aman"

"oke sekarang lo tenang kai, karena ini cuman Bumantara, dia pasti ga suka sama lo" ucapan kaira yang terus menerus menenagkan dirinya. "mending gue tidur aja deh" perkataan itu yang benar dilakukan oleh kaira yang langsung menarik selimutnya dan memejamkan matanya.

______

Tara mengemudikan mobilnya menuju arah jalan pulang, berhenti tepat di lampu merah sambil sesekali melihat ponselnya, waktu yang menunjukan pukul 9 malam yang membuatnya harus segera pulang karena di rumah pasti saat ini kakak nya sudah menunggu.

Tidak terlalu lama untuk sampai di rumah karena jalan tidak semacet pada saat dia mengantarkan kaira, memarkirkan mobil di garasi rumah, mengambil dan memakai tasnya, turun dari mobil dengan perasaan Lelah, dan pastinya ia akan di hadapkan seribu pertanyaan dari sang kakak.

"baru pulang tar? Habis darimana dulu? Kata orang kantor kamu ga ke kantor, udah telfon ke satpam sekolah tapi katanya semua murid udah pada pulang dari jam 5" pertanyaan demi pertanyaan yang keluar dari mulut Nela, Ginela Maheswari Wikrama Allaric. Kakak perempuan Tara, usia mereka hanya selisih 2 tahun, Nela kini sedang berkuliah jurusan Psikologi semester 3 di Universitas Anjangsana.

"habis nganterin temen, macet juga di jalan"

"bener kamu nganterin tem-"

"MAS TARAA" panggilan itu, siapa lagi kalau bukan panggilan dari Akhsa, Rivania Fidelya Akshaya Allaric. Adik Laki-laki tara, berbeda dari nela umur tara dengan akhsa hanya selisih 3 tahun, berbeda dengan tara, akhsa memilih untuk bersekolah di sekolah berstandar Nasional karena ingin selalu bersama orang yang dia suka, Ashana teman Akhsa dari kecil namun, dia merasa kalua dia mempunyai perasaan yang lebih terhadap teman kecilnya itu.

"kenapa van?"

"tau gak? Tadi pas sparing basket aku menang lawan SMP Brahwana. Terus kata coach aku bakalan dipromosiin jadi kapten basket Antaka tau mas" ucap akhsa yang memamerkan kepada Tara.

"good job boy, kamu mau apa? biar nanti mas beliin" Tara selalu memberikan semangat dengan memberikan sesuatu yang adiknya inginkan.

"aku boleh minta PS ga mas? Tapi nanti mas tara temenin aku main juga ya?"

"oke, PS 5 ya?. tapi van, mas gabisa janji sama kamu buat nemenin kamu main PS"

"yahh, tapi akum au main PS sama mas, akum au pamer ke mas tara kalo aku udah jago main PS"

"rivan, udah kasian masnya, mending sekarang kamu istirahat juga kan kamu abis basketan juga, terus kamu emangnya ga kasian sama mas tara, dia cape baru pulang" kini nela bersuara karena ia Lelah melihat adik bungsu nya yang selalu maksa untuk permintaannya di turuti.

"iya kak, maaf ya mas tara"

"iya gpp van" ucapan tara sembari mengelus kepala adiknya.

_____

"cii, wake up. Udahh pagi, papah sama adik2 udah pada siap2 tinggal kamu doang yang masih tidur."

"sebentar mah"

"gda yang sebentar Kaira Gracia Nawashena Aderson"

"iyaiya ini bangun" kaira menyerah, padahal semalam iya baru tidur pukul 12 malam karena merasa senang akan chat yang dikirim kan oleh kakak kelasnya semalam.

_____

Kaira menuruni tangga rumahnya menuju meja makan untuk melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan sehari2 bersama keluarganya namun kini ada yang berbeda.

"lama banget sih kak, kamu ga kasian apa ini temen kamu udah nunggu darii tadi" kaira yang kaget melihat Tara yang ternyata sudah duduk di meja makan Bersama keluarga nya.

"kak tara ngapain?" bisik kaira sambil duduk di samping tara yang sedang menyantap makanan yang sudah disediakan oleh mamah kaira.

"jemput kamu" tara tidak berbisik balik yang menyebabkan semua orang yang ada di meja makan menatap mereka berdua.

_____

gais up dikit2 dulu ya, banyak pembaca gelap soalnya.

Bumantara (GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang