SMA

43 54 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Bisa diem ga! Heran dehh ya suka banget nyari masalah" bentak gadis cantik berambut cokelat itu "Rei, peraturan di sekolah udah jelas. Ga ngebolehin pakek rok di atas lutut" ucap Nathan Al-farazka Zaky Zein ketua OSIS di SMA Permana "Suka suka gue dong, masalah buat Lo apa!?" Jawab Reina Atmajaya perempuan pembuat onar yang sayangnya mempunyai wajah yang rupawan

Reina dan Nathan. dua nama yang tak bisa lepas seperti, dimana ada Nathan dengan aturan di sana ada Reina dengan pelanggaran. Entah sudah berapa kali Nathan menegur cewek brandalan yang sayang nya cantik ini, dan sudah berapa kali pula Reina mengabaikan semua perkataan Nathan."Aurat cewek itu seluruh badan kecuali muka dan telapak tangan Rei, bahkan kalo bisa Lo pake hijab lebih baik" ucap Nathan

Reina hanya menaikan satu alis nya lalu memutar bola mata malas "capek gue dengerin Lo than, mending Lo ceramah di depan kantor pake speaker. Biar ilmu Lo bisa Lo bagi ke seluruh sekolah ini"

Nathan berdecak "Rei, bisa ga sih sekali ini aja Lo dengerin gue" ucap Nathan

"Tiap hari juga gue dengerin Lo Nathan Al-farazka Zaky Zein, udah deh ya. sebelum gue ngamuk ngamuk di sini mending Lo minggir, Gue mau masuk kelas" balas Reina sentimen

"Ga bisa, Lo udah kesiangan. Pake baju kurang bahan, marah marah lagi sama gue, Lo harus di hukum!" ucap Nathan

"Dihh, gue di hukum gara gara marahin Lo?" Tanya Reina tidak terima

"Ya enggak lah, karena Lo kesiangan. Gimana sih" jawab Nathan lalu melenggang pergi

"Nyebelin banget sihh jadi cowok! Siapa sihh yang jadiin dia ketua OSIS di sini" gerutu Reina lalu mengikuti Nathan dari belakang
*****
"So, Lo bersihin toilet ini sampe jam pelajaran pertama habis" ucap Nathan sambil menunjuk toilet perempuan

"Lo gila! Ini kotor banget, gue gak mau. Mending Lo nyuruh gue yang lain" tolak Reina mentah mentah

"It's for you, siapa suruh kesiangan" balas Nathan dengan tega nya lalu beranjak pergi, namun sebelum pergi Nathan membisikan sesuatu saat berada di samping tubuh Reina

"And don't forget, harus bersih" ucap Nathan sambil tersenyum smirk lalu pergi begitu saja

Reina di buat tak berkutik kala Nathan membisikan rentetan kata yang membuat jantung nya hampir meledak.

Bukan, bukan karena jatuh cinta atau baper. Tapi rasa kesal yang memuncak hingga ke ubun ubun membuat dada nya naik turun mengambil nafas

"Nathan Al-farazka Zaky Zein... Gue bales Lo nanti" geram Reina
*****
Waktu istirahat adalah waktu dimana seluruh penghuni sekolah akan memadati satu tempat, yaitu kantin.

Brakkk suara gebrakan meja terdengar nyaring, membuat seluruh atensi kantin tertuju ke meja paling pojok. tepat di mana Reina Atmajaya menggebraknya tadi. "Lo kenapa sih Rei, emosi banget kaya nya" tanya Alika sahabat sekaligus Teman sekelas Reina yang terkenal calm dan mempunyai paras cantik.

"Gimana gue ga emosi, si Nathan nyuruh gue bersihin toilet. Gila ga tuh orang!" Ucap Reina menggebu gebu

"Ketebak sihh, di mana ada emosi Reina di situ ada Nathan. Heran gue, Lo sama Natha ada masalah apa sihh sampe tiap ketemu berantem mulu" sambung Kayla, sahabat Reina dan Alika, Kayla berbeda jurusan dengan Alika maupun Reina karena Kayla memilih jurusan IPA. Yaps sudah bisa di tebak Kayla memiliki otak yang bisa di bilang di atas rata-rata ketimbang kedua teman nya yang lain dan Kayla juga memiliki paras yang tidak bisa di bilang biasa saja.

"Bukan salah gue dong, dia yang bikin masalah mulu sama gue" jawab Reina sambil mengambil tempat duduk di depan keduanya

"Awas nanti jodoh" celetuk Kayla

Reina membulat kan matanya terkejut "amit amit deh ya Kay"

"Pesen makan gih Rei, bentar lagi bel masuk" saran Alika

Reina pun segera memesan semangkok mie ayam kesukaan nya dan segelas jus jeruk

Ketika hendak mengambil pesanan jus jeruk nya secara tak sengaja kaki reina tersandung kaki seseorang

Bruukh!

pranggg !!

Suara gelas pecah terdengar nyaring, seketika kantin hening. Reina yang kesal pun tak bisa lagi mengontrol emosi nya

"Lo sengaja nyandung kaki gue hah!" Bentak Reina tepat di depan muka adik kelas nya itu. Reina tau dia adik kelas nya, karena Reina beberapa kali melihat perempuan itu di ruang kesenian yang di koordinasi oleh nya

"M-maaf kak, s-saya ga sengaja kak" cicit lerisa, kira kira seperti itu nama yang tertulis di nametag nya

"Ga sengaja gimana! Lo ga ngeliat tadi gue lagi bawa minuman hah!" Ucap Reina marah

"Iya kak maaf, saya bakal ganti minuman nya" jawab lerisa sambil menunduk takut

Reina melipat kedua tangan nya di depan dada sambil memperhatikan lerisa dari atas sampai bawah "Lo kira gue ga bisa beli lagi! gue ga Nerima permintaan maaf secara cuma cuma, semua ada timbal balik nya" Reina mengambil jus alpukat di meja yang dekat dengan nya dan menumpahkan isi nya di kepala lerisa.

Semua orang tertawa mengejek lerisa, namun sebelum Reina mengatakan sepatah kata lagi seseorang datang dan menghentikan aksi Reina

"Stop! Kalian ngapain?!" Ucapan tegas sang ketua OSIS menghentikan aksi tertawa mereka, semua orang terdiam.

"Ini kenapa?" Tanya Nathan

Tak ada satu orang pun yang berani menjawab pertanyaan Nathan, karena tidak mau berurusan dengan Reina si garang.

Dengan malas Reina ingin beranjak pergi tanpa berniat menjawab pertanyaan Nathan tadi, namun gerakan nya kurang cepat sehingga Nathan berhasil menarik ujung lengan baju nya dan membawa Reina pergi

"Lo! Lepasin gue!" Berontak Reina

Namun Nathan seakan tuli dan tak mendengarkan, Nathan tetap membawa Reina Melewati lorong hingga sampai di ruang OSIS

Reina menghentakkan tangan nya, alhasil cekalan di ujung lengan baju nya pun terlepas "mau Lo apa sih Than?! Semua urusan gue Lo campurin terus" kesal Reina "Gimana gak gue campurin terus, urusan Lo melanggar aturan dan tata tertib sekolah mulu" jawab Nathan enteng

"Hubungan nya sama Lo apa? Toh, sekolah ini punya gue, punya bokap dan nyokap gue" balas Reina nyolot.

"Gue tau, gue juga ga mengakui sekolah ini milik gue kan? Tapi di sini, gue yang koordinir semuanya sebagai ketua OSIS. Dan ini tanggung jawab gue buat memberantas brandalan kaya Lo" ucap Nathan sarkastik

"Apa Lo bilang! gue brandalan? Wahh gila ya, Lo ga bisa bedain mana brandalan dan mana panutan? Mata Lo di mana Nathan?"

Nathan mulai jengah ia tidak suka situasi dimana dia harus berduaan dengan lawan jenis dalam waktu yang lama, and see apa yang Reina bilang 'panutan??' Nathan hampir tersedak ludah nya sendiri tadi, Nathan mangakui yang patut menjadi panutan adalah wajah Reina tapi bukan sikap Reina.

Nathan kira Mambawa Reina ke ruang OSIS akan menengahi emosi gadis itu. Namun sepertinya tidak

"Okey sorry, Lo bukan brandalan tapi tingkah Lo kaya brandalan. Mau sampe kapan Lo kaya gini Reina? Lo udah kelas XII bentar lagi lulus dan Lo harus mikirin masa depan Lo" ucap Nathan melembut

"Biar itu jadi urusan gue, bukan urusan Lo. oke" balas Reina cuek

"Itu bakal jadi urusan gue suatu saat nanti" lirih Nathan namun tak terdengar oleh Reina

"Lo ngomong apa?" Tanya Reina, karena dia hanya mendengar jadi urusan gue

"Ga papa, mending Lo menghadap ke ruang BK, karena berita tadi pasti udah nyebar dan udah sampe ke telinga bokap nyokap Lo" jawab Nathan lalu pergi meninggalkan Reina sendiri

*****

Hayyoooo di ulti lagi ga tuh sama Nathan

Hehe semoga suka yaa

Next chapter??

REINATHAN (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang