4. Permintaan Untuk Bahagia

17 3 0
                                    

"Kenapa tiba-tiba lo tanya soal parfum? dan dari mana lo tahu kalau yang bikin itu nyokap gue?"

"Gue penasaran, kenapa dari sekian banyaknya wangi, kenapa wangi parfum lo sama kayak Aya? bukannya lo nggak suka parfum yang seger, ya? dan dulu lo pernah bilang, bahwa nyokap lo butuh setengah hari buat racikin parfum lo. Lo udah lupa?"

"Lo kenapa sih, Jo?"

"Emang gue kenapa? gue kan cuman nanya, nggak mau ngerampok elo."

"Kenapa sikap lo seolah mengartikan bahwa lo bohong?"

"Bohong bagian mana sih? gue kan nanya, tinggal jawab iya atau enggak aja susah amat sih."

"Iya, parfum gue emang sama kayak punya Aya. Tapi bukan berarti sama terus lo mengartikan kalau gue suka dia dan pengen kembaran parfum."

"Hmm."

"Lo suka sama gue?"

"Hng?"

"Jangan suka gue, nanti lo banyak sakitnya."

"Terus kenapa kalau banyak sakitnya?"

"Nanti lo sedih terus karena gue."

Perkataan Cakra tadi bahkan masih terngiang-ngiang sampai sekarang. Ketika matahari  yang terik mulai menyingkir, gue memarkirkan motor gue di depan sebuah alfamart nggak jauh dari sekolah.

Saat gue masuk, yang pertama kali gue dengar bukanlah suara hangat dari mbak-mbak kasir dekat pintu yang menyapa setiap pengunjung yang masuk. Tapi yang terdengar jelas adalah lagu It's You dari NCT DREAM favorit gue.

Gue menghela napas, lalu menggerutu sembari melenggang ke arah lemari pendingin di samping meja kasir.

"Siapa sih yang nyetel lagu ini? Nggak tahu orang lagi galau juga." gue berdecak di depan lemari es yang terbuka pintunya. Menatap deretan minuman dingin di hadapan gue yang berjajar rapi. Untuk masalah milih minuman aja gue masih mikir panjang, apa kabar besok kalau gue punya keberanian lebih? Bisa-bisa gue semedi seminggu buat mikir berhenti atau lanjutin perasaan gue ke Cakra.

Akhirnya, setelah semenit berdiri, gue meraih cimory kemasan kotak dengan rasa blueberry. Gue udah terlalu sering minum ini, tapi ini adalah satu-satunya rasa yang paling nyaman di lidah gue ketimbang rasa original dan stoberi. Setelah pertimbangan yang cukup matang, gue membawanya menuju kasir dengan langkah gontai. Iyalah, efek galau kali ini.

"Ada lagi?" tanya mbak kasir itu ketika gue mengulurkan uang, tapi gue menggeleng. Setelah menerima kembali cimory gue tanpa kresek, gue pergi dari sana dengan mendengus kesal.

Life is really simple, but we insist on making it complicated. Iya, gue tahu bahwa gue yang memperumit masalah di hidup gue sendiri. Harusnya ini nggak perlu. Gue seharusnya nggak duduk di depan alfamart sendirian seperti orang paling galau sedunia sambil dengerin lagu yang terputar dari dalam alfamart. Gue harusnya bisa baik-baik karena apa yang di ucapkan Cakra tadi emang sebuah kejujuran. Tapi gue nggak sebodoh itu, gue yakin itu bukan jawaban yang sebenarnya. Jawaban yang tepat masih tertinggal di tenggorokannya. Gue yakin bahwa untuk mendekati Aya, Cakra punya banyak pertimbangan sampai akhirnya memutuskan untuk melancarkan aksi pdkt beneran.

Gue tahu, gue goblok untuk masalah percintaan. Otak gue tiba-tiba aja selalu buntu ketika itu menyangkut masalah perasaan gue buat Cakra. Kekanakan banget nggak sih, tiba-tiba gue langsung tanya begitu aja tanpa cari tahu dulu? Tapi di sisi lain, itu membuat gue lega, meskipun gue nggak sepenuhnya percaya sama omongan Cakra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEREINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang