5

411 29 4
                                    

Malam ini dingin,kesiur angin kencang terdengar dari luar rumah. Amuro dengan cepat mengunci rapat-rapat rumahnya. Pria berambut pirang itu kembali duduk melamun. Memikirkan tentang teman-teman terbaiknya. Mempunyai sahabat-sahabat hebat yang selalu bersama-sama, namun pada akhirnya berujung sendiri. Bagaimana perasaan tak karuannya? Terlebih Ia juga ingin sekali membalas dendamnya. Dendam masa lalu. 

Sejak berpikir tentang dendam ,mata Amuro tersudut oleh suatu foto. Terlihat pada foto tersebut, seorang pria dengan mata hijau dipadu lingkaran hitam dibawah mata dengan topi rajut hitam ikoniknya. Tampak foto tersebut dicoret dengan tanda silang berwarna merah,yang berarti dalam pencariannya. Foto pria itu tergeletak bersama foto-foto lainnya. Ada foto dengan teman-temannya seperti Matsuda Jinpei,Kenji Hagiwara,Hiromitsu Morofushi,Wataru Date,dan juga foto mereka lulus bersama di akedemi kepolisian. Akan tetapi,tidak hanya foto-foto yang mengingatkan Amuro untuk mengulang memori itu lagi, tetapi juga tergeletak foto seorang perempuan. 

Perempuan itu mempunyai rambut pendek diatas bahu dipadu dengan warna merah.  Sekilas bentuk rambut tersebut seperti stawberry. Senyum Amuro terukir. Entah apa yang ada di benaknya. 

Kringg,kringg,kringg

Amuro dengan segera menghampiri dering telepon genggamnya. Melepas sejenak semua lamunannya.

"Siapa?"

"Vermouth. Tugasmu tetap,Bourbon. Mencari jejak penghianat itu" terdengar samar-samar suara perempuan bernama Vermouth dari telepon.

"Perempuan dengan rambut pendek kan?" Tanya Amuro memastikan sambil melirik foto perempuan itu.

"Ya. Tapi ada tugas tambahan,Gin menyuruh kau dan aku untuk pergi ke gedung XXX tanggal 14. Minggu depan."

"Ya"

"Gunakanlah pakaian formal" Menyamar itu maksud Vermouth.

"Tujuannya akan aku beri tahu nanti" Imbuh perempuan itu 

Tuut,tuut,tuut

Percakapan itu selesai.

Amuro meletakkan ponselnya diatas meja. Bersamaan dengan foto-foto yang berserakan itu. Kemudian pria dengan rambut pirang itu bergegas tidur. Mencoba menyingkirkan penat yang ada dibenaknya.

***

Hari sudah pagi. Matahari menyinar lembut membuat Amuro terbangun. Ia langsung mencuci muka dan sikat gigi. Hari ini jadwalnya padat membuatnya tak sempat melakukan rutinitas yang didambakan. Seperti mandi dengan tenang juga sarapan tanpa gangguan apapun.

Amuro mengunci pintu rumahnya,lalu memasukkan kunci itu ke dalam dompetnya. Ia akan pergi menuju gedung XXX,karena Vermouth menyuruhnya untuk mencari celah. Celah untuk tanggal 14. Minggu depan.

Amuro dengan segera melajukan mobil kesayangannya,RX-7. Hanya butuh 4 menit saja untuk menempuh jarak 5 km dari cafe . Sangat hebat bukan? Hey lihat! Dari jarak 500 meter, gedung XXX dapat terlihat!



"Shitsurei shimasu**, ada yang bisa saya bantu?" tanya salah satu pegawai perempuan dengan rambut pendek

"Bolehkah tunjukkan saya dimana ruang blue?"

"Maaf,bisa perlihatkan ID card anda terlebih dahulu?" Amuro langsung memperlihatkan ID card kepada pegawai tersebut kemudian Amuro dipersilahkan untuk melihat-lihat ruang blue. Mereka menaiki lift, menekan tombol 4 , dan berjalan ke arah timur. Tampak pintu megah berwarna biru sesuai dengan tulisan di sebelahnya,blue.

"Ini adalah ruang blue,pak Rei. Oh ya,Pak Rei hanya mempunyai waktu 10 menit saja. Karena nanti ada petugas-petugas yang akan mengecek perlengkapan ruangan ini." ujar pegawai tersebut menjelaskan keadaan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HaiRo (Haibara Amuro)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang