4

304 20 2
                                    

Tepat hari ini, Sonoko sedang berkunjung ke rumah sahabat kecilnya, Ran. Sedari pagi mereka melakukan aktivitas bersama-sama! Seperti; Memasak,membuat kerajinan bunga sakura,menonton televisi,hingga menumpahkan cerita masing-masing.

Toh,mereka jarang-jarang bisa seperti ini. Sebab Ayah Ran, alias Kogoro Mouri suka berada di rumah untuk menonton saluran televisi favoritnya dan tidak bisa diganggu gugat. Juga biasanya, Ia suka berceloteh tidak jelas. Bahkan membuat Ran malu atas perlakuan ayahnya sendiri. Ditambah kehadiran Conan yang sering membuat suasana damai menjadi suram. Mungkin karena jiwanya lekat dengan para pelaku? Entahlah~

.
.
.

"Hey,Ran apakah kamu tau sesuatu?" tanya Sonoko kepada Ran yang tengah sibuk dengan ponselnya.

Ran yang mendengar hal itu spontan berkata,"Berita tentang Shinichi yang mau pulang?".

Sonoko refleks terkekeh setelah mendengar pernyataan Ran, seraya mengambil secarik amplop di sakunya dan menyodorkan kepada Ran, "Gomen Ran. Maksudku sesuatu,itu ini"

Ran membalas dengan senyuman khas miliknya. Lalu menerima amplop itu,membuka pelan-pelan bagian perekat amplop agar terbuka,mengeluarkan secarik kertas tebal seperti undangan, membaca pada tulisan yang tertera,kemudian-

"HEE ,UNDANGAN LAUNCHING DARI PERUSAHAAN XXX ?!" pekik Ran dengan bola matanya yang membelalak,kaget. Padahal dia sering diajak oleh sahabatnya sendiri,Sonoko untuk mengikuti pesta ataupun undangan. Tetapi kali ini berbeda bagi Ran.

"Kamu ikut ya,Ran. Nanti ajak yang lain juga!" pinta Sonoko sembari berkedip mata.

"Arigatou gozaimassu, Sonoko" Ran segera membungkukkan setengah badannya sebagai tanda berterimakasih. Sedangkan perempuan berambut pendek dengan bando merah muda itu, tersipu malu karena merasa senang dihormati dengan sahabat kecilnya.

.
.
.

Jam demi jam menghilang begitu saja,seperti tertelan tanpa sebab. Padahal,tadi masih sekitar pukul 10 tepat. Sekarang? Sudah pukul satu siang,yang menyebabkan Sonoko hendak pamit pulang lebih cepat, dikarenakan ingin menjemput Makoto yang pesawatnya sudah mau landing.

"Ran,aku pamit pulang dulu ya! Arigatou gozaimassu sudah main bersama ya. Oh ya,semoga pacarmu itu akan ikut kesana!" ujar Sonoko kepada Ran,akan tetapi pemilik nama itu tidak membalas ujaran Sonoko. Sonoko pun menoleh kearah Ran,mendadak melihat wajah Ran yang tampak berbeda 180 derajat dari beberapa menit yang lalu.

"Ran,kamu mengapa terlihat murung? Bukankah kamu senang bisa pergi ke perusahaan tersebut? Atau apakah ada sesuatu?" Sonoko melihat tampang sedih yang terpancar dari wajah Ran. Sementara Ran,hanya tertunduk lesu.

"Ran?" Sekali lagi Sonoko memanggil nama sahabat kecilnya. Akan tetapi pemilik nama itu tidak menjawab perkataan Sonoko. Bukannya Ran tak mau menjawab,tetapi dia tak mampu. Rasa sebal sudah hampir memuncak pada emosinya.

"Ran,jika kamu butuh teman cerita. Aku lah yang akan mendengarkan ceritamu. Ceritakan saja semuanya,aku tidak akan lelah mendengarkannya. Apakah kamu ada masalah?" tutur Sonoko dengan wajah simpati. Sedangkan yang ditanya, hanya mencoba menjawab Sonoko dengan menggelengkan kepalanya*.

Merasa kurang puas dengan jawaban Ran, Ia mencoba untuk mendesak,"Aku tidak buru-buru kok. Ceritakan saja Ran."

Satu detik. Hitung Sonoko dalam hati

Dua detik. Hitung Sonoko lagi

Tiga det-

Belum selesai Sonoko menghitung berapa lama sahabat kecilnya tak menjawab, Ran seketika menganggukan kepalanya dan menunjuk ke arah ponsel miliknya. Lantas Sonoko melihat isi kotak pesan milik Ran.

HaiRo (Haibara Amuro)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang