hm...

3 0 0
                                    

SATU BULAN KEMUDIAN

Adilla dan Danil berjalan menyusuri alun-alun kota Bandung saat pulang sekolah Danil mengajak Adilla untuk pulang bersama tetapi di pertengahan jalan Adilla meminta berhenti untuk membeli beberapa makanan sebenarnya mok modusih agar bisa lama-lama bareng Danil (Hem sae Lo tapir)

Ntah dari mana asalnya sebulan belakangan ini Danil merasakan ada yang aneh dengan dirinya saat bersama Adilla

Disinilah mereka sekarang duduk di bangku alun alun sambil menikmati jajanan yang mereka beli Adilla sibuk memakan makanan sambil memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di jalan sedangkan Danil terus menatap wajah Adilla yang di terangi lampu jalan

Tanpa sadar dia meraba dada bagian kiri di mana jantung nya berdebar kala melihat tawa ringan dari Adilla saat gadis itu melihat seorang pengamen cilik 'anjir kenapa gue baru sadar Adilla kalo di perhatikan cantik banget Weh mana ni jantung brengsek kagak mau diem lagi'  (ya kalo jantung Lo diem Lo mati donk)

Merasa di perhatikan Adilla menoleh kearahnya dengan ekspresi kebingungan seakan bertanya lewat tatapan mata "kenapa?"

Danil yang tersadar langsung gelagapan dan menggeleng kan kepala nya rusuh "nggak papa"ucapnya Adilla semakin bingung tapi tak ambil pusing akan sikap aneh Danil pikirnya "mungkin lagi kumat" dan melanjutkan kegiatan nya yang tertunda tadi

Beberapa menit mereka habiskan dengan saling terdiam hingga akhirnya Danil memutuskan untuk memulai sebuah topik obrolan

"Dil gue masih penasaran kenapa Lo nggak pernah ajak gue ketemu sama orang tua Lo?padahal Lo udah sering ketemu ortu gue" mendengar pertanyaan Danil Adilla terdiam selang beberapa menit dia menghela nafas panjang dan langsung menatap Danil yang masih setia menunggu jawaban apa yang akan dikeluarkan Adilla

"Tumben Lo nanyain itu baiasanya juga bodo amat kenapao mau ngelamar gue"ucap Adilla main-main tapi kalo bener ya nggak papa sih Alhamdulillah malah

"Dih kagak lah yakali gue serius ini"sanggah Danil yang di balas senyuman jahil dari Adilla eits jangan salah senyum dibibir luka di hati dia mah

"Iya iya elah sensian amat sih jadi human heran"ucap Adilla lalu menatap kembali kerah jalanan "ortu gue sibuk mereka jarang pulang jangankan elo gue aja setahun sekali ketemu mereka"sambung Adilla dan menolehkan kepalanya kearah Danil sambil menyunggingkan senyum tipisnya Danil yang di tatap begitu semakin gila dengan detakan jantungnya yang semakin berdetak cepat 'anjing sebener nya gue kenapa sih yakali suka sama Adilla dan kenpa juga Adilla keliatan beda malam ini brengsek jantung gue'

Percakapan itu tidak berlanjut Danil dan Adilla memutuskan kembali kerumah masing-masing karena jam sudah menunjukkan pukul 8 malam
.
.
.

Salsa sedang mengelap meja cafe tempatnya bekerja paruh waktu malam ini cafe sedikit lengang

Note : cafenya punya temen salsa ya makanya dia bisa kerja di situ biarpun dia blm lulus SMA dia milih kerja karena gabut katanya jadi suka suka dia aja lah

Salsa menoleh kearah pintu cafe saat lonceng nya berbunyi pertanda pelanggan baru saja memasuki cafe
Dia pun bergegas menghampiri untuk menyambut pelanggan dengan ramah

"Selamat malam silahkan ingin pesan apa?"ucapnya tanpa menoleh siapa yang menjadi pelanggan nya

"Saya pesan cake strawberry dan ice Americano" (yaudah tulisannya bener apa kagak bodo amat) salsa menulis pesanan tersebut dan melenggang pergi kearah dapur untuk menyerahkan pesanan pelanggan sebelumnya dia sudah mengatakan untuk menunggu kepada pelanggan

Tanpa memperhatikan pelanggan tadi yang menatapnya sambil tersenyum dan menggeleng kan kepalanya
Saat melihat salsa yang sepertinya tidak menyadari kedatangan nya

Di Sepanjang Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang