Taman

3 0 0
                                    

"Senja mengajarkan ku untuk selalu melangkah, dan memperlihatkan keindahan ku di hadapan dunia. Bahwa aku tak seburuk yang dibayangkan oleh orang orang"

~~~

"Mengikhlas adalah titik tertinggi dari sebuah kesabaran, genggam dia yang Mauuu berjuang bersamamu dan tinggalkan dia yg enggan menggenggam tangan mu"

~~~

"Memendam segalanya adalah satu satunya jalan untuk ku bertahan hingga sampai ke titik ini, karna pada dasarnya diri sendirilah yang paling mengerti apa yang di rasa"
                                                                           

Zafira, Adila, dan Salsa terduduk di bangku taman yang berada tak jauh dari kontrakan suasana yang nyaman membuat mereka enggan untuk kembali kerumah keadaan taman sekarang memang sepi tidak orang selain mereka bertiga

Menikmati angin sore dan menyaksikan matahari yang akan kembali ke peraduan nya Zafira dan Adila memejamkan mata ketika angin menerpa wajah dan sedikit menerbangkan rambut mereka yang tergerai senyuman kecil terpatri di wajah mereka berdua

Sedangkan Salsa tetap menatap langit yang perlahan semakin menjingga seiring terbenamnya matahari wajahnya begitu tenang

Dia menoleh kearah zafira dan Adilla yang berada di sisi kanan dan kirinya lalu kembali menatap langit

"Kenapa ya hidup kita tidak seperti orang lain"kalimat yang diucapkan Adilla sukses menarik atensi dari dua orang lainnya mereka serentak menatap Adila yang masih setia memejamkan mata nya

"Memang nya kau ingin hidup seperti siapa?"tanya zafira sedang kan yang ditanya hanya menghembuskan nafas dan menoleh kearah zafira dan Salsa

Dia bisa melihat wajah penasaran zafira dan wajah biasa dari Salsa

Note : mereka akan bicara formal kalau cuman lagi bertiga dan sama orang tua kalo sama orang lain mereka bicara non formal

Tersenyum kecil kearah mereka sebelum kembali menghadap depan "aku nggak tau tapi terkadang aku merasa iri melihat orang lain yang di kelilingi orang yang mereka sayangi bukanya aku tidak bersyukur atas hidup ku dan kasih sayang dari kalian tapi maksud ku adalah kenapa disaat orang lain mendapatkan apa yang memang menjadi milik mereka sedang kan kita tidak" ucapnya sambil terus menatap hamparan rumput yang berada di depannya

Dua orang lainnya yang mendengar perkataan dari Adilla hanya menghembuskan nafas seakan perkataan tadi begitu berat untuk mereka "aku juga pengen di sayang di cintai di kasihi layaknya orang-orang tapi kenapa hanya acuhan yang aku dapat setiap orang yang aku cinta atau sayang selalu mengacuhkan dan tidak memperdulikan aku sebenarnya apa yang salah dari ku" setetes air mata mengalir di kedua pipi Adilla

"Mama dan papa lebih mementingkan karir mereka tanpa memperdulikan aku yang kesepian sekeras apapun aku menarik perhatian mereka tetap saja acuh padaku aku tidak membutuhkan uang aku hanya butuh mereka ada di sampingku saat aku membutuhkan mereka" ucapnya tangisan nya mulai pecah'

"Aku hanya membutuh kan waktu mereka sedikit tapi kenapa mereka malah menekan untuk jangan mengganggu pekerjaan mereka dan memintaku untuk lebih dewasa apa salah jika aku mengatakan aku  merindukan mereka"

Salsa yang berada tepat di sampingnya segera merangkul Adilla dalam pelukannya dan membisikan kata-kata penenang untuk Adilla yang menangis sejadi jadinya di taman sore itu menumpahkan segala hal yang mengganjal di hatinya sedang kan zafira hanya duduk diam mendengarkan apa yang menjadi keluh kesah sahabatnya
.
.
.

Salsa keluar dari kamar Adilla ketika dirasa gadis itu sudah cukup tenang dalam tidurnya dia menutup pintu kamar itu dengan perlahan menatap sejenak pada pintu kayu yang bertuliskan "A's room" sebelum akhirnya melangkah menuju kamarnya sendiri

Namun saat melewati ruang tamu dia melihat zafira  yang terduduk di sofa depan tv sambil memandang ponsel nya dan mengabaikan tv yang menyala Salsa melangkah menghampiri zafira yang tampak menggenggam ponselnya dengan kuat

Dan salsa tau bahwa temannya yang satu itu juga sedang tidak baik-baik saja perlahan dia duduk di samping zafira "ada apa?"tanyanya lembut sambil melirik kearah ponsel zafira yang menunjukkan potret keluarga dan Zafira kecil yang tersenyum lebar ke arah kamera

Zafira menyenderkan kepalanya dibahu sang sahabat "terkadang aku kangen mama semenjak mama pergi semuanya berubah papa yang sibuk dengan keluarga baru kedua kakak ku yang hidup masing-masing meninggalkan aku sendirian"ucapnya sambil terus menatap ponselnya setitik air mata mengalir dan membasahi baju tidur yang di kenakan Salsa zafira menangis dalam diam

"Aku rindu di peluk mama aku rindu di sapa hangat oleh papa aku juga rindu bermain dengan saudara-saudara ku mereka selalu sibuk dengan dunia masing-masing dan melupakan aku"zafira melanjutkan ucapannya sambil menik mati usapan hangat di punggung nya dari salsa

"sejak mama pergi semua jadi berubah papa jadi lebih egois dia sering marah dan melampiaskan segalanya pada ku apalagi sejak papa menikah dia jauh lebih membenci ku dia lebih mempercayai perkataan ibu tiri ku dan menyayangi putri tirinya melebihi aku yang putri kandungnya" ucapnya sambil terisak kecil

"sedangkan saudara-saudara ku mereka juga menjauhi ku mereka memilih acuh saat papa memukul ku di hadapan mereka saat ibu tiriku berkata kasar dan menjelekkan aku di depan mereka selain keluarga dari pihak mama tidak ada lagi yang berdiri di pihakku untuk membelaku"

Salsa memeluk zafira dengan erat membiarkan nya menangis di di dalam pelukannya dan mengusap lembut punggung zafira yang bergetar ia tau hidup yang di lalui zafira begitu berat dia sendiri yang menyaksikan bagai mana semuanya terjadi itu terekam jelas dalam ingatan nya

Dimana saat usia zafira menginjak 8 tahun semuanya berubah menjadi mengerikan bagi zafira kebahagiaan yang dia terima nyatanya sirna di gantikan dengan penderitaan yang begitu pahit kehancuran keluarga yang di dasari ego masing-masing

Begitu juga dengan Adilla yang selalu di abaikan dan di lupakan oleh orang tuanya yang menjadi workaholic Adilla tumbuh besar bersama maid yang di sewa orang tuanya saat dia sakit, senang,sedih,dan lain sebagainya dia lalui bersama pengasuh dan dua sahabatnya tanpa orang tua saat Adilla melakukan kesalahan atau melakukan hal yang tidak sesuai dengan tuntutan orang tuanya maka orang tuanya akan marah besar tanpa mau mendengarkan Adilla

Dan semuanya terekam jelas dalam ingatan salsa dia tau segalanya tau tentang betapa sulit hidup kedua temannya

Salsa, zafira,dan Adilla sudah berteman sejak kecil karena rumah mereka yang bertetangga membuat mereka jauh lebih mudah menjadi teman jadi bukan suatu yang mengheran kan mereka bisa tau satu sama lain tentang masalah mereka hingga seiring berjalannya waktu mereka sama-sama mengerti satu sama lain nya

Salsa mengantarkan zafira ke kamarnya menemani anak itu hingga terlelap dan kembali ke kamarnya

Salsa duduk di atas meja belajar nya mengambil bingkai foto yang tersimpan apik di dalam laci menatap gambar seorang laki-laki yang tengah tersenyum kearah kamera

"Kak gimana kabar mu disana? Enak ya udah nggak ngerasain sakit lagi nggak capek lagi aku kangen sama kakak di sana indah ya? Sampe kakak nggak mau pulang" dia berbicara kearah foto seakan laki-laki yang berada di foto itu nyata berada tepat di hadapannya dia menyandarkan kepalanya di atas meja dengan tangan kanan menjadi bantalan nya sedang kan tangan kiri masih setia menggenggam bingkai foto

Senyum kecil terukir di wajahnya yang sayu tampak lelah dia meraba dada nya di mana jantung nya berdetak dengan perlahan "kak...adik mu ini...mulai lelah" ucapnya dan memejamkan matanya malam itu salsa tertidur di meja belajarnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

30 MARET 2023

Di Sepanjang Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang