3

180 21 0
                                    

"Seringnya aku di bunuh oleh egoku sendiri"

"Seringnya aku di bunuh oleh egoku sendiri"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°

°

°

Nabil berada di kamarnya dengan nuansa gelap lampu kamar yang tak dinyalakan hanya jendela yang terbuka luas,kamar nabil hanya mendapat cahaya dari jendela.


Nabil duduk di birai ranjang dengan ke adaan yang kacau bahkan kamarnya sudah seperti kapal pecah,entah itu buku,bantal foto,figuran semua tergeletak begitu saja bahkan ada pecahan botol alkohol di sana.

Nabil yang sibuk menghembuskan asap rokok yang tebal dengan wajah yang datar dan tangan kirinya memegang botol alkohol,sesekali dirinya meminum alkohol itu langsung dari botol nya dan menghisap rokok lalu di hembuskan lagi.

Fyuh~

Batang rokok yang terus menerus nabil hisap,tak meragukan kamarnya yang sudah memburam karna asap rokok,jendela itu sudah mulai lambat untuk mengeluarkan asap sebanyak itu.

"SIAL!"

PRAY!!!

Nabil melempar botol alkohol yang digenggamnya ke dinding kamar begitu saja,lalu dia membuang putung rokok yang masih menyala ke sembarang arah.

"ARGHHHHHHHH!!!!"

nabil mengacak-acak rambutnya di memukul kepalanya sendiri dengan keras.

"GW BENCI!KAFEE GW BENCI SAMA LO,LO TOLOL ANJING!GW BUNUH LO!GW MAU LU MATI HAHAHAHA GW BUNUH KAFEE SEKARANG DIA MASUK RUMAH SAKIT!ITU SEMUA KARNA GW!GW YANG UDAH BUAT DIA SEKARAT, SEKARANG GW BAHAGIA,MATIIIII KAFEE!"

Bruk

Tubuh nabil meluruh begitu saya di lantai,segala ego dan emosinya membuat tubuhnya lemas seketika,ke adaan nabil yang sudah mabuk berat terlihat dari wajahnya yang sudah memerah dan cegukan akibat kadar alkohol yang terlalu tinggi di minumnya.

"Hik..gw bikin kafee sekarat...hik dia sekarat karna gw hik...gw bunuh adik gw sendiri...hik hahahaha!bunda...nabil bunuh kafee hiks..."

Kali ini muncul isakan yang memilukan dari Nabil,dia memukul keras dadanya.

Dug

Dug

Dug

"Bunda hiks...nabil bunuh hiks...adik nabil...kafee adik nabil hiks...nabil kakak yang hiks...jahat...hiks...tolong nabil bunda...hiks kafee....hiks...."

"Maaf...hiks...kafee...hiks sakit karena nabil...bunda..."

Setelah itu kesadaran nabil di rebut paksa oleh kegelapan.

•••

Kini di ruang persakitan kafee hanya ada arta yang sesekali mengusap lembut rambut kafee dan menggenggam jari-jemari kecil kafee.

TRY NOT TO HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang