1997'd

41 6 0
                                    

kira-kira ada yang nungguin cerita ini ngga ya?

***

Teriknya matahari di kota Solo saat ini sama sekali tidak mengganggu kegiatan 2 gadis dan 1 laki-laki yang tengah memilih barang-barang bekas di pinggir jalan.

Barang second ini masih sangat teramat layak di pakai ya.

Karena nanti malam adalah keberangkatan pemuda-pemudi desa ke Jogja untuk tahun baruan, Yasmin dan Jessica memutuskan berbelanja di temani oleh Ridhwan.

"Suwi tenanan uy, aku loh haus banget! wes opo durung cuk? sedino aku ngetutke sampean-sampean" ( Lama banget uy, aku loh haus banget! uda apa belum cuk? seharian aku ngikutin kalian berdua."

"Sek to, Wan, sebentar maneh" ( Bentar dong, Wan, bentar lagi ) Yasmin menyaut tanpa menoleh ke Ridhwan.

"Amboh, sabar cok. Sak wis e iki janji tumbas bakso, Wan. Aku belum nemu style ku. HEH YAS! Gayoh ke iku bajak! Rasane bakalan cuocok karo body goals ku!" ( Au tuh, sabar cok. Setelah ini janji beli bakso nanti, Wan. Aku belum nemu baju ku. HEH YAS! Tolong ambilin yang itu dong! Kyak nya bakalan cocok banget sama badanku yang body goals )

"Body goals, body goals matamu! Gumoh tenan aku ngerungokake bacotanmu, Jes! Lek gage cok jancok, aku wes ngelih su! ( Aku gumoh banget denger kata-kata kamu, Jes! Cepet buruan, aku uda lapar banget nyettttt! )

"Ribut mulu! Aku kawinin lama-lama kalian berdua!!" Sahut Yasmin sambil menaruh tangannya di kedua pinggangnya.

Jika tidak di hentikan sekarang, yang ada Jessica lebih mengulur waktu pulang karena menanggapi Ridhwan. Dia jengah mendengar keributan mereka berdua.

Yasmin menoleh ke arah Ridhwan, terus dia membuka tas kecilnya dan mengeluarkan 2 lembar uang seratus ribuan. "Nih beli makan sana, sisa nya beliin jajan di indomaret ya. Apa aja buat ngemil di bis nanti"

"Nah gini kek dari tadi! Makasih, Yas" Dengan senang hati Ridhwan mengambil uang itu dan pergi meninggalkan Yasmin serta Jessica disana.

Soal perizinan Yasmin, ia di izinkan ikut oleh kedua orang tua nya dan bonusnya Tunangannya itu tidak bisa ikut karena mengurus pekerjaan yang mesti dia siapkan.k

Betapa bahagia nya Yasmin sekarang.

Setelah menghabiskan waktu dan uang, mereka bertiga akhirnya pulang. Yasmin memilih untuk mandi kemudian makan.

Yasmin tipekal gadis yang suka makan, makanan apa aja yang layak di makan dirinya makan. Setelah makan di luar pun, sampai rumah dia makan lagi.

"Yasmin, berangkat jam berapa?"

Yasmin menoleh ke Ayahnya. "Jam sebelasan deh kyak nya. Gatau, Pa. Nanti aku ke rumah Jessica ya!"

Ayahnya menganguk. "Harus seneng-seneng disana."

"Pasti dong, Pa!"

"Inget ya, Kak, jangan beli yang ngga penting." Maria datang dengan 2 piring berisikan puding dan brownis.

"Iya, Mama."

***

Pukul 00.10 Wib Yasmin masih terjaga dengan headset warna putih ditelinga nya, mata nya menatap ke luar jendela bus yang melajukannya dari Solo ke Jogja. Pohon, rumah, tiang listrik, lampu jalanan serta langit seperti berjalan ke arah berlawanan dan membuat mata nya sedikit lelah.

Gondomanan, 1997Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang