Lukamu adalah senjata untuk membunuh versiku yang dulu
----Keadaan kantin hari ini sangat ramai, ditambah dengan cuaca panas yang membuat udara di sini cukup pengap.
Bel istirahat berbunyi nyaring, di sertai dengan rombongan siswa dari penjuru sekolah yang terlihat keluar dari kelasnya satu persatu.
Begitu pula dengan Angel yang sudah berjalan lebih dulu lalu disusul oleh Gemini. Angel memperhatikan raut wajah dari perempuan itu. Terlihat lemas dan tidak bersemangat, "kenapa Lo? Tumben banget diem. Biasannya jadi manusia paling cerewet kalo urusan makan di kantin."
Mendengar perkataan Angel barusan, Gemini hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Enggak papa kok. Emangnya aku kenapa?" Dia melemparkan pertanyaan yang sama kepada Angel. Lagi-lagi, kesabaran Angel sedang diuji. Menjadi teman Gemini sangatlah menguras tenaga. Selain harus memiliki kesabaran seluas samudra, dia juga harus mempersiapkan otaknya untuk menerka keadaan atau mood Gemini yang sering berubah-ubah.
"Ah udah lah, niat mau peduli, malah dijawab gak papa doang. Percuma gue ngajak Lo ngomong."
Angel meninggalkan Gemini dan menerobos antrean seorang diri, Gemini mengendikkan bahu. Dia saat ini sedang malas bertingkah, energinya sudah habis karena masalah yang baru saja datang.
Sejak pertengkaran kemarin, perasaan dan pikiran Gemini sudah tidak bisa sesantai dulu. Ada hal yang harus dia urus entah sampai kapan.
Dia mencari bangku yang jauh dari keramaian, berniat untuk menenangkan diri sejenak. Dia berpangku tangan sambil memainkan handphone, memasang headset dengan volume paling kencang, dan menyeruput es cappucino cincau yang sudah mulai mencair.
Sepuluh menit berlalu, Angel kembali dengan semangkok bakso yang sudah bertengger cantik ditangannya. Melihat sekitar dan mencari keberadaan Gemini.
"Yaelah, lo dari tadi ngelamun mulu, nih makan baksonya, gue mau ambil bakso satu nya lagi."
"Iya."
Angel merutuk kesal. Seharian ini, dia selalu di abaikan oleh Gemini.
Gemini kembali men-scroll laman Instagramnya, mencari-cari kuotes yang relate dengan perasaannya saat ini."Dor!!" Tepukan tiba-tiba dari seseorang membuat Gemini terkejut sekaligus kesal. Oh ayolah, saat ini dirinya tidak ingin diganggu oleh siapapun. Sesusah itu ya mencari ketenangan sebentar saja.
Gemini memejamkan mata, menahan emosi kesal yang ada,"CK. Apa sih, ngagetin aja." Dia melirik sekilas pelaku yang membuat jantungnya disko sesaat.
"Santai dong, judes banget mbaknya." Respons cowok itu sembari duduk di sebelah Gemini.
Gemini kira hanya satu orang saja yang membuat moodnya berantakan lagi, ternyata ada dua orang selanjutnya yang akan mengganggunya.
"Hadeh, Lo lagi, Lo lagi." Keluh Gemini bosan melihat sosok yang baru saja muncul dibelakang cowok gempal tadi.
"Kayaknya Lo sensi banget setiap kali liat gue. Santai aja kali." Atalaric tersenyum miring, salah satu ekspresi yang paling Gemini benci dari lelaki itu.
"Gue lagi enggak mau diganggu ya, bisa tolong pergi?" Tanya Gemini malas, setelahnya Angel datang membawa semangkok bakso lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Thing She Has A : NOVEL
Teen FictionThe Thing She Has A : NOVEL --------------|||------------- Blurb : Setiap orang punya cara untuk menghibur dirinya sendiri, bagi Gemini Larasati menulis adalah segalanya. Dia menjadikan kegiatan itu sebagai obat penenang sekaligus pelampiasan saat...