Perihal orang baru..

17 5 6
                                    

Mengulang sakit
Mencari orang baru itu sulit.

***

Angin yang lumayan besar menerpa wajah santai Gemini, saat ini dia sedang berada di kelasnya, sembari menulis sebuah kuotes pada buku diary yang selalu dia bawa kemanapun dia pergi.

Sembari mengisi waktu luang untuk pergantian Pelajaran selanjutnya. Pelajaran fisika yang sudah selesai beberapa menit yang lalu membuat kepalanya pusing tujuh keliling. Ditambah dengan suasana hatinya yang masih saja mellow sejak peristiwa menyakitkan itu terjadi.

Padahal jika dihitung-hitung, kejadian itu sudah lewat selama satu tahun. Tetapi efek nya masih saja dirasakan oleh Gemini sampai sekarang. Mengusik pikiran warasnya, dan mengganggu waktu tidurnya.

Anggap saja bahwa saat ini, Gemini adalah gadis esempe yang baru saja merasakan cinta, wajar 'kan jika dirinya masih belum menerima kenyataan buruk yang menimpa hubungan mereka.

"Buat kuotes lagi, ya?." Angel bertanya sambil menyipitkan mata ke arah Gemini. Gadis itu menatap Angel dengan malas. Kenapa Angel selalu saja merusak momen mellownya. Baru saja dia ingin mencurahkan semua perasaannya kini harus sengaja di hentikan agar Angel tidak lagi kepo dengan semua tulisannya.

"Kepo." Ketus Gemini, dia tidak suka ada seseorang yang mengusik kehidupan pribadinya. Meskipun sudah lama berteman dengan Angel, hal itu tidak akan bisa menjamin bahwa rahasianya tetap aman.

Hah, terkadang seseorang yang paling dekat itu adalah sumber luka yang paling menyakitkan. Nyatanya memang seperti itu, kan. Manusia jaman sekarang memang sulit untuk dipercaya. Jadi, jangan salahkan Gemini jika dia bersikap waspada kepada semua orang, termasuk sahabatnya sendiri.

Dia sudah tidak percaya kepada siapapun, kecuali Tuhan. "Nulisin kuotes mulu, gak bosen apa? Lagian kalau ada unek-unek buat seseorang. Ya, tinggal ngomong langsung aja kali, ke orangnya. Jangan pake tulisan yang susah dipahami begini. Ribet tau."

Gemini menutup matanya, menetralkan rasa kesal karena mendengar perkataan Angel, "Ck. Suka-suka Aku, dong. Terus kalau orangnya ada di sini, aku juga bakalan bilang langsung ke dia." Potongnya, lalu dia membereskan peralatan menulisnya, memasukkannya ke dalam tas. "Udah lah, pergi sana. Ganggu aja. Lagian aku yang nulis, kok malah kamu yang berkomentar." Lanjut Gemini.

Alis Angel bertautan, "emang orangnya ke mana?." Tanya Angel semakin penasaran dengan Gemini.

Angel sudah lama bersahabat dengan Gemini. Tetapi Gemini sama sekali belum cerita apapun soal dirinya. Tisak adil, kan?. Angel selalu terbuka pada Gemini perihal hidupnya, tetapi Gemini malah menyembunyikan semuanya dari Angel. Memang perempuan yang satu itu sulit untuk dimengerti.

"Orangnya pergi, dan mungkin enggak akan pernah kembali lagi." Bahu Gemini terangkat. Bersikap seakan tak mau tau dan tak peduli, padahal jauh di dalam lubuk hatinya, Gemini sangat menginginkan sosok itu datang lagi. Menorehkan wana dihidupnya, sama seperti sebelumnya.

"Kalau pergi. Ya tinggal cari lagi aja, sih. Lagian cowok banyak. Bukan cuman dia aja kan?."

"Cari lagi ndasmu. Dikira gampang cari cowok yang cocok sama kita?. Ngomong mah gampang, beda lagi kalau dipraktekkan. Susahnya pakek banget." Sanggah Gemini.

"Bukan susah. Lo-nya aja yang males buka hati. Alhasil gini, deh. Jadi cewek mellow yang gagal move on."

Kalau dipikir-pikir, benar juga yang dikatakan Angel, Tetapi mau bagaimana lagi. Rasa sakitnya terlalu besar untuk Gemini. Butuh waktu lama untuk menghilangkan semuanya.

Dia masih enggan membuka hati. Bukan trauma, Gemini masih ingin menikmati setiap luka yang hadir. Membiarkan luka itu mengalir, menjadi aksara indah penuh makna, yang nantinya bisa dia simpan untuk bernostalgia saat dirinya sudah mulai menerima keadaan.

Memikirkan tentang cowok itu, Gemini jadi teringat akan sesuatu. Dia segera membuka kembali tasnya. Mencari benda yang di dalamnya berisi tanda tangan, nama dan kenangan antara dirinya dengan cowok itu.

Matanya memanas saat benda yang dia cari belum juga ditemukan. Apa jangan-jangan novel itu tertinggal di perpustakaan? Mata Gemini melihat sangar ke arah Angel.

Seketika Angel merinding melihat tatapan Gemini. "Woi, ngeliatnya biasa aja, kali. Kenapa, sih." Ucap Angel, sambil menyentuh lehernya.


"Ck. Angeeeelll. Gara-gara kamu, nih. Novel Aku jadi hilang." Murka Gemini pada Angel. Angel yang masih belum paham akan kesalahannya, masih tidak merespons.

"Iiih aku lagi marah iniiii. Bukannya minta maaf malah diem. Gimana, sih."

"Lah?, Gimana mau minta maaf, orang Gue aja belum tau kesalahan Gue di mana." Balas Angel dengan muka polosnya.

"Susah ya ngomong sama orang telmi kayak kamu."

"Coba kasih tau, salah aku di mana. Bukannya malah langsung marah enggak jelas."

"Gara-gara kamu narik tangan aku pas aku lagi ada di perpustakaan buat baca buku. Novel aku jadi ketinggalan di sana." Jelas Gemini panjang lebar.

Angel yang sedari tadi diam, pikiran nya sibuk mengingat-ingat kejadian beberapa jam yang lalu, sinyal otaknya menangkap jelas kejadian itu, "Hehe, maaf ya Gemi. Lagian kamu sih, harusnya tadi kamu cegah aku buat narik tangan kamu. Kalau gitu kan, kamu masih bisa ngambil novelnya dan novel kamu enggak bakalan ketinggalan kan. Jadi kesimpulannya, kamu juga salah, kan?" Sanggah Angel tak mau disalahkan oleh Gemini.

Gemini membuang muka ke arah samping, andai Indonesia adalah negara yang bebas, tanpa HAM, sudah Gemini pastikan dia akan mencabik-cabik temannya tanpa ampun.

"Gini banget, dah punya sahabat. Udah telmi, gak mau disalahin pula. Hadeehhh. Angelita Mexico. Pokoknya aku kesel banget sama kamu." Hardik Gemini.

Angel mengendikkan bahu tidak peduli. Dia tahu, kalau sahabatnya itu tidak akan bisa marah dalam jangka waktu yang lama. "Sok aja kesel sepuasnya. Mau marah juga enggak papa. Lagian, itu juga salah kamu, kok." Angel pergi meninggalkan Gemini dengan rasa kesal yang semakin memuncak.

Gemini mengepalkan tangannya, rasanya percuma juga kesal dengan perempuan telmi seperti Angel. Dia sama sekali tidak peduli dengan perasaan Gemini sekalipun.

Bagaimana ini, novel penuh kenangan itu sudah hilang. Hanya itu yang Gemini punya untuk dijadikan pegangan dan obat saat rasa rindu tiba-tiba hadir tanpa permisi.

Semoga saja novelnya cepat ditemukan hari ini juga.

TBC

***

The Thing She Has A : NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang