"Hansol sunbae aku menyukai mu!" Pria manis bernama Lee Chan dengan posisi membungkukan badannya dengan suara yang lantang memberanikan diri mengucapkan kalimat itu kepada Hansol. Mata Chan terpejam sambil tangannya menyodorkan sebuah kotak yang dia yakini itu adalah hadiah ungkapan perasaannya untuk Hansol.
Hansol melihat tubuh Chan yang membungkuk dengan wajah datar tanpa ekspresi memandang Chan diam. Sebenarnya bukan hanya Chan yang menyukai Hansol.. Sangat banyak siswa yang sudah menyatakan perasaannya ke lekaki asal Amerika ini tapi mereka ditolak mentah-mentah, bahkan setelahnya mereka menjadi bahan bullyan Hansol dan geng nya di sekolah sehingga Hansol ditakuti oleh siswa di sekolah itu.
Tapi berbeda dengan Chan.. Chan seperti tak menghiraukan pendahulunya yang menjadi korban Hansol.. Dia kekeh menyatakan perasaannya kepada Hansol dan sudah bersiap akan apa yang dia dapat setelah ini asalkan perasaan yang sudah dia pendam lama bisa tersampaikan.
Beberapa lama Hansol diam melihat posisi Chan yang tak berubah sedikit pun. Hansol menyunggingkan senyumannya, berdecih seakan meledek pria manis di depannya.
"Ternyata masih ada yang punya nyali ya?"
Chan tidak berkata apapun.. Dia pasrah apa yang akan dia dapatkan masih dengan posisi yang sama sambil memegang kotak hadiah. Hansol mengambil hadiah Chan lalu langsung membuka bungkusnya, melihat isi yang ada di dalam kotak itu.
"Coklat?"
"A-aku membuatnya khusus untuk sunbae.. Aku harap kau menyukainya."
Jujur saja Chan sangat takut saat ini.. Dia yang berani mengangkat kepalanya dan melihat sedikit saja visual dari Hansol.
.
.
.Tangan Hansol merogoh saku celananya mengambil benda kecil berbentuk persegi panjang yang terlihat jarinya sedang menekan handphone itu untuk menghubungi seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah teman-teman Hansol.
"Aku ditolak.. Tamat sudah kau Chan."
"Lee Jung Chan... "
Mendengar namanya di sebut membuat tubuhnya menegang ngeri..
"Yak.. Tatap aku kalau kau tak ingin ku buat menyesal."
Dia sungguh takut sekarang sampai membuat kepalanya berat untuk diangkat walaupun hanya sedikit. Merasa terabaikan, Hansol langsung meraih dagu Chan dan mengangkat wajah Chan memposisikan pandangan mereka sejajar. Mereka berdua saat ini saling berpandangan.. Chan dengan ekspresi takut nya dan Hansol masih dengan ekspresi datarnya.
"Tak mendengar ku ha?"
"M-mianhae sunbae.. Maafkan aku."
"Yak.. Kau dengan berani mengatakan suka pada ku tapi sikap mu saja seperti ini. Kau bercanda?" Ucap Hansol sambil telapak tangannya menepuk-nepuk pipi Chan.
Mata Chan sudah cukup memerah.. Ingin sekali dia menangis saat ini.. Padahal sejak awal dia sudah mempersiapkan diri agar tak menangis saat Hansol merundung nya.
Tak lama teman-teman nya datang melihat.. Mata mereka melihat Chan dari atas ke bawah menilai sosok yang kesekian kalinya berani mendekati Hansol
"Ow wow ternyata ini yang namanya Chan.." Sambung temannya dari belakang
"Dia punya nyali ternyata haha.. Liat wajah menyedihkannya .."
"Hei Hansol.. Ku rasa dia akan menangis .. Jadi kita apakan bocah ini? haha. "
Tanya salah satu teman Hansol"Kali ini biar aku yang atasi bocah ini." Hansol menjawab menatap Chan
"Kau serius? Wahh.. Hei Chan kau sebaiknya persiapkan fisik mu hahaha.."
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST MY BUDDY? REALLY? [VerChan]
RomanceBERISI FIKSI VERCHAN KUMPULAN FF BERBEDA DAN SINGKAT SHIPPER KESAYANGAN GUE ✨