Biasakan vote sebelum membaca.
---Sebenarnya...
________
6 tahun kemudian.
(Name) membuang fotonya bersama mantan kekasihnya dulu–Nagi Seishiro–kedalam tempat sampah, yang sudah ia robek.
"Hah.. jadi kangen cerita romantis itu. Mana mungkin terulang lagi, kan? Lagipula kami sudah memutuskan untuk berpisah, dan menjalani kehidupan masing-masing."
(Name) berjalan pelan di jalan yang tidak tertutup oleh salju, semua chapter kemarin hanyalah cerita dulu. Dimana (Name) masih bersama Nagi.
"Eh? (Name)?"
Kedua mata (Name) membulat, ah sialan, dia kenal suara ini. Suara yang dulu membuat hari-harinya terasa begitu menyenangkan.
"N-nagi.."
Nagi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, agak canggung karena sudah lama mereka tidak bertemu. "Ah.. Hai, sudah lama, ya?"
(Name) mengangguk pelan, "um, sudah lama."
"Apa kabar, (Name)? Bagaimana dirimu sekarang? Sepertinya kau terlihat baik-baik saja," ucap Nagi.
(Name) meremat jaketnya, kemudian berucap sembari tersenyum. "Ya, aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?"
"Seperti yang kau lihat, aku baik."
Keheningan sesaat tercipta, (Name) berbalik badan berniat untuk pergi, sebelum akhirnya ia terhenti karena Nagi berkata.
"Maaf."
"Maaf karena waktu itu.. aku bermain dengan perempuan lain dibelakangmu."
*DEG!
"Aku belum sempat minta maaf secara langsung karena kau pergi tanpa kabar begitu saja. Tapi karena sekarang kita sudah bertemu, aku ingin mengucapkan permintaan maafku secara langsung padamu."
"Maafkan aku, (Name). Maaf karena telah mengingkari semua perkataanku padamu, aku tertarik pada perempuan lain. Itu faktanya. Aku.. juga bosan denganmu. Maaf."
"..."
"... sialan, terkutuklah kau Nagi Seishiro. Aku sudah tau hal itu kok, Reo yang memberitahuku. Kau benar-benar brengsek, Sei." Suara (Name) gemetar dan tercekat. Sialan, air matanya keluar begitu saja.
"Kenapa aku masih menyukai dirimu?!" Batin (Name).
"Begitu, ya.. Maaf sekali lagi (Name). Tolong jangan sukai aku lagi. Kita juga sudah membuat keputusan bersama-sama, kan? Aku pergi dulu, aku harap kau bisa mendapatkan yang lebih baik dariku."
Selesai mengucapkan itu, Nagi pergi begitu saja. Meninggalkan (Name) yang jatuh terduduk sembari menangis. Hatinya sangat sakit.
"Brengsek, kalau tau akan seperti ini.. aku lebih baik tidak mengenalmu, Seishiro. Aku membencimu, tapi aku juga mencintaimu. Sialan."
"(Ame..)"
".. (Name)"
"(Name).."
"(Name)!"
"Ah!" Kedua mata (Name) dengan cepat terbuka, ia pun dengan segera duduk diatas kasur.
"Hey, ada apa? Kenapa kamu menangis?" Tanya Nagi sembari mengusap air mata (Name).
"S-seishiro.."
Nagi menghela nafas, "kamu bermimpi buruk, ya? Mimpi apa? Astaga (Name), aku khawatir tiba-tiba matamu mengeluarkan air."
"Ma-maaf, aku mimpi.. kau tertarik pada perempuan lain, dan bosan denganku. Lalu kau bermain dengannya dibelakangku, aku tau semuanya dari Reo. Setelah itu kau putus denganku, aku membencimu tapi aku masih mencintaimu."
Air mata (Name) kembali mengalir.
"Aku.. aku takut itu akan terjadi."
"(Name)."
Nagi menangkup kedua pipi (Name), kemudian menatap matanya lekat. "Aku janji padamu, mimpi buruk yang kamu alami tidak akan terjadi."
"Sei.."
"Aku bersumpah atas nyawaku, (Name). Jadi, jangan menangis lagi, ya?"
(Name) mengangguk pelan, kemudian menghapus air matanya. Nagi yang melihat itu lantas tersenyum tipis, "good girl."
"Ayo kembali tidur, sudah larut. Aku akan memelukmu."
Nagi memeluk (Name) erat sembari mengelus kepalanya perlahan. Sungguh, (Name) sangat nyaman dan tenang saat ini. (Name) menutupnya kedua matanya perlahan, kemudian tertidur didalam dekapan Nagi.
Nagi mencium pelan kening (Name), sebelum akhirnya ikut memejamkan kedua matanya.
Mereka berdua pun tertidur, selesai menonton film.
________
.. kalian semua kena prank 😋