Bab 9

4.4K 486 17
                                    

"Tu sapa? Cari perhatian banget diliat liat" heeseung memicingkan matanya karna ramainya penghuni kanti berlalu lalang membuat pandangannya terhalang

Ketujuh remaja itu menoleh mengikuti arah mata heeseung

"Ohh, itu anak titipan orang" celetuk haruto memakan makanan nya setelah melihat siapa gadis yang sedang bersama junghwan juga doyoung, siapa lagi kalo buka lili.

Gadis itu sedang disuapi oleh doyoung dan bersender di dada bidang junghwan membuat beberapa murid melihat padanya.

"Lo tau darimana? " tanya Sunghoon

"Apa yang gue gak tau? " haruto menyeringai setelah mengucapkan itu

"Lo kalo senyum lucu" ujar  jake menatap wajah haruto yang kini menjadi datar

"Lucu pala lo! Gue manly" tegas haruto

"Manly apanya kok pake cardigan biru" ucap heeseung dan semua yang berada di meja tertawa kecuali haruto yang merengut

"Ayo lagi, smileee" Goda jake memperagakan senyum menggunakan tangannya

"Taulah! " haruto memakan cepat makanannya  kesal dengan perlakuan temannya, ya mulai sekarang haruto menganggap mereka teman awalnya memang ragu karna melihat wajah mereka yang redup seperti tak ada kehidupan namun setelahnya haruto baru menyadari jika teman temannya ini hangat juga humoris.

"Ululu si kecil ngambek" jungwon yang berada disebelah haruto mencolek colek dagunya.

"Ikut gue" jeongwoo tiba-tiba menarik lengan haruto membawanya entah kemana

"Tida bisa lah, lo main narik narik tanpa izin" jake memegang tangan kiri haruto yang tidak dipegang oleh jeongwoo

"Gue gak ada urusan sama lo" ucap jeongwoo menatap tajam pada jake

"Gue juga sama, lepasin temen gue! " ujar jake, semua tatapan murid kini tertuju pada mereka

"Gue ada urusan sama temen lo ini" ucap jeongwoo menekankan kata temen lalu menarik kasar haruto yang entah kenapa seperti pasrah tidak ada tenaga untuk melawan.

Haruto memalingkan wajahnya mengisyaratkan jake menggunakan jarinya bahwa ia akan baik baik saja.

Jeongwoo membawa haruto ke rooftop, langkah nya yang besar membuat haruto tak bisa mengimbangi nya, bayangkan saja jeongwoo melewati dua anak tangga dengan kaki panjangnya itu sementara haruto, tau lah ya.

Nafas haruto tersenggal senggal, lelah melewati banyaknya anak tangga

"Cihh lemah" jeongwoo berdecih pelan

"To the point, lo mau ngomong apa sama gue? " tanya haruto

Bukannya menjawab, jeongwoo mengeluarkan sebuah korek juga bungkus rokok disaku celananya, menyalakan rokok itu dengan korek lalu menghisap nya

"Uhuk uhuk" haruto mengibaskan tangannya saat asap rokok itu mengepul

Haruto menyambar satu rokok milik jeongwoo juga koreknya, dirinya sudah lama sekali tak merokok.biarkan saja penyakit sialan ini yang terpenting rokok dibibirnya ini akan membuatnya tenang.

"Yakk! " teriak haruto

Jeongwoo mengambil rokok di bibir haruto, membuangnya lalu menginjaknya juga merampas korek ditangan haruto.

"Sejak kapan lo berani ngerokok hm? " tanya jeongwoo

"Sejak barusan" jawab haruto santai

"Lo kalo gak ngomong mending gua pergi" haruto berbalik siap untuk pergi

Haruto or Travis?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang