Karena keasyikan membaca buku harian ibunya, Minchae akhirnya terlambat bangun sampai sampai mengira jika yang membangunkannya adalah ibunya saat berusia 18 tahun, padahal itu adalah ibunya yang sekarang.
Heedo kemudian menyuruh Minchae untuk segera bangun dan pergi terapi apalagi Minchae sudah lama tak latihan balet.
Minchae bingung, padahal dulu neneknya menyuruh ibunya untuk berhenti bermain anggar. Namun sekarang ibunya malah sangat mendukung Minchae untuk menekuni balet.
Namun karena Minchae baru membaca setegah buku harian ibunya, Minchae pun bertanya mengapa dulu ibunya berjuang bermain anggar padahal tak bisa juga menjadi yang terbaik.
Ibunya pun menjawab jika dia menyukai anggar, merasa jantungnya berdebar kencang ketika berada di arena anggar.
Kembali ke masa lalu...
Yijin ingin membalas kebahagiaan yang diberikan Heedo. Yijin kemudian kembali ke tempat bimbel dan memecahkan soal matematika rumit tersebut dan mengirim jawabannya kepada Heedo.
Yijin pun kembali ke kostnya dan memutuskan untuk bersantai sebentar di halaman, namun Seungwan tiba tiba muncul.
Seungwan pun terkejut melihat kaos yang dipakai Yijin, ternyata Yijin adalah seniornya.
Seungwan pun segera memberi hormat kepada Yijin, apalagi Seungwan tau jika Yijin yang di hadapannya sekarang adalah Yijin yang sangat terkenal di sekolah dulu.
Yijin pun memanfaatkan kesempatan itu agar dia bisa mandi lebih awal, membuat Seungwan tak berkutik dan harus setuju.
Scene kemudian berpindah di tempat Anggar SMA Taeyang. Chanmi memberikan informasi kepada para anak didiknya jika ada salah satu atlet timnas yang cedera jadi ada 1 slot kosong untuk diperebutkan.
Chanmi pun menjelaskan jika akan ada pertandingan pemilihan untuk mengisi slot kosong tersebut. Jadi yang berhak ikut pertandingan itu adalah mereka yang ada di peringkat 9 sampai 24 nasional. Sayangnya, Heedo berada di peringkat 26 jadi dia tak berhak untuk ikut.
Scene kemudian berpindah ke kelas Heedo dan Yurim.
Untuk mengisi minimal absen kelas, Heedo dan Yurim pun wajib absen. Namun Heedo kesal, mengapa juga Yurim bisa sekelas dengannya.
Pelajaran pun dimulai dan pak guru mengeluarkan siswa yang tak bawa buku. Namun sayangnya Heedo dan Yurim sama sama tak bawa buku sehingga mereka dihukum berlutut di depan kelas.
Namun Jiwoong tak mau melepaskan kesempatan itu, segera memberikan bukunya kepada Heedo sehingga dia bisa pdkt dengan Yurim.
Ketika sedang menjalankan hukumannya, Jiwoong tau jika kaki Yurim cedera. Jiwoong pun dengan tulus meminta kepada gurunya agar mereka dihukum berdiri saja. Namun kebaikan Jiwoong membuat Yurim tersipu malu.
Scene kemudian berpindah memperlihatkan Heedo dan Seungwan yang sedang jajan di kantin saat istirahat. Kebetulan kantin itu adalah milik ibu Yurim.
Heedo pun teringat dengan masa lalu, dimana saat itu dia sangat mengidolakan Yurim, jadi setiap sabtu dia kesana hanya untuk melihat sang idola.
Seungwan bertanya kepada Heedo tentang Yijin karena merasa tak enak sebelumnya pernah mengomeli Yijin.
Heedo terkejut ketika mengetahui jika Seungwan adalah anak pemilik kost tempat Yijin tinggal. Heedo pun menyuruh Seungwan tenang karena Yijin bukan orang jahat.
Scene kemudian berpindah kepada Yijin yang mengajak Yihyun untuk makan burger.
Namun teman teman Yihyun muncul, ingin membully Yihyun. Tapi tentu saja Yijin langsung melindungi adiknya, mengancam bocah bocah laknat itu agar tak mengganggu adiknya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TwentyFiveTwentyOne{2521}
Teen Fiction"Aku bahagia ketika bertemu denganmu. Namun kebahagiaan itu malah berubah menjadi cinta. Dan cinta itu membuatku takut kehilanganmu. Tapi pada akhirnya kita harus berpisah." #Catatan: Siapin tissue buat ending😫