Belajar jalan

221 35 3
                                    

Target star: umur neng Irene

Mau doub up, tapi....

Belum ada draft lagi

×



×



×

Keesokan harinya

"Ayo! Sayangnya ami pasti bisa." Sorak Jisoo mengawasi baby Wenwen melangkah. Disamping itu ada Jennie yang masih pundung karena seharusnya dirinya lah yang di posisi Jisoo.

Tapi, anaknya lebih milih Jisoo dibanding dirinya. Di dalam hatinya, ia nampak bangga dengan anaknya yang sedang berusaha melangkah.

1..

2..

3..

Tak...tak...

Wendy berhasil melangkahkan kaki mungilnya ke arah Jisoo. Hal itu membuat Jisoo bersorak gembira.

"Horeee!!! Baby berhasil!" Jisoo mengangkat tubuh Wendy dan memutarnya. Tidak hanya Jisoo yang bahagia, Jennie pun ikut bahagia anaknya berhasil belajar jalan.

"Yuk kita coba lagi! Sekarang sambil ami gandeng ya." Wendy diturunkan dan Jisoo segera menggenggam tangan Wendy.

Jisoo melangkah, Wendy pun ikut melangkah. Hasilnya Wendy bisa menyamakan langkah dengan Jisoo. Tes hari ini sudah di putuskan bahwa Wendy berhasil belajar jalan, tinggal di biasakan lagi, pasti Wendy akan lancar.

"Oittt, Jen unnie. Udahlah gausah pundung lagi, Wendy udah bisa jalan nih. Tinggal unnie bantu lancarin lagi."

Jennie mendelik sinis, "Makasih. Sini balikin anak aku, sana pulang."

"Yeee malah ngusir. Aku mau bawa Wenwen keluar, muak di rumah mulu, kasian."

"Yaudah sana. Awas aja anak aku lecet, kamu aku semen hidup-hidup. Aku mau kerja bentar di ruang kerja. Have fun, baby ku." Jennie mengecup kening Wendy.

"Yeay! Kita main keluar, 1 2 3 baby akan terbang!" Jisoo mengangkat tubuh Wendy dan ditelungkup kan, lalu di bawa seperti pesawat terbang.

.

Di lapangan

Setelah main beberapa saat di sana, Jisoo duduk karena kelelahan. Ia membiarkan Wendy bermain sendirian, dan itu tetap dalam pengawasannya.

Wendy yang sedang bermain pasir, entah apa yang dibuatnya. Ia sangat asyik. Sampai dimana ada anak kecil yang menghampiri Wendy.

"Halo, baby!" Sapa gadis kecil itu ceria. Wendy kaget, spontan ia melempar pasir yang di genggamannya ke gadis tersebut.

"Huaaaaaaa mataku, hiks..." Gadis itu menangis karena pasir itu masuk ke matanya.

Wendy yang menonton tangisan gadis itu bimbang, pengen nenangin tapi dikit lagi istana pasirnya jadi, gak di tenangin nanti gadis itu masih tetap berisik. Alhasil Wendy memilih untuk menangis dan memanggil nama Jisoo.

"Hiks...hiks...Ami chu huhu, Ami chu huhuhu." Gadis yang menangis itu terdiam dan menatap sendu Wendy.

'Tenapa mala baby yang nangis? Kan mata aku yang sakit. Duh timana nih?'

Jisoo yang melihat Wendy menangis, saat dirinya tadi melihat gadis yang di depan Wendy menangis merasa heran. Ia bingung anak itu yang melempar pasir ke gadis depannya, kenapa ia juga yang nangis.

'Ajaib memang, dia akting atau gimana ya? Malah gadis depannya sekarang cengo gegara Wendy nangis.'

Jisoo terus membatin, sampai di tempat Wendy berada, ia berjongkok dan menarik Wendy ke pelukannya.

MOMMY & BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang