MOMMY & WENWEN

93 19 14
                                    

Ini impossible, maka dari itu biar bisa menikmati kembali masa menghilang ini

Ada target star: 100

Impossible kan dapat segitu

Jadi

Happy reading!







-----
❄️❄️❄️
-----

Paginya, ibu dan anak itu tengah memakan ice cream bersama. Seember es krim di makan berdua oleh kedua orang itu sampai habis. Bayangkan saja seember es krim sudah habis termakan tanpa jangka waktu yang berbeda.

"Yah, habis...mommy au agi!" Rengek Wendy.

Jennie menggeleng tegas, "No! Udah ya, baby udah banyak makan nya. Nanti tenggorokannya sakit." Bibir bawah Wendy maju 1 senti ke depan mendengar penuturan ibunya.

Jennie mengelus sayang rambut anaknya, "nanti nanti lagi makan es krimnya. Kesehatan baby nomor satu, okey?"

Enggan menggangguk, "ottey..." Ucap Wendy.

Wendy memainkan sendok bekas makan es krim dengan raut wajah cemberut. Jennie yang sedang mengelap sisa-sisa es krim di wajah Wendy, menyadari bahwa anaknya cemberut, ia mencubit gemas hidung kecilnya.

"Is hut ommy..." Rengut Wendy.

"Alah lebay, orang mommy pelan kok nyubitnya." Semakin gemas Jennie menguyel-uyel pipi gembul sang anak.

Wendy menjauhkan wajahnya dari tangan ibunya, kemudian tengkurap dan merangkak mundur untuk turun dari sofa.

"Ndak like ommy, Wen ambek."

Puk!

Kaki mungil itu berhasil menapak ke lantai, lalu berjalan dengan langkah masih belum seimbang menjauhi ibunya.

"Eh eh ini mommy kok ditinggal."

"...."

"Baby ngambek, hm?"

"...."

'Uah au aih aa, abo!"

"Baby?"

Wendy memberi side eye pada Jennie.

"Okay, okay, mommy minta maaf ya. Udah ya jangan ngambek lagi, nanti lucunya hilang."

Wendy memberi dengusan sebal, Jennie tertawa melihat reaksi anaknya. Ia memang senang menggoda anaknya karena reaksi yang diberikan Wendy membuatnya bahagia.

Jennie bangkit dari duduknya, mendekati Wendy. Menggendong tubuh sang anak ke pangkuannya, memberi elusan pada rambutnya.

"Udah maafin mommy, belum?" Wendy mengangguk.

Cup-!

"Thankies, baby. Sekarang baby mau ngapain?"

Wendy mengangkat jari telunjuknya menunjuk ke arah kotak berisi lego, Jennie paham dengan kemauan sang anak, ia menurunkan Wendy dari pangkuannya, lalu ia mengambil kotak yang ditunjuk anaknya.

"Nah, ayo susun lego ini!"

Wendy bertepuk tangan bersemangat, ia langsung membuka kotak itu dan mengeluarkan semua lego dari dalam kotak tersebut.

Jennie mengambil posisi duduk di hadapan Wendy agar bisa menonton tingkah maupun ekspresi anaknya itu dari depan.

"Pokoknya hari ini waktu untuk mommy dan Wenwen, tamu tidak diharapkan datang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MOMMY & BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang