Abang Adek 02

9.5K 639 100
                                    

Tutttttt~tuttttt~tutttt~tutttt~~ jugujusss....jugujusss..jugusssss....

"Minggiyyyy minggiyyyy!!!, keyetana mo liwaatt"

"Waaaa ada keleeetaaa, cepet laliiiiii, Jeno ayo laliii nanti di seluduk kelitaaaa!!!!!!" Jeno yang mendengar teriakan Lucas pun langsung bereaksi heboh dan menjauhkan robot miliknya tersebut dari lintasan kereta api mainan milik Mark.

"AAAAAA ADA KEYYITAAAAA!!!"

Tak terasa hari semakin siang, jarum jam juga sudah menunjukkan pukul 11.35 yang berarti hampiri memasuki jam makan siang.

Saking asiknya bermain, 3 bocah gembil tersebut tidak sadar bahwa ada sepasang mata yang melihat kegiatan mereka. Orang itu memekik gemas, bagaimana tidak?

Pakaian yang mereka gunakan begitu memperlihatkan lekukan tubuh yang bantet,berlemak, bulat, kencang, dan berisi. (Jangan berpikir kotor ya manteman~)

Mereka hanya mengenakan kaos dalam dan celana dalam saja~
Perut tummy yang menonjol, paha gempal yang berlipat-lipat, serta kaki dan tangan mereka yang mungil dan berisi membuat mereka tampak amat sangat menggemaskan.

Jung Taeyong, orang dewasa yang sedari tadi mengamati kegiatan balita gembul tersebut. Taeyong sengaja hanya memakaikan pakaian dalam pada 3 balita gempal itu, karna memang hari ini cuaca terasa lebih panas dari hari-hari sebelumnya.

Dan 3 balita gempal itu merengek kepanasan. Alhasil, ia pun menanggalkan pakaian mereka dan hanya menyisakan pakaian dalam saja kkkkk~

Tak lupa, Taeyong juga menyalakan pendingin ruangan yang ada di ruang bermain sang anak agar mereka tidak kepanasan. Oh iya, kenapa lucas bisa ada di sini?  Karna saat pagi tadi, Mark dan Jeno merengek meminta ke Bubunya untuk membawa Lucas kemari.

Awalnya Taeyong menolak permintaan anaknya, dikarenakan tadi masih sekitar pukul 7 pagi. Taeyong takut Lucas belum bangun dan yang ada nanti malah menganggu tidur nyenyak balita bongsor tersebut.

Akan tetapi, entah do'a apa yang Mark dan Jeno panjatkan sehingga Tuhan mengiyakan permohonan mereka, Tiba-tiba saja Lucas sudah ada di depan pintu keluarga Jung dengan pakaian rapi dan menggendong tas punggung kecil yang berisikan susu dan popok.

Ia di antar oleh mommy nya (Luhan) untuk pergi ke rumah keluarga Jung. Luhan berkata, ia ingin menitipkan Lucas sebentar karna ada sedikit urusan. Tanpa berpikir lama, Taeyong mengiyakan permintaan Luhan.

Taeyong senang saat Lucas ada di rumahnya, ia akan menjadi penengah saat Jeno dan Mark bertengkar. Dan anehnya, mark dan Jeno lebih menurut perkataan Lucas ketimbang Taeyong selaku orang tua kandungnya.

Lucas itu satu-satunya anak kecil yang seumuran dengan Mark, yaaa meski lebih tua Lucas beberapa bulan saja. Sebenarnya banyak anak kecil yang tinggal di area perumahan yang keluarga Jung tempati.

Namun, usia mereka sangat jauh di atas Mark dan juga Jeno. Rata-rata usianya sudah 7tahun ke atas, dan itu membuat Mark dan Jeno tak nyaman jika bermain dengan mereka.

Kembali tersadar dari lamunan sesaat nya, Taeyong melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 11.48

Ia pun bergegas pergi ke dapur untuk memasak makan siang. 3 Balita itu tidak boleh telat makan, karna jika telat sedikit bisa dipastikan mereka akan menangis.

Takkk!! Takkkk!

Sudah jelas bukan, suara tersebut berasal dari benturan 2 benda berbahan plastik yang sengaja di tabrak kan? Siapa lagi pelakunya kalau bukan 3 geng gembrot itu? Kkkkkk~

Jangan lupakan celotehan cadel khas Balita saat mengucapkan kata-kata lucu yang ada di imajinasi mereka~

"LAASAAKANNN SELANGAN KUUUU!!! HIAAAAAAATTTT" Lucas melambung tinggikan robot mainan nya untuk menyerang robot mainan milik Mark.

Mark yang melihat aksi penyerangan brutal yang akan di lakukan Lucas pun langsung mengeluarkan kekuatan super milik nya "JANANN HAYYAP THAMU BICCA MENNYELANGKUUUU!! LASAKANN INIIIII!!!!"

Mark pun mulai menyerang Lucas dengan kekuatan super yang ia punya, dan Lucas yang terkena serangan itu pun langsung ber akting kesakitan. (Sangat-sangat menjiwai bukan?)

Jeno sedang berjongkok sekarang, ia hanya melihat kakak dan temannya itu bermain. Bukan, bukan karna tidak di ajak. Tapi ada hal penting yang Jeno harus selesaikan karna ini menyangkut hidup dan mati nya.

Matanya memang melihat ke arah 2 Balita gempal itu dengan serius, namun fokusnya bukan pada mereka ber 2. Tangan mengepal erat dan keringat yang mulai turun membasahi keningnya, badannya pun agak bergetar dan mengeluarkan suara aneh. (Seperti mendorong sesuatu untuk keluar)

Mark dan Lucas masih terlihat asyik dengan dunia mereka, hingga tak lama kemudian, Mark mulai mencium bau tak sedap. Saat ia melihat ke arah Jeno, ia merasa ada yang aneh. Kenapa anak itu bisa berkeringat padahal ruangan ini dingin? Dan mengapa Jeno menghela nafas dan mengelap keringat yang ada di dahinya? Jeno terlihat sangat puas.

Lucas menatap bingung ke arah Mark, kenapa tiba-tiba Mark jadi diam dan fokus ke arah Jeno? Lucas pun mau tak mau turut ikut melihat Jeno yang sedang cengar cengir. Dahi Lucas pun berkerut bingung.

Mengapa Jeno tampak bahagia? Dan mengapa pula Jeno terlihat sangat ceria daripada beberapa waktu yang lalu? Namun di balik ekspresi Jeno yang bahagia, ada bau tak sedap yang menyapa indra penciuman Balita bongsor itu. Lagi-lagi ia kebingungan, mengapa ada bau tak sedap saat Jeno merasa sangat bahagia?

Dan saat hendak menanyakan keadaan Jeno, Mark menanyakan pertanyaan yang membuat Lucas kaget "Nono~ tthamu eek di ceyyana yaaa?"

Jeno yang mendapat pertanyaan itu pun tertawa cekikikan "xixixixii~ thokk abang taawuuu?" Oke. Kalimat sederhana itu lantas membuat Lucas syok. Mengapa ada bocah yang eek di celana? Lantas untuk apa closet di kamar mandi jika tidak digunakan untuk buang air besar?

"Baunya itu lhoooo~" Jawab mark,
"Xixixii~ bawuunyaa itu lhoooo" Ucap Jeno menirukan jawaban Mark.
Mark langsung berjalan keluar untuk mencari Bubunya, ia akan mengadukan ulah tak terpuji adiknya yang suka eek di celana padahal sudah di bilang berkali-kali bahwa itu tidak boleh.

Sepeninggalan Mark, tinggal Lucas yang menutup hidung dan Jeno yang masih setia berjongkok sambil tersenyum menatap Lucas. "Ccaas~ ciini duduk cebelahh nono~" Ujarnya sambil menepuk-nepuk tempat kosong untuk Lucas duduk.

Lucas yang mendengar perintah Jeno pun menurutinya, sambil menutup hidung ia pun duduk di sebelah Jeno dan berkata "ngisingan"

Jeno yang mendengar kata asing tersebut bingung, ia bertanya pada Lucas "apa itu ngisingan?"

Dan dengan baiknya Lucas menjawab "ganteng"

Jeno yang mendengar ucapan ganteng itu langsung tersenyum bahagia sambil berucap  "xixixiiii~ nono ngisingan~"




Bersambung~

Abang AdekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang