Abang Adek 10

4.2K 347 19
                                    

"Abang! Ayo ccekuyah?"

"Hngg? Cekuyyah? Ccekuyah thayak kakak ayyin?" Tanya mark memastikan.

"Hu'um, cekuyyah thayak kakak alin. Mau? "
"Mauuu~ ayo minta bubu cekuyyah thayak kakak ayyin!!!" Ujarnya semangat.

Brukk bruk brukkk....

Suara langkah kaki gempal 2 balita gembrot itu terdengar dari arah ruang keluarga yang dimana terdapat jaehyun dan taeyong yang sedang asik berbincang.

Brakkkkk!!!

Pintu terbuka dengan kencang dan menampilkan wajah tak berdosa milik Jeno dan mark, mereka tersenyum lebar sambil mendekat kearah orang tuanya itu.

"Bubu~" Panggil mark

"Apa sayang?"-taeyong

" Ccekuyyah!!!!" Jawab mereka serentak.

"Sekolah? BUAHAHAHAHAHHAHAH" Tanya jaehyun di sambung dengan tawa khasnya itu.

Mark dan Jeno merengut sebal, memangnya apa yang salah dengan sekolah?

"Thenapa ketawa!?" Tanya mark galak sambil berkacak pinggang. Jeno sebagai adik yang baik hanya mengangguk saja.

"Hahahahhaha haduhhh maaf-maaf hahahahahaha" Lanjutnya

"Kenapa sih Pa, Anak-anak kan cmn minta sekolah kok malah di ketawain" Tanya taeyong heran.

Jaehyun menghela nafas sejenak sambil menyeka air mata yang keluar saat ia tertawa tadi. Setelah di rasa tawanya mereda ia mulai menjelaskan. "Gini sayang, Anak-anak kan masih kecil lagi pula juga kamu kan ngga kerja kenapa harus sekolah?"

"Ya biar pinter" -taeyong

"Iya tau, tapi kan umur mereka masih terlalu kecil sayang. Klk mereka di sekolah ini mulai dari umur segini kan ya kasian akunya"-jaehyun

" Kasihan gimana sih? Kan bagus klk mereka berkembang lebih cepet dan bisa lebih pinter dari balita seusianya " Jawab taeyong.

"Iya tapi kasian sayang, umur mereka itu masih terlalu kecil klk harus di didik buat di siplin dan belajar. Belum saatnya." Tegas jaehyun.

"Apa sih yang belum saatnya? Kan justru masih kecil jadi harus di biasakan"

"Iya bener, tapi selagi kita masih bisa mendidik anak dengan cara kita sendiri kenapa harus pake jasa guru gitu lho." Ucap jaehyun.

"Huh, bilang aja ngga ada uang buat masukin anak-anak ke sekolah "

"Nahh tu tau"

PLAKKKK!!!
mark menggeplak wajah jaehyun dengan tangan gembrot nya itu. Ia kesal sekali karna sudah cukup lama menunggu keputusan apakah ia dan Jeno bisa sekolah atau tidak.

Jika alasannya karna tidak ada uang, kenapa harus sok bijak sekali kata-kata papanya itu.

"KAYYAU NDA ADA UANG BIYYANGG CHAJAAA!!! JANAN PUTAL-PUTAL NGOMONG NAAAA" teriak mark di depan wajah ayahnya, setelah meneriakan kalimat tersebut ia turun.

Jeno yang tak tau apa yang mereka ucapkan hanya memandang bingung dan bertanya "ccekuyah?"

"Nda ccekuyah" Jawab mark cepat

"Thenapaaa?" Wajah Jeno kecewa saat mendengar jawaban mark.

"Papa miskin" Setelah mengucap kalimat itu, mark pergi.

"Papa miskin?" Tanya Jeno ke jaehyun.

Jaehyun melotot kaget, "mana ada papa miskin"

"Kok ndaa ccekuyah?"

"Papa lagi ngga ada uang"

"Ooo miskin belaltii" Ucapnya enteng dan berlalu pergi menyusul sang kakak.

BUAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHHA

Taeyong tertawa puas melihat wajah jaehyun yang tak Terima di bilang miskin oleh anak-anak nya. "Kok ketawa sih ay? Aku di katain miskin lho sama anak mu"

"HEHH! mereka juga anak mu lho ya, kita ngadonnya berdua!" Jawab taeyong galak "makanya klk kerja tuh yang giat biar bisa biayain anak-anak"

"Enak aja, bisa aku sebenernya biayain anak-anak. Cmn kan biayanya udah aku pas in sama umur mereka jadi ya klk masuk sekolah mendadak gini kan uangnya nanti harus di bagi ulang biar pas"

"Iya sih, meskipun klk dia di taro di tk juga kan ngga bakal di naikin kelas karna umur belum cukup malah membengkak biaya sekolah nya yang ada uang buat masuk SD kepotong buat biaya tk mereka" Ucap taeyong setuju dengan suaminya.

Jaehyun ini kerja kantoran di perusahaan swasta, ia memiliki gaji yang sangat cukup bahkan bisa di bilang lebih dari apa yang ia butuhkan sekarang. Namun, dengan gaji yang menurutnya besar itu tak ia hamburkan untuk yang tidak penting. Taeyong yang mengelola uang gajinya itu bisa di bilang cukup pintar memutar uang.

Saat suami gajian, Taeyong memberi jaehyun uang secukupnya untuk membeli bensin dan rokoknya saja(bisa di bilang uang jajan jaehyun). Sisanya akan ia bagi untuk keperluan rumah seperti listrik, jajan anak-anak, popok, susu, dan lain-lain. Sisanya lagi akan ia bagi lagi untuk tabungan sekolah anak-anak dan begitu seterusnya.

Gaji jaehyun 100% masuk ke rekening Taeyong termasuk uang lembur pun ke rekening yang sama. Jadi tidak ada alasan jaehyun menyewa jalang untuk bersenang-senang.

Dan untung saja, rumah yang mereka tempati geratis. Karna rumah itu pemberian dari orang tua jaehyun sebagai hadiah pernikahan mereka. Jadi tidak perlu pusing-pusing lagi untuk membayar sewa rumah/menyicil rumah.

Setelah selesai dengan percakapan tadi, Taeyong menghampiri kedua anaknya yang sedang bermain mobil-mobilan di teras rumahh

"Nguengggg~" Gumam Jeno

"Lagi main apa itu? Bubu boleh ikut?"
Ucapan Taeyong menghentikan kegiatan mereka sejenak "buyyehh" Ucap si sulung.

"Mmmmm abang sama adek laper ngga?" Tanya Taeyong, karna memang ini sudah memasuki jam makan siang

"Lapalll~ adek mau mam cekalang" Ucap Jeno
"Abang juga mau?" Tanya Taeyong kepada mark

"Mauuu, abang juga yapayyy" Katanya sambil membuka kaus memperlihatkan perut tummy nya "liattt puyyut abang kimpiss kalna yapayyy!!!"

Taeyong tertawa gemas melihat kelakuan mark. "Baiklah, ayo bereskan dulu mainannya setelah itu kita makan bersama, okeyy?"

"Otheyyyyy!!!!" Jawab mereka serentak

Bersambung~


Abang AdekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang